Setelah bertengkar dengan Hanbin dan melarikan diri, selama diperjalanan Hao terus menangis.
Bahkan Hao tak tahu tiket pesawat apa yang ia beli karena memilih penerbangan yang menurutnya akan cepat membawanya pergi menjauh.
Hao menghapus air matanya, membuka layar handphone untuk mengecek kemana tiket yang ia beli saat menunggu Hanbin diruang tamu tadi.
"Seattle washington, AS?" Gumam Hao.
Hao berpikir sejenak mengingat siapa kenalannya yang ada disana.
"Ah Jay Park? Anak rekan bisnis papa.." akhirnya Hao mengingatnya, Hao mencoba mencari kontak yang bisa menghubungi Jay.
▪︎▪︎▪︎
Setelah perjalanan panjang, Hao akhirnya sampai. Hao termasuk orang yang tidak takut untuk berpergian sendiri ke negara orang lain. Karena Hao cukup memiliki pengalaman saat mengikuti kompetisi musik internasional diluar negeri sebelumnya. Jadi ini bukan lah hal pertama dihidupnya.
Sebelum take off Hao sempat menghubungi Jay untuk meminta bantuan. Maka sekarang Hao dapat melihat lelaki itu.
"Hi Hao, how are you?" Tanya Jay saat Hao mendekat.
Sebelum Hao membalas pertanyaan itu, Jay menyadari perut membesar Hao, "kau sedang hamil?" Tanya Jay yang terkejut mengapa Hao datang kemari dalam kondisi sedang hamil.
"Ya.. begitulah" Hao membalas seadanya.
"Kenapa? Jangan bilang kau kesini karena sedang melarikan diri?" Tebak Jay yang sangat benar sekali.
Hao menghela nafas, "ku mohon, jangan beritahu keluarga ku jika aku disini. Aku sedang kabur untuk menenangkan diriku" jelas Hao memohon.
Jay menatap tak percaya pada Hao, tapi akhirnya menghela nafas dan mengangguk.
"Baiklah, ayo kita ke apartemen yang sudah aku bantu sewakan untukmu selama tinggal disini" Jay sudah mengambil alih koper bawaan Hao, membantu membawanya agar Hao tak kesusahan.
Hao akhirnya berada dimobil Jay, menuju apartemen tempatnya tinggal sementara disini.
Hao menatap jalan dan perkotaan sambil mengelus perutnya.
▪︎▪︎▪︎
Hao tengah beristirahat di kamar apartemennya. Jay sudah pamit sedari tadi. Sekarang dirinya sendirian, sambil menatap kearah depan jendela menatap langit. Handphone nya berkali-kali berdering, namun tak dihiraukan Hao sama sekali. Hao membiarkan banyak telepon dan pesan masuk di handphonenya tanpa berniat membuka handphone itu.
Tetesan air mata milik Hao kembali turun, tangannya tak berhenti mengusap perutnya dimana ada anak kembarnya yang tengah berkembang di perutnya.
"Maafkan ibu.. maaf karena kalian harus berpisah dengan ayah kalian.. hiks.." Hao sangat sakit hati, walau seberapa kuat dia mencoba menguatkan hati yang terluka karena kecewa yang mendalam.
▪︎▪︎▪︎
Ternyata jauh dari Hanbin membuat Hao kesusahan. Hao baru menyadari jika ia sudah bergantung hidup dengan Hanbin selama ini. Sehingga sekarang Hao merasa kesusahan.
Hao sering kali masih merasa mual, sebelumnya jika ada Hanbin maka biasanya suaminya itu akan mendekapnya erat membuatnya nyaman. Namun sekarang Hao hanya sendiri, sehingga berkali-kali Hao mengeluh tak bisa berbuat apa-apa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Only you & me! | Binhao [END]
RomanceWarning! 🔞 bxb, binhao area! Perjodohan antara anak dari keluarga Sung dan Zhang harus terjadi untuk mendapatkan keuntungan bisnis. Perjodohan ini yang juga diharapkan dapat menghasilkan keturunan untuk penerus selanjutnya. Tapi apakah itu akan ber...