35. Saw The Devil

98 18 1
                                    

Malam hari ini benar-benar sangat kacau

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Malam hari ini benar-benar sangat kacau. Semua tamu undangan perlahan meninggalkan acara ulang tahun Gracia padahal belum selesai digelar. Alasannya tentu saja karena tersebarnya video yang tak senonoh—tentunya direkam secara diam-diam—tersebar di grup angkatan. Mereka tidak hanya meninggalkan begitu saja, melainkan sempat memberikan umpatan kepada kedua lakon di dalam video tersebut.

Gracia lari mengejar Helva yang juga ikut keluar meninggalkan area. Make-up yang sudah dibuat sedemikian rupa selama berjam-jam agar ia terlihat cantik nan menawan mulai luntur akibat linangan air mata. "Helva, please, dengerin aku dulu." Sentakan di tangannya begitu keras Gracia dapatkan seiring dengan tangan Gracia yang berusaha meraih laki-laki itu.

"Helva, dengerin aku jelasin dulu. Kasih aku kesempatan buat jelasin semuanya."

Langkah kaki Helva terhenti. Ia berbalik, ganti menatap Gracia dengan netra nyalangnya—yang sarat akan kemarahan. "Kita udah jalanin hubungan ini selama kurang lebih setahun. Apa jangan-jangan selama itu kalian sering ada main di belakang aku?" Helva mengusak rambutnya kasar. Tatanan yang tadinya membuat Helva terlihat semakin tampan, sekarang berubah berantakan. Menandakan seberapa frustasinya laki-laki itu. "Apa kurangnya aku selama ini sampai kamu tega ngerusak semuanya. Grac, aku bener-bener gak nyangka. Selama ini kamu yang aku kenal baik, justru hancurin kepercayaan aku."

Setelah mengatakan kalimat itu, Helva langsung berlalu dari hadapan Gracia. Tak peduli sebanyak apa perempuan itu memanggil namanya. Rasa kecewa Helva sudah benar-benar menguasai dirinya saat ini. Hal tersebut bukan lagi tentang hubungan yang harus kandas, melainkan rasa kepercayaan yang dihancurkan di depan matanya sendiri.



Di dalam kesunyian yang temaram, Rajas sedikit merutuki kebodohannya. Setelah ia tahu lebih dulu mengenai video itu, Rajas tak henti-hentinya mengumpat. Selain karena ia sendiri yang tak menyangka tentang perselingkuhan yang dilakukan oleh Jeanno dan Gracia, Rajas sudah menduga bahwa setelah ia menekan ikon kirim, semuanya akan kacau. Tapi ia juga tidak bisa membantu Jeanno dalam menyembunyikan perselingkuhan tersebut, pasalnya apa yang sudah Jeanno dan Gracia lakukan tak bisa ditoleransi lagi.

"Kenapa lo gak bilang dari awal kalau ternyata mereka ngelakuin itu di belakang Helva?"

Benar, yang melakukan aksi penyebaran itu adalah Rajas atas perintah dari Cherry.

"Apa untungnya juga gue bilang itu ke lo?" ucap Cherry enteng dengan bibirnya yang masih mengapit permen kaki warna merah. "Toh, ujung-ujungnya lo juga tau, 'kan apa yang udah mereka lakuin. Gimana? Keren, 'kan gue bisa dapet video hot mereka."

"Tapi gak dengan gue yang nyebarin video mereka."

"Lo aman kalau sama gue. Lagian hp yang lo pake tadi, bukan hp lo dan nomor lo sendiri, 'kan? Harusnya lo gak usah setakut ini. Gue aja santai."

Nightmare 🌒Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang