21. Hubungan Terlarang

203 27 5
                                    

⚠️ Warning 21+Ayo, tinggalkan komentarnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

⚠️ Warning 21+
Ayo, tinggalkan komentarnya. Aku suka loh bacain komenan kalian. Bisa naikin semangat ngedraftku juga, hehehe

Jeanno tidak bisa melewatkan begitu saja kesempatan kali ini. Ia yang sudah merindukan Gracia, mencoba melampiaskan rasa rindunya kepada perempuan itu malam ini. Bagi Jeanno kesempatan tidak mungkin datang dua kali. Malam ini biarlah Gracia menjadi miliknya sepenuhnya. Persetan dengan perjodohan yang sudah terjadi terhadap perempuan itu. Yang penting ia bisa bersama dengan Gracia meskipun hanya sesaat.

Lenguhan pun tak bisa dihindarkan ketika rasa nikmat yang kian menjalar dan decap yang begitu memabukkan menyentuh kulitnya. Gracia seperti diajak ke atas awan. Mereka tidak hanya sekali melakukannya, sudah beberapa kali dan teman-temannya tidak ada yang tau mengenai hubungan gila ini.

“Grac…”

Gracia hanya bisa menjawab dengan deheman. Posisi mereka tidak berubah karena keadaan Jeanno yang menjadi penghalang kegilaan mereka malam hari ini. Gracia masih duduk di atas Jeanno dengan tubuh yang masih menyatu. Hanya Gracia yang bergerak mengiringi tempo yang ia ciptakan sendiri. Sementara Jeanno hanya cukup menikmatinya sembari tangannya yang kadang kala memainkan dada Gracia yang terlihat sangat menggiurkan itu.

“Jangan berisik, Sayang, kamu bilang jangan berisik tadi,” bisik Gracia dengan kecupan yang menerpa rahang tegas Jeanno.

Hentakan demi hentakan yang Gracia berikan pada Jeanno membuat tubuhnya hampir lemas. Kalau bukan karena kecelakaan ini, Jeanno pastikan ia akan kelewat batas dalam memperlakukan Gracia di atas ranjangnya. Miliknya terasa diapit oleh Gracia. Begitupun yang Gracia rasakan. Di bawah sana terasa penuh. Gracia belum pernah menghabiskan malam sepanjang ini jika bukan dengan Jeanno.

Satu tembakan berhasil menyapa rahimnya tatkala Jeanno tergeletak lunglai. Dengan tubuh polos dan masih dipenuhi peluh, Gracia mengambil tissue di atas nakas yang tak jauh dari ranjang Jeanno.

Sebelum benar-benar memakai pakaian lengkap, Gracia membersihkan dulu area bawahnya. Terasa sangat basah dan hangat. Aroma hubungan terlarang mereka pun masih jelas tercium. “Kamu baik-baik di sini. Sebentar lagi aku mau pulang,” ucap Gracia setelah selesai dengan tissuenya.

Dari tempatnya berbaring, Jeanno dapat melihat Gracia mengenakan kembali gaunnya. “Kamu gak mau putusin Helva aja?”

“Aku gak mungkin putusin dia.”

“Kamu cinta sama dia?”

“Menurut kamu? Aku udah bertahan sejauh ini loh.”

“Terus kita sampai kapan bakal begini.”

“Mungkin sampai kita bosen,” ucap Gracia yang sudah selesai dengan urusannya. Gracia terlihat jauh lebih rapi daripada sebelumnya. “Bersihin diri kamu. Jangan sampai orang rumah tau kalau kita habis begini. Inget ya, di sekolah jangan sampai ngelakuin hal-hal bodoh. Kita gak hanya sembunyi dari Helva, tapi dari semua orang.”

Nightmare 🌒Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang