24

1.2K 81 10
                                    


2 bulan sudah terlewat masa-masa perkuliahan Hao dan Hanbin. Bahkan hubungan mereka yang sebenarnya juga sudah terungkap membuat satu kampus heboh mengetahuinya. Apalagi mereka berkuliah di ZB UNIVERSITY yang mana kampus mereka masih satu yayasan dengan sekolah menengah atas mereka sebelumnya. Oleh sebab itu banyak alumni ZB International high school yang juga melanjutkan perguruan tinggi mereka disini.

Teman-teman mereka juga sama terkejutnya akan fakta ini, Hanbin dan Hao tak canggung sama sekali untuk mamerkan hubungan mesra mereka.

Apalagi entah kenapa, akhir-akhir ini Hao sangat manja pada Hanbin, dia bahkan tak membiarkan Hanbin untuk jauh darinya sedikitpun. Hanbin senang tapi merasa aneh pada sikap istrinya.

Pagi ini tak seperti biasanya, Hao sangat susah untuk sarapan. Pedahal sebelumnya nafsu makan Hao meningkat tinggi. Pagi ini Hao merasa pusing dan mual-mual sejak bangun tidur.

Hao berusaha menelan makanan yang ia makan, tapi sedetik selanjutnya Hao segera berlari ke wastafel dapur untuk memuntahkan isi perutnya. Bahkan Hao terlihat sangat lemas sekarang.

Hanbin datang dan memijat tengkuk sang istri, Hanbin sangat khawatir dengan keadaan Hao yang seperti ini. "Kita kerumah sakit ya?" Ajak Hanbin dan akan menggendong Hao ke mobil. Tapi Hao menolak keras.

"Tidak usah. Tidak apa, aku pasti sedang masuk angin biasa" ucap Hao menenangkan. Alasan itu tak membuat Hanbin lega sedikitpun. Setelahnya Hanbin menuntun sang istri untuk duduk di sofa ruang tamu mereka.

Hanbin terus memijat kepala Hao yang mengeluh pusing. Sebelumnya Hanbin sudah menggirim pesan untuk meminta izin tak masuk kelas hari ini. Bagaimanapun Hao harus istirahat dan ia harus berada disamping Hao terus.

Tak lama Hao merasa nyaman menghirup wangi tubuh suaminya. Mual yang ia rasakan dapat teratasi dengan itu.

Bibi Kim yang tadinya melihat tuan mudanya tampak tak sehat, mendekat kearah kedua tuan mudanya.

"Tuan muda, cobalah ini" Bibi Kim menyodorkan 2 benda panjang yang masih terbungkus.

Hao menatap benda itu dan tahu betul benda itu. Hao menatap sejenak Hanbin yang mengangguk lalu menerima benda itu. Hao berjalan menuju toilet yang ada dilantai satu untuk mencobanya.

Mencoba testpack yang tadinya diberikan bibi Kim. Setelah melakukannya sesuai petunjuk, Hao menunggu untuk melihat hasilnya.

Tangan Hao seketika gemetar melihat hasilnya. Jelas sekali garis 2 itu terlihat, menandakan ia positif hamil.

Hao menutup mulutnya sendiri tak percaya. Hao mencoba testpack satunya lagi untuk memastikan. Dan hasilnya pun tetap sama. Hao melemas sampai terduduk dilantai toilet, matanya tak bisa menahan tangis bahagianya.

Setelah mencoba menguatkan diri, Hao berdiri dan keluar dari toilet. Hanbin sudah menantinya diluar, Hao menyerahkan dua testpack itu pada suaminya. Hanbin mencerna apa yang ia lihat. Sebelum memeluk erat Hao atas rasa bahagianya.

Hanbin tersenyum lebar dengan mata berkaca-kaca. Ia kecup dahi istrinya lama. "Terima kasih, sayang" gumam Hanbin sangat senang.

"Kau akan menjadi ayah!" Seru Hao menatap suaminya, Hanbin mengangguk merasa senang sekali.

"Jadi disini ada anak kita?" Tanya Hanbin sambil mengelus perut yang sedikit menonjol kecil.

Hao mengangguk sembari tersenyum lebar.

"Hari ini kita tetap kerumah sakit untuk mengecek kondisinya ya?" Ajak Hanbin yang kali ini tak mendapat tolakan dari Hao.

▪︎▪︎▪︎

Only you & me! | Binhao [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang