16. Cerita Dari Gracia

197 31 2
                                    

Perempuan yang berjongkok di samping kuburan Ode adalah perempuan yang Rajas kenal, perempuan yang juga menjadi teman sekelasnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Perempuan yang berjongkok di samping kuburan Ode adalah perempuan yang Rajas kenal, perempuan yang juga menjadi teman sekelasnya. Perempuan itu ialah Gracia Ayu Permana. Rajas tak menyangka ia akan bertemu dengan Gracia di tempat yang tak terduga seperti sekarang ini. Dari banyaknya perjumpaan, kenapa harus di tempat semacam ini? Sejujurnya wajar saja kalau Gracia mengunjungi makam Ode. Karena bagaimanapun juga, Ode adalah teman perempuan itu yang tentu saja Rajas sudah ketahui sejak beberapa waktu lalu.

"Rajas," seru Gracia.

Kedua alis Gracia hampir menyatu saat menyadari Rajas berdiri tak jauh dari dirinya.

"Lo ngapain ada di sini?"

Jika kalian pikir Rajas gugup mendapati pertanyaan yang mungkin sama sekali tidak ada dalam persiapannya. Jawabannya salah. Justru Rajas terlihat cukup tenang untuk ukuran orang yang ketahuan mendatangi makan seseorang yang bukan teman.

"Gue mau ke makam temen gue," bohong Rajas.

"Teman lo...."

"Teman dari sekolah lama. Tuh, kuburannya ada di pojok. Lo sendiri ngapain di sini?"

Sekarang ini justru Gracia yang terlihat gugup. Perempuan itu menyelipkan helaian rambut di belakang telinganya. Ia bingung apakah akan mengutarakan hal yang jujur, atau memilih untuk menyembunyikannya. Lagipula Rajas tidak juga harus tau tentang kepergian Ode, kan?

Rajas menengok ke arah dimana makam Ode berada. Netranya terlihat membaca tulisan yang tertera di batu nisan dan hal itu tentu saja diketahui oleh Gracia.

"Dia... teman lo? Tahun kelahirannya sama kayak kita, kan?"

Ternyata Gracia sudah tak punya alasan untuk menyembunyikan soal kepergian Ode—sahabat sekaligus teman sekelasnya bersama yang lain.

"Atau saudara lo?" tanya Rajas terdengar menuntut.

Akhirnya setelah tak menemukan jalan keluar untuk mengelak, mau tak mau Gracia memberitahukan hal ini kepada Rajas. Dan di sinilah sekarang keduanya berada. Duduk berdua di bawah pohon rindang tak jauh dari makam Ode, Gracia mengayunkan kedua kakinya yang menggantung.

"Dia Ode, temen sekelas sekaligus sahabat gue. Kita dulu akrab banget selayaknya sesama teman pada umumnya. Kita sering pergi keluar bareng, ke kantin, ke mall bahkan dia sering nginep di rumah gue. Tapi semua itu berakhir sampai suatu hari Ode dinyatakan meninggal dunia. Waktu itu kita lagi liburan bareng. Ada gue, Cherry, Helva, Jullian sama Jeanno juga. Tapi gak tau apa penyebabnya tiba-tiba kita nemuin Ode udah gak sadarkan diri di dalam kamarnya. Kita semua tentu aja syok karena niat kita emang buat seneng-seneng. Gak taunya liburan kita justru berakhir dengan air mata."

Rajas dapat melihat dengan kedua bola matanya sendiri kalau kedua netra bening milik Gracia sudah mulai berkaca-kaca, siap untuk menumpahkan air matanya. Rajas tau bagaimana perasaan itu. Sebuah perasaan kehilangan yang tak akan pernah sanggup setiap orang hadapi. Sialnya, Rajas tak membawa tissue.

Nightmare 🌒Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang