09. Anonymous

163 32 4
                                    

"Baik anak-anak, jadi sesuai dengan yang diinfokan jauh-jauh hari, untuk nama kelompok pembagian study tour segera dikumpulkan ke ketua kelas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Baik anak-anak, jadi sesuai dengan yang diinfokan jauh-jauh hari, untuk nama kelompok pembagian study tour segera dikumpulkan ke ketua kelas. Nanti ketua kelas akan memberikannya kepada Ibu. Dan ingat, satu kelompok berisi 6 siswa. Sampai sini paham?"

"Paham, Bu."

Sepeninggalan wali kelas tersebut, satu persatu murid mulai menuju kelompoknya masing-masing. Mereka semua bergerak tanpa dikomando. Tak lama setelahnya terdengar seruan dari ketua kelas yang mengarah kepada Jullian dan teman satu kelompoknya, tak lain dan tak bukan adalah Jeanno dan juga Cherry

"Di kelas ini ada 5 kelompok. Jumlahnya 30 siswa dan hanya kelompok kalian yang berisi cuma 5 siswa. Itu artinya Rajas harus masuk kelompok kalian."

Mendengar seruan tersebut, membuat ketiga orang itu-selain Helva dan Gracia karena kedua orang itu tidak masuk sekolah-menoleh serempak. Mendapati dirinya yang tiba-tiba menjadi pusat perhatian, Rajas hanya bisa menatap mereka dengan ekspresi datar yang biasanya selalu ia tunjukkan.

Jullian menghembuskan napasnya kasar. Laki-laki itu tentu tak suka ada Rajas di dalam kelompoknya. Meskipun study tour hanya dilakukan selama 3 hari 1 malam, tetap saja, Jullian tak mau.

"Udahlah, biarin aja. Cuma study tour doang ini. Gak bakal tiap hari juga kita kelompokan sama dia. Gak usah dibikin ribet," ucap Jeanno yang terlihat santai.

"Tapi nanti kita sekamar sama dia."

"Terus kenapa kalau sekamar?"

"Lo aja yang sekasur sama dia. Gue ogah."

Jeanno heran dengan Jullian, kenapa laki-laki itu sebegitu tidak sukanya dengan Rajas. Padahal Rajas tak pernah melakukan kesalahan apapun. Bahkan berbicara empat mata pun sepertinya sangat jarang terjadi.

"Iya, suka-suka lo."

Sementara yang dilakukan oleh Cherry adalah mengirimkan pesan pada seseorang di seberang sana. Mengatakan bahwa study tour mereka akan dilaksanakan sebentar lagi dan hal yang paling penting adalah mereka semua sekelompok dengan Rajas-si anak baru.

"Jadi kita satu kelompok sama Rajas?" tanya Gracia setelah melihat pesan yang dikirimkan oleh sahabatnya. Perempuan itu baru saja diperbolehkan pulang. Keadaannya sudah mulai stabil dan tidak perlu ada yang dikhawatirkan lagi.

"Kamu kata siapa?"

"Cherry baru aja ngechat aku."

Ponsel yang berada di tangannya sengaja ia beri tunjuk kepada Helva. Laki-laki itu selalu setia berada di sampingnya setiap saat. Bukankah mereka terlihat sangat romantis untuk ukuran anak SMA?

"Gimana menurut kamu?"

Helva terlihat acuh, "Ya mau gimana lagi. Itu juga perintah dari guru. Mau gak mau ya harus mau."

"Aku rasa sih, Rajas gak buruk-buruk amat," jawab Gracia lantas diberi anggukan oleh Helva, yang sebenarnya Helva sendiri tak cukup yakin dengan anggukannya sendiri.

Nightmare 🌒Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang