06. Unit Gawat Darurat

253 39 8
                                    

Gracia benar-benar dilarikan ke rumah sakit

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gracia benar-benar dilarikan ke rumah sakit. Darahnya terus saja mengucur dari kepalanya. Entah sedalam apa luka itu, yang pasti Gracia sudah berhasil membuat khawatir banyak orang yang menyaksikan kejadian itu, terutama orangtuanya dan Helva.

Laki-laki itu menunggu di depan UGD, membiarkan tenaga medis melakukan pemeriksaan menyeluruh kepada Gracia. Sementara teman-temannya yang lain memilih untuk tetap berada di sekolah. Membiarkan Helva sendiri yang mendampingi Gracia ke rumah sakit. Nanti kalau semisal sudah pulang sekolah, mereka semua akan menyempatkan diri untuk menjenguk Gracia.

"Gimana keadaan Gracia?"

Sambungan dari Cherry yang terdengar khawatir diterima oleh Helva. Hembusan napasnya terdengar berat. Sebab sebelum ke kantin, mereka semua sempat mengobrol seperti biasa. Tak mengira akan terjadi hal semenyeramkan ini.

"Masih ditangani sama dokter. Doain aja dia gapapa."

"Nanti kabarin kita-kita ya, kondisinya dia. Jujur, kita juga sama khawatirnya kayak lo. Kita gak mungkin bisa tenang sebelum nerima kabar Gracia. Apalagi setelah kita lihat kondisi Gracia cukup parah."

"Tenang aja. Gue bakal kabarin kalian semua."

Setelah membalas ucapan dari Cherry, Helva lalu menutupnya. Raut wajahnya masih terlihat sangat cemas meskipun Gracia sudah dalam pertolongan dokter. Seumur hidup ia mengenal Gracia, perempuan itu belum pernah dalam kondisi seperti sekarang. Hal ini adalah pertama kali bagi dirinya.

"Helva, kamu bisa pulang aja. Gracia bisa Tante yang jaga."

Mami Gracia sudah datang dan berdiri di samping Helva. Tangannya nampak masih kencang meskipun usianya sudah menginjak kepala 4 membelai pelan pundak Helva.

"Gapapa, Tante, biar Helva ikut nemenin Gracia di sini."

Mami Gracia tidak bisa berbuat banyak, wanita itu akhirnya mempersilakan Helva masuk lebih dulu jika pemeriksaan sudah selesai dilakukan.

"Tante sudah dengar kronologinya dari kepala sekolah."

Helva memperhatikan wanita itu dalam diam. Tak berniat menimpali atau sekedar memberikan usapan lembut pada tangannya.

"Tante cuma takut kalau yang menimpa sama Gracia ini adalah ulah dari musuh bisnis yang selama ini Papi Gracia bangun. Apalagi Gracia anak Tante dan Om satu-satunya. Pas denger kabar kalau Gracia celaka dari Cherry, Tante bener-bener khawatir sekali. Tante gak mau anak Tante satu-satunya itu mengalami sesuatu yang membahayakan. Helva..."

Tubuh Helva mendadak tegap. "Iya, Tante."

"Kamu masih inget, kan, janji kamu sama Tante dulu?"

"Masih."

"Tante harap, kamu bisa menepati itu."

Janji itu adalah janji dimana yang Helva ucapkan untuk pertama kalinya setelah menerima pertunangan yang dilakukan oleh kedua keluarga besar mereka.

Nightmare 🌒Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang