26. Kelebihan Rajas

134 23 0
                                    

"Mau denger sesuatu?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Mau denger sesuatu?"

Pertanyaan yang Rajas lontarkan menarik perhatian dari Cherry. Salah satu alis tipisnya menukik naik, tujuannya meminta kepastian dari apa yang Rajas katakan. Melihat itu membuat Rajas menyunggingkan senyum tipisnya. Mungkin saat inilah waktu yang tepat untuk orang lain tau mengenai kelebihannya, selain orang-orang terdekatnya dahulu.

"Tapi gue gak yakin lo bakal percaya sama apa yang gue bilang atau gak. Karena kebanyakan orang yang udah gue kasih tau pun mereka tetep denial sama apa yang gue alamin selama ini."

"Bisa langsung ke intinya aja gak?"

Rajas tau kalau Cherry sudah tidak sabar dengan apa yang akan ia beritahukan. Terbukti dengan bagaimana ke excited yang Cherry perlihatkan sekarang ini. Keduanya kini duduk menghadap pintu penghubung rooftop sekolah sembari menyenderkan tubuhnya pada pagar pembatas.

"Lo percaya kalau ada beberapa orang di dunia ini yang dikasih kelebihan sama Tuhan buat ngelihat sesuatu yang kebanyakan orang gak bisa lihat?"

Sungguh, Cherry tidak suka berbasa-basi semacam ini. "Kan, gue udah bilang, bisa la—"

"Gue punya indera ke enam."

Dari banyaknya kemungkinan yang ada, Cherry sama sekali tidak pernah membayangkan kalau Rajas mempunyai kelebihan ini. Hampir di hidupnya, Cherry tidak pernah bertemu dengan seseorang yang memiliki kelebihan yang sama. Jadi wajar saja kalau Cherry tidak mempercayai akan hal tersebut.

Seperti dugaan Rajas, perempuan itu lagi-lagi mengeluarkan tawanya. Bahkan sekarang ini, Cherry tengah mengelap sudut matanya yang mulai berair. Hal tersebut membuat Rajas memicingkan matanya sekali lagi. Ingin rasanya ia menarik rambut panjang Cherry sampai perempuan itu berteriak kesakitan dan memohon ampun.

"Sumpah, candaan lo lucu banget."

"Apa gue kelihatan bercanda?" tanya Rajas dengan wajah datar.

Selesai meredakan tawanya, Cherry beralih memperhatikan Rajas. Memang benar ekspresi yang Rajas tunjukkan sangat datar. Tidak ada senyum-senyumnya. Itu sebabnya sekarang ini Cherry menghembuskan napasnya pelan. "Gue butuh bukti."

"Di sebelah lo ada anak kecil."

Cherry lantas menoleh ke arah yang ditunjukkan oleh Rajas. Entah kenapa setelah mendengar kalimat tersebut, sekujur tubuhnya mendadak merinding. Cherry ingin tidak percaya dengan apa yang diucapkan oleh laki-laki yang duduk di sebelah itu. Tapi jika melihat ekspresinya, sepertinya Rajas tidak berbohong.

Sementara itu, Rajas berteriak gembira dalam hati. Ia bisa menipu perempuan sombong yang sangat menjengkelkan tersebut. Rajas tak melihat apapun. Masih ingatkan kalau Rajas masih mengenakan cincin pemberian Bundanya?

Karena sudah terlanjur merinding, akhirnya Cherry memutuskan beranjak dan meninggalkan Rajas yang masih terduduk memperhatikannya.

"Gue lihat arwahnya Ode di sekolah ini."

Nightmare 🌒Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang