The Emperor's Disdain

396 30 2
                                    

Koridor istana terlihat sangat indah. Setiap langkah terdengar jelas di ruang yang penting ini. Lantai marmer yang bersih memantulkan cahaya dari lampu gantung besar yang menggantung tinggi. Dindingnya dihiasi karpet berwarna-warni yang menunjukkan gambar-gambar pertempuran dan pemandangan damai, menceritakan kisah lama istana. Aroma dupa ringan terasa di udara, dicampur dengan suara langkah kaki yang samar.

Naruto melangkah melalui aula megah ini dengan perasaan campur aduk antara kagum dan canggung. Dia mengenakan kimono rumit, dan kain berat serta banyak lapisan membuat setiap langkahnya terasa sulit. Bordir rumit dan sutra yang mengalir membuat Naruto semakin tidak nyaman saat berusaha bergerak di tempat yang megah ini.

Ketika Naruto belok di sudut, dia hampir bertabrakan dengan seseorang. Sasuke Uchiha, sang Kaisar, berdiri di depannya dengan sikap tegas dan dingin. Sasuke mengenakan jubah biru tua dengan benang perak yang membentuk pola awan dan naga. Kerah jubahnya tinggi dan kaku, membingkai wajahnya dengan jelas.

Sasuke memakai ikat pinggang lebar dari sutra hitam yang mewah, serta sepatu bot kulit hitam yang hampir tidak menimbulkan suara di lantai marmer. Sosok Sasuke yang tinggi dan ramping bergerak dengan anggun, setiap langkahnya penuh perhatian. Rambut hitam Sasuke diikat rapi ke belakang, memperlihatkan mata gelap yang tampak dingin dan sulit dibaca, seolah-olah menyembunyikan perasaannya.

 Rambut hitam Sasuke diikat rapi ke belakang, memperlihatkan mata gelap yang tampak dingin dan sulit dibaca, seolah-olah menyembunyikan perasaannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mata Naruto membesar dengan kekaguman saat dia melihat penampilan Sasuke yang sangat menonjol. "Wow, Sasuke, kau benar-benar keren!" serunya dengan nada yang terlalu santai dan akrab, seakan-akan dia tidak menyadari betapa tidak tepatnya ucapannya dalam situasi ini. Senyum lebar dan sikap santai Naruto sangat berbeda dengan keseriusan dan kesopanan di lingkungan sekitar yang megah.

 Senyum lebar dan sikap santai Naruto sangat berbeda dengan keseriusan dan kesopanan di lingkungan sekitar yang megah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mata Sasuke menyipit, wajahnya jadi dingin dan datar. Di belakang Naruto, para pelayan berdiri dengan sikap hormat, tapi wajah mereka menunjukkan campuran kekaguman dan kekhawatiran. Mereka saling memandang gugup antara Naruto dan Sasuke, jelas cemas dengan pelanggaran protokol oleh sang ratu.

Naruto terus berbicara tanpa rasa malu. "Hei, Sasuke, aku Naruko, ratu yang baru. Gimana kabarmu? Kau kelihatan seperti ada sesuatu yang nyangkut di—" Kalimatnya terputus saat dia melihat mata Sasuke penuh kemarahan, seolah dia sudah melampaui batas.

The New QueenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang