25

748 64 25
                                    

Usia kandungan Hao sekarang sudah lewat 4 bulan, perut Hao sudah tampak membulat dan membesar. Hao selama ini selalu memperhatikan pola makan dan olahraganya dengan baik. Hao benar-benar menjaga kandungannya dengan sangat baik.

Sejak kehamilan Hao, kamarnya dan Hanbin sudah pindah dilantai satu tempat kamar lama Hao. Hanbin menyarankannya agar Hao tak lelah naik-turun tangga rumah, apalagi perut Hao akan terus membesar karena ada dua nyawa yang Hao bawa kemana-mana.

Selama ini pula Hao dan Hanbin memilih untuk mengikuti kelas online selama masa kehamilan Hao. Jalan ini diambil karena Hao menolak untuk cuti lebih awal. Hao bilang ia akan mengambil cuti kuliahnya saat anaknya lahir.

Hao sedang membuat susu hamil untuk dirinya sendiri, pagi akhir pekan ini dia sarapan sendiri karena sang suami tengah jalan pagi seperti biasanya.

Saat Hao meneguk susunya, kedua tangan kekar melingkar diperutnya disertai dengan kepala seseorang yang bersandar pada bahunya.

Hao tahu betul ini adalah suaminya, setelah meminum susunya sampai habis, Hao bergerak menyentuh tangan suaminya yang tengah mengelus perutnya.

"Apa tadi masih mual?" Tanya Hanbin pada istrinya. Hao mengangguk. "Iya, tapi untungnya aku bisa menghabiskan sarapanku" memang, semenjak hamil Hao memiliki nafsu makan yang meningkat hanya saja seringkali terhambat karena rasa mualnya.

"Aku hari ini diminta kekantor cabang oleh ayah, sepertinya ayah menyuruhku untuk mulai belajar bisnis langsung dikantor" kata Hanbin memberitahu, posisi mereka masih sama.

"Kau kan calon penerusnya, pastinya itu agar persiapanmu maksimal saat sudah mengambil alih posisi itu" komentar Hao sambil mengelus salah satu punggung tangan suaminya.

Hanbin mengangguk, "kau tidak apa-apa aku tinggal?" Tanya Hanbin merasa khawatir.

"Tidak apa-apa. Lagipula ada bibi yang menjagaku. Kalau aku mau, Aku akan mengundang teman-teman kerumah kita, hari ini akhir pekan kan? Mereka pasti takkan keberatan" kata Hao.

Hanbin mengeratkan pelukannya pada sang istri, bibirnya sudah mengecup pipi tembam Hao berkali-kali. "Eungg Hanbin!" Seru Hao menghentikan kecupan-kecupan sang suami.

Hanbin terkekeh, "kau sangat menggemaskan selama hamil, apa ini bawaan bayi?" Tanya Hanbin, tangannya mengelus perut Hao lagi.

"Sepertinya."

"Anak-anak ayah, tolong jangan merepotkan ibu ya? Ayah ada urusan hari ini, secepatnya setelah selesai ayah akan kembali. Tolong jaga ibu, ya?" Hanbin berucap lembut dan berkomunikasi dengan kedua anaknya yang masih didalam kandungan Hao.

Hao tersenyum sangat bahagia, Hao mengecup pipi suaminya, "sana bersiaplah, setelah urusan disana selesai cepat kembali ayah Hanbin" suruh Hao lucu.

▪︎▪︎▪︎

Setelah Hanbin pergi, Hao bersantai diruang keluarga rumahnya. Menonton drama favoritnya sembari memakan buah-buahan.

Dringg! Dringg!

Dering handphone berbunyi, Hao menatap bingung pada siapa yang meneleponnya siang ini.

Matthew is calling...

"Matthew?" Heran Hao bertanya-tanya saat orang yang meneleponnya Matthew.

Semenjak Hanbin mengakhiri hubungannya dengan Matthew, hubungan Matthew dan Hao pun jadi canggung, mereka tak pernah berinteraksi ataupun bertemu lagi.

Only you & me! | Binhao [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang