Naruko Parents Coming

115 16 1
                                    

Sasuke melangkah dengan tegas menuju kamar Naruto, amarah membara di dalam dirinya. Namun, langkahnya terhenti saat dia melihat sosok Naruto di taman. Di bawah sinar matahri yang lembut, Naruto sedang tiduran santai di atas bangku, satu kaki ditumpangkan ke yang lain, tampak benar-benar tenang seolah tidak ada kekacauan yang baru saja terjadi di istana.

Sasuke merasa tubuhnya membeku sejenak, terpana melihat pemandangan di depannya. Naruto mengenakan pakaian yang sangat minim, dengan atasan kimono yang hanya menutupi sedikit bagian tubuhnya dan celana pendek yang menonjolkan kaki jenjangnya. Sasuke merasa dadanya bergejolak, perasaannya terpecah antara kemarahan yang membara dan daya tarik yang tak bisa ia hindari. Namun, amarahnya lebih mendominasi, terutama ketika Naruto dengan santai menyadari kehadirannya.

"Oh, Sasuke!" seru Naruto ceria, sambil bangkit dari bangku dan melambaikan tangan dengan penuh semangat, "Selamat datang kembali! Bagaimana perjalananmu? Apa semuanya lancar?" tanyanya dengan senyum lebar yang tampak begitu tulus.

"Oh, Sasuke!" seru Naruto ceria, sambil bangkit dari bangku dan melambaikan tangan dengan penuh semangat, "Selamat datang kembali! Bagaimana perjalananmu? Apa semuanya lancar?" tanyanya dengan senyum lebar yang tampak begitu tulus

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sasuke, yang seharusnya langsung meluapkan amarahnya, malah terkejut melihat perubahan pada Naruto. "Kau... memotong rambutmu?" tanyanya, suaranya sedikit gemetar karena keterkejutan.

"Hm!" Naruto mengangguk antusias, "Rambut panjang membuatku risih, jadi kupotong sedikit, hehe."

Sasuke memicingkan matanya, menahan keinginan untuk mencengkeram bahu Naruto dan mengguncangnya. 

"Itu tidak sedikit," geram Sasuke yang sedang mencoba menahan diri.

"Tapi aku tetap cantik, kan?" kata Naruto menggoda, mengedipkan sebelah matanya dengan manis, seolah tidak ada yang salah sama sekali.

Sasuke menarik napas panjang, berusaha mengendalikan diri. Seharusnya ia memarahi Naruto, tapi mata Sasuke terus terpaku pada tubuh Naruto yang terlihat semakin seksi dalam pakaian itu. IKerusakan iman yang Sasuke pendam dalam-dalam mulai diganti dengan pikiran kotor. Hal ini membuat pikira Sasuke kacau. Namun, Sasuke harus tetap fokus.

"Naruko," Sasuke akhirnya berhasil bersuara meskipun pikirannya mulai berkelana kemana-mana, "Apa yang sebenarnya kau lakukan? Aku memintamu menjaga istana, bukan mengubahnya menjadi taman bermain dengan pernak-pernik idiot ini!" Sasuke mencoba terdengar tegas dan marah, meskipun matanya terus memandang dada dan paha Naruto. 

Sasuke benar-benar merasa terganggu oleh penampilan Naruto yang begitu memikat.

"Idiot? Jangan bicara sembarangan!" Naruto langsung berdiri dan menghadap Sasuke, ekspresinya berubah menjadi serius. "Ini semua hasil kerja kerasku! Lagipula, kenapa kau sewot seperti ini? Kau baru pulang dan langsung memarahiku?"

"Bagaimana aku tidak marah?" balas Sasuke dengan nada yang semakin tajam, "Kau telah mengubah istanaku menjadi sesuatu yang tidak pantas dan tidak bermoral. Dan pakaianmu... Tidakkah kau malu? Kau berpakaian seperti... pelacur. Kau sadar itu?" sambung Sasuke dengan suara dingin nan tajam.

The New QueenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang