1.3

387 35 0
                                    

Hari pertama di sekolah setelah absen beberapa hari, Gyuvin merasa cemas. Kini Ricky telah menjadi saudara tirinya, dan mereka berdua sepakat untuk merahasiakan hal ini dari semua orang di sekolah. Bahkan, Gunwook dan Junhyeon, sahabat dekat Gyuvin, tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi. Yang mereka tahu hanyalah bahwa Gyuvin pindah rumah.

Gyuvin melangkah masuk ke gerbang sekolah dengan hati-hati. Dia sengaja berangkat lebih awal agar tidak bertemu Ricky di perjalanan. Mereka memutuskan untuk menaiki bus yang berbeda setiap pagi agar rahasia mereka tidak terungkap. Gyuvin berusaha bersikap biasa, meskipun hatinya penuh kecemasan.

Di koridor sekolah, Gyuvin bertemu dengan Gunwook dan Junhyeon yang langsung menyambutnya dengan antusias.

“Gyuvin! Akhirnya kau kembali! Bagaimana rumah barumu?” tanya Gunwook dengan senyum lebar.

Gyuvin memaksakan senyum. “Rumah baru cukup nyaman. Tapi, aku harus banyak menyesuaikan diri.”

Junhyeon menepuk punggung Gyuvin. "Bolehlah kapan-kapan kita main kesana.”

Gyuvin hanya tersenyum kikuk tidak menjawab Junhyeon dan hanya tertawa lalu merangkul kedua sahabatnya menuju kelas.

Mereka bertiga berjalan menuju kelas sambil bercakap-cakap. Gyuvin merasa sedikit lega, tapi pikirannya terus kembali kepada Ricky. Bagaimana dia akan menjalani hari ini tanpa ketahuan? Dan bagaimana mereka akan menjaga rahasia ini selamanya?

Saat istirahat, Gyuvin melihat Ricky dari kejauhan. Mereka bertukar pandang sebentar sebelum Ricky berbalik dan berjalan ke arah yang berlawanan. Gyuvin menghela napas panjang. Ini akan menjadi hari yang panjang dan penuh tantangan.

Gunwook dan Junhyeon tidak menyadari perubahan kecil pada diri Gyuvin. Mereka terus bercanda dan bercerita tentang hal-hal yang terjadi selama Gyuvin absen. Gyuvin berusaha ikut tertawa dan tersenyum, meski hatinya masih merasa canggung dan was-was.

Saat bel sekolah berdering menandakan waktu pulang, gerombolan murid berbondong-bondong keluar meninggalkan gedung sekolah dengan riuh rendah. Di tengah kerumunan itu, Ricky berjalan santai dengan tatapan mata yang menerawang, mungkin memikirkan sesuatu yang mendalam atau sekadar menikmati angin sore. Ia tidak menyadari bahwa dompetnya yang disimpan di kantong celananya terjatuh karena tersenggol oleh seorang murid yang terburu-buru.

Ricky hanya terus berjalan lurus tanpa menyadari kehilangan tersebut, sibuk dengan pikirannya sendiri. Di saat yang bersamaan, seorang murid bermarga Lee yang mengenakan jaket berwarna hijau dengan perawakan tinggi dan tampan serta rambut hitam halusnya sedang melangkah di jalur yang sama. Tanpa sengaja, matanya menangkap sesuatu yang tergeletak di lantai. Ia menghentikan langkahnya dan memungut dompet itu.

Dengan rasa penasaran, pemuda Lee membuka dompet tersebut untuk mengetahui identitas pemiliknya. Di dalamnya, ia menemukan kartu pelajar milik Ricky, seorang adik tingkat yang namanya asing baginya. "Ricky," gumamnya pelan sambil memperhatikan foto dan nama yang tertera di kartu pelajar itu.

Ia menoleh ke sekeliling, mencari sosok pemilik dompet, namun Ricky sudah tidak terlihat di mana-mana. Kerumunan murid yang terus mengalir keluar sekolah membuatnya sulit untuk menemukan Ricky di tengah-tengah mereka. Pemuda Lee itu berpikir sejenak. Tidak ada informasi kontak dalam dompet tersebut, hanya beberapa uang tunai dan kartu pelajar.

Dengan keputusan cepat, ia menyimpan dompet itu di saku seragamnya. "Besok saja kuserahkan," pikirnya, berencana untuk mencari Ricky di sekolah keesokan harinya. Ia berjalan pulang dengan langkah tenang, sambil memikirkan cara terbaik untuk mengembalikan dompet itu pada pemiliknya. Di benaknya, muncul pertanyaan tentang siapa Ricky sebenarnya dan bagaimana ia bisa begitu ceroboh sampai kehilangan dompetnya.

BE MY BROTHER | GYUICKY FT. JEONGRI ♡Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang