19

91 8 2
                                    

Dohyun, mendengar perdebatan antara Hyunbin, Hyunseok, dan Hyunmin, merasa perlu menenangkan suasana. Dia tahu bahwa adiknya sangat ingin kembali ke sekolah, tetapi dia juga memahami kekhawatiran keluarganya.

"Dengarkan," kata Dohyun dengan suara lembut, "Aku tahu Hyunmin ingin kembali ke rutinitasnya, dan aku mengerti betapa pentingnya itu bagi dia. Tapi kita harus menyadari bahwa kesehatan adalah prioritas utama. Jika ada kemungkinan bahwa Hyunmin akan merasa lebih baik dengan kembali ke sekolah secara perlahan."

Hyunbin menatap Dohyun, masih merasa cemas. "Tapi kita juga harus memastikan bahwa kamu, Dohyun, tidak terlalu lelah. Kamu baru saja pulang dari rumah sakit dan masih memerlukan waktu untuk pulih."

Dohyun mengangguk. "Aku baik-baik saja dan merasa lebih baik sekarang. Aku akan memastikan untuk mematuhi jadwal cuci darah dan kontrol ke rumah sakit. "

Hyunbin menghela napas, merasa sedikit lebih tenang dengan saran Dohyun dan Hyunseok. "Baiklah, kita bisa mencoba rencana bertahap untuk Hyunmin, dengan catatan dia harus menjaga kesehatan dan tidak memaksakan diri. Kita juga harus memastikan bahwa Dohyun tidak mengabaikan perawatan medisnya."

Hyunmin tersenyum sedikit. "Terima kasih. Aku akan memulai dengan beberapa jam di sekolah dan pulang lebih awal. Aku akan memastikan untuk memantau kondisi tubuhku dengan baik dan tidak terlalu memaksakan diri."

Dohyun menambahkan, "Dan aku akan menjaga jadwal perawatan dan istirahatku dengan ketat. Kita semua harus saling mendukung."

Dengan persetujuan dan rencana yang telah disepakati, Dohyun dan Hyunmin mulai mengatur rutinitas mereka. Hyunmin memutuskan untuk kembali ke sekolah secara perlahan, sementara Dohyun tetap memantau kesehatannya dan menjalani jadwal perawatan medis yang telah ditentukan.

Beberapa hari kemudian, Dohyun merasa cukup baik untuk melanjutkan aktivitas sehari-hari, meskipun dengan pembatasan yang ditetapkan oleh dokter. Meskipun dirinya tidak sepenuhnya pulih, dia memutuskan untuk memulai kembali rutinitasnya dengan pergi ke sekolah.

Seiring waktu, Dohyun dan Hyunmin semakin terbiasa dengan rutinitas mereka yang baru. Mereka mulai merasakan kemajuan, baik dalam hal kesehatan maupun dalam adaptasi sosial mereka di sekolah. Dukungan satu sama lain dan keluarga mereka membantu memperlancar proses penyesuaian ini, dan mereka merasa lebih positif tentang masa depan.

----------------

Seiring Hyunmin dan Dohyun mulai beradaptasi dengan rutinitas baru mereka, perhatian Hyunseok mulai terfokus pada kekhawatirannya sendiri. Hyunseok, yang sering merasa terabaikan di tengah perhatian yang tertuju pada Hyunmin dan Dohyun, merasa semakin tertekan dengan tanggung jawab yang harus dia emban. Dia merasa berat untuk terus menjaga keseimbangan antara peran sebagai saudara yang mendukung dan keperluan pribadi yang belum sepenuhnya dia penuhi.

Merasa semakin tertekan, Hyunseok mulai menunjukkan tanda-tanda kelelahan yang mempengaruhi suasana di rumah. Dia berusaha keras untuk mendukung Hyunmin dan Dohyun, tetapi beban emosional dan fisik yang dia tanggung mulai mengganggu kesehatannya sendiri.

Ketika Hyunbin pergi untuk perjalanan dinas ke luar kota, suasana di rumah terasa sedikit lebih tenang. Namun, tanpa kehadiran Hyunbin, tanggung jawab Hyunseok menjadi semakin berat. Meskipun dia telah berusaha keras untuk menjaga semua berjalan dengan lancar, beban emosional dan fisik yang dia tanggung mulai mengambil alih.

Meski dia berusaha untuk tetap kuat, tekanan dan kelelahan mulai mempengaruhi kesehatannya secara serius.

Suatu malam, setelah menyelesaikan berbagai tugas di rumah, Hyunseok merasa semakin kelelahan. Ia mencoba untuk istirahat sebentar di sofa, namun rasa pusing dan nyeri tubuhnya semakin parah. Dalam kondisi yang melelahkan ini, Hyunseok merasa tidak mampu lagi berdiri dan mulai kehilangan kesadaran. Tanpa sempat meminta bantuan, Hyunseok akhirnya pingsan di ruang tamu.

Hyunmin dan Dohyun, yang baru pulang dari sekolah, menemukan kakaknya terbaring tak sadar.

Hyunmin dan Dohyun segera melompat ke sisi Hyunseok. Melihat kondisi kakaknya yang tak sadar, Hyunmin mulai panik, sementara Dohyun berusaha tetap tenang. "Hyunmin tenang, atur nafas" Perintah Dohyun melihat nafas hyunmin yang memburu. Dohyun segera menghubungi layanan darurat dan memberikan informasi tentang situasi tersebut.

Sementara menunggu bantuan medis tiba, Dohyun mencoba untuk memastikan bahwa Hyunseok dalam posisi yang aman. Dia memeriksa pernapasan dan denyut jantung Hyunseok, sambil berusaha menjaga keadaan tetap stabil. Hyunmin berdiri di samping, merasa cemas tetapi berusaha untuk mengendalikan diri agar dia tidak menambah beban.

Petugas medis tiba dengan cepat dan mulai memberikan perawatan kepada Hyunseok. Setelah melakukan pemeriksaan awal, mereka memutuskan untuk membawa Hyunseok ke rumah sakit untuk penanganan lebih lanjut. Dohyun dan Hyunmin mengikuti ambulan, saling mendukung satu sama lain di tengah kekhawatiran mereka.

Setibanya di rumah sakit, dokter melakukan serangkaian tes untuk menentukan penyebab pingsannya Hyunseok. Hasilnya menunjukkan bahwa Hyunseok mengalami kelelahan ekstrem dan tekanan darah rendah, kemungkinan besar akibat stres dan kelelahan yang berkepanjangan. Dia memerlukan perawatan intensif dan istirahat total untuk memulihkan kondisinya.

Hyunmin menghubungi Hyunbin perihal keadaan hyundeok saat ini. Dan dengan cepat hyunbin kembali dari tugas luar kotanya. Dia merasa cemas kepada semua adiknya.

Hyunbin tiba kembali dari perjalanan dinasnya dengan wajah cemas. Sesampainya di rumah sakit, ia langsung mencari Dohyun dan Hyunmin, yang sudah menunggu di ruang tunggu. Melihat kondisi adik pertamanya yang sedang dirawat, Hyunbin merasa sangat khawatir.

"Bagaimana kondisi Hyunseok?" tanya Hyunbin dengan suara bergetar.

Dohyun mencoba untuk memberikan penjelasan yang menenangkan. "Dokter mengatakan bahwa Hyunseok mengalami kelelahan ekstrem dan tekanan darah rendah. Dia membutuhkan perawatan intensif dan istirahat yang cukup. Tapi sekarang dia sedang mendapatkan perawatan yang tepat."

Selama beberapa hari ke depan, Hyunbin, Dohyun, dan Hyunmin bergantian menjaga Hyunseok di rumah sakit. Mereka berusaha membuat Hyunseok merasa nyaman dan memberikan dukungan moral. Kehadiran mereka membantu mengangkat semangat Hyunseok, dan perlahan-lahan kondisi kakaknya mulai membaik.

Dengan bantuan tim medis yang berpengalaman, serta dukungan penuh dari keluarga, Hyunseok akhirnya diperbolehkan pulang setelah beberapa hari perawatan. Dokter memberikan instruksi khusus tentang istirahat dan pola hidup sehat yang harus diikuti Hyunseok.

"Kakak, ternyata jadi kakak berat juga ya, maaf selama ini kita menuntut ini itu tanpa melihat kondisi kak hyunbin. Aku baru menyadari setelah beberapa hari merasakan menjadi sulung. Ternyata secapek ini, ditambah kak hyunbin harus menjadi tulang punggung keluarga ini" Sesal hyunseok. Hyunbin menatapnya dengan lembut. "Kenapa minta maaf, ini sudah menjadi tanggung jawab kakak untuk menjaga kalian. Kalian bukan beban, kalian adalah dunia dan hidup kakak. Tanpa kalian, entah seperti ala dunia kakak"

Mereka terharu dengan ucapan si sulung dan berpelukan berempat saling menguatkan.

SNU || EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang