04. Perpustakaan Sekolah

246 40 0
                                    

Sudah terhitung satu minggu sejak kepindahan Rajas ke SMA Kertapati

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sudah terhitung satu minggu sejak kepindahan Rajas ke SMA Kertapati. Dan selama seminggu itu pula tak banyak yang berubah, Rajas masih sering ke kantin seorang diri, melamun di kelas sendiri hingga mengerjakan tugas sendiri.

Seperti saat ini. Guru sejarah Indonesia yang Rajas lupa namanya, memberikan kelas mereka tugas kelompok. Rajas satu kelompok dengan Aryo—ketua kelas—dan 4 orang lainnya. Sebenarnya tak ada larangan untuk mengerjakan tugas kelompok sendiri. Tapi Rajas memang berinisiatif untuk menyelesaikan bagiannya dengan mendatangi perpustakaan sekolah. Nanti jika sudah selesai, Rajas akan menyerahkan bagiannya kepada Aryo.

Tanpa adanya tugas pun, Rajas masih suka berdiam diri di perpustakaan sekolah. Apalagi kalau ada tugas.

Rak demi rak sudah Rajas telusuri. Sayangnya buku-buku yang ia cari tak kunjung ketemu. Masih ada satu rak lagi yang belum Rajas sentuh, tapi letaknya di pojok.

Rajas sedikit enggan ke sana karena tempatnya sedikit suram. Perasaan Rajas jadi tidak enak kalau berdiri di sana dengan jangka waktu yang lama. Walaupun ia tidak perlu khawatir akan ditampaki sosok mengerikan sebab sudah ada cincin yang melingkar di jari tengahnya.

Dengan keyakinan yang hanya tinggal 70 persen, Rajas mencoba memantapkan diri menuju ke barisan rak buku tersebut. Ia mencoba yakin bahwa tidak akan ada sesuatu yang terjadi di luar nalar. Contohnya seperti ada gangguan secara intens.

Bunyi sepatu Rajas memenuhi penjuru perpustakaan yang hening. Langkah Rajas perlahan hampir mencapai barisan rak tersebut. Hingga tanpa direncakan, netranya menangkap sosok perempuan cantik yang juga melakukan hal yang sama seperti dirinya beberapa menit lalu.

Perempuan itu ialah Gracia.

Selama seminggu, Rajas tak pernah melihat Gracia menyambangi perpustakaan. Jujur ini adalah pertama kalinya ia melihat perempuan itu berdiri di sana. Sebenarnya tak jadi masalah. Rajas hanya sedikit merasa heran.

Saat langkah kakinya akan berpindah dan pergi meninggalkan tempat itu, tanpa sengaja ekor mata Rajas menangkap sosok yang lain. Sesuatu yang tak seharusnya bisa Rajas lihat ketika cincin itu masih melingkar di jari tengahnya.

Rajas tak salah lihat. Ia yakin seyakin-yakinnya.

Seketika bulu kuduknya berdiri. Ini pertanda ada yang tidak beres dengan tempat ini. Entah kenapa, suasana di sekitarnya mendadak suram. Ada hawa tidak enak yang Rajas rasakan.

"Kenapa mendadak kayak gini?" monolog Rajas pelan.

Sementara itu, yang dirasakan oleh Gracia tak jauh berbeda. Perempuan tersebut merasa bahwa saat ini ia tengah diperhatikan oleh seseorang. Sebenarnya kejadian semacam ini tak terjadi hanya sekali dua kali. Gracia kerap kali merasa ada yang mengawasinya. Namun ketika Gracia mencoba mencari siapa orang tersebut, Gracia tak pernah menemukannya. Ia selalu berakhir sendiri.

Ini benar-benar aneh. Gracia sering dibuat takut dan was-was setiap saat.

Suara benda jatuh menyapa indera pendengarannya. Dilihatlah ke sumber suara. Ternyata buku di rak ujung sebelah kanannya jatuh. Dahi Gracia sedikit berkerut. Ia merasa heran apa yang menyebabkan buku tersebut terjatuh.

Nightmare 🌒Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang