Kamar Naruto sibuk dipenuhi oleh persiapan pelayan yang akan membantu melahirkan. Naruto sendiri memakai kimono putih dan bagian perut sampai kakinya telah ditutupi oleh selimut. Nafas Naruto tersengal-sengal seperti orang sesak nafas. Wajah Naruto pucat pasi karena Naruto merasakan sakit yang luar biasa di perutnya.
Sasuke, sebagai seorang suami, sudah duduk di kursi samping kasur Naruto. Sasuke mengenakan Kimono biasa karena hari ini Sasuke menghentikan semua aktivitas istana untuk fokus terhadap kelahiran anak Sasuke.
"Naruto..." Suara Sasuke bergetar saat Sasuke menggenggam tangan Naruto, "lihat aku. Kau akan baik-baik saja."
Mata Naruto yang dipenuhi air mata, menatap sakit dan menderita ke arah Sasuke.
"Ini sangat menyakitkan, Sasuke...." bisik Naruto, suaranya bergetar karena takut. "Aku tidak tahu apakah aku bisa melakukan ini....."
Wajah Sasuke iba sambil membelai rambut Naruto dengan lembut. Suara Sasuke terdengar lembut dan penuh support,
"Aku di sini bersamamu," bisik Sasuke, sambil mengecup kening Naruto dengan lembut, "Kau lebih kuat dari yang kau tahu. Bertahanlah."
"J-Jangan kemana-mana.....Sasuke aku mohon...." Naruto tersentak di sela-sela kontraksi, cengkeraman Naruto semakin erat di tangan Sasuke.
"Tidak akan," jawab Sasuke tegas, mata Sasuke memandang lembut dan penuh kasih sayang. "Aku janji.".
Seiring berjalannya waktu, rasa sakit yang dialami Naruto menjadi hampir tak tertahankan. Jeritan Naruto bergema di seluruh ruangan. Setiap teriakan Naruto merupakan bukti perjuangannya untuk membuat sang anak keluar dari kandungan. Keringat Naruto mulai membasahi pelipis dan rambutnya yang mulai lepek. Wajah Naruto semakin pucat dan Naruto semakin menggenggam erat tangan Sasuke
"ARRGGHHHH!!! Aku mau berhenti! Ini sakit! Aku tidak kuat lagi!!! " teriak Naruto, suaranya serak karena berjam-jam persalinan.
Sasuke yang dimana adalah pria dingin, ekspresi Sasuke ikutan panik dan khawatir mendengar sekaligus melihat betapa sakitnya Naruto melahirkan. Sasuke tidak melepaskan tangan Naruto dan berharap dalam hatinya Naruto bisa melahirkan dengan lancar dan selamat
"Berjuanglah Naruto. Aku mohon bertahanlah..." bisik Sasuke sambil mencium tangan Naruto yang mencengkram kuat genggaman Sasuke.
Napas Naruto terengah-engah dan wajah Naruto dibanjiri keringat.
"Sasuke...ini sakit sekali....ini benar-benar sakit...." rintih Naruto merasakan sakit yang tidak bisa digambarkan oleh apapun dan dideskripsikan oleh kat apapun
"Ayo Yang Mulia....terus berjuanglah yang mulia..." kata salah satu bidan istana yang siap sedia melihat persalinan Naruto
"AAARGGHHHHH!" Naruto berteriak semakin keras. Nafasnya terengah-engah dan kembali berteriak. Naruto merasakan oksigen benar-benar pendek akibat rasa sakit melahirkan ini tidak ada ujungnya.
"Bertahanlah Naruto..." bisik Sasuke
"AARGHHHH! INI SAKIT!! AAARGHHHHH!!" Naruto berteriak keras dan keras sampai air matanya mengalir ke pipinya.
Setelah waktu yang dilalui terasa begitu sakit, akhirnya...
"OAAKK OAAKK.....!"
Suara tangisan bayi yang telah lahir dari rahim Naruto melegakan suasana. Bayi itu segera dibungkus selimut putih bersih dengan hati-hati diserahkan kepada para pelayan yang bergerak dengan lembut dan efisien untuk merawat tubuh mungil dan rapuh itu. Bayi itu mempunyai fisik yang mirip dengan Sasuke. Satu-satunya turunan fisik dari Naruto adalah 3 garis di pipi.
KAMU SEDANG MEMBACA
The New Queen
FanfictionNaruto Uzumaki, Pria Mahasiswa berumur 20 tahun time traveled ke masa lalu dan malah menjadi seorang Ratu, namanya Naruko Uchiha. Naruto yang tidak tau bagaimana bersikap seperti wanita, apalagi seorang ratu, malah menimbulkan kekacauan dalam istana...