2.9

347 32 0
                                    

Perjalanan menuju lokasi retret tampak ramai dan penuh semangat. Bus yang mereka tumpangi dipenuhi dengan obrolan riang dan tawa dari para siswa yang antusias menyambut liburan singkat ini. Namun, di antara mereka semua, Ricky hanya memandang keluar jendela dengan ekspresi yang berbeda. Pandangannya kosong, pikirannya melayang entah ke mana, seolah terlepas dari kegembiraan yang dirasakan teman-temannya.

Ricky tidak pernah benar-benar menikmati kegiatan seperti ini. Retret, dengan semua aktivitas sosialnya, terasa melelahkan baginya. Ia lebih suka menghabiskan waktu dengan cara yang lebih tenang dan pribadi, bukan berkumpul dengan banyak orang dan mengikuti berbagai kegiatan yang tidak ia sukai.

Di sampingnya, Gyuvin tampak sebaliknya. Ia penuh dengan energi, terlibat dalam percakapan yang ceria dengan Gunwook dan Junhyeon, teman-teman dekat mereka. Sesekali, Gyuvin bahkan ikut bercanda dengan siswa lain yang duduk di barisan depan. Namun, di sela-sela candaannya, Gyuvin menyadari keheningan yang menyelimuti Ricky. Ia mendekat, sedikit mencondongkan tubuhnya ke arah Ricky.

"Kenapa mukamu ditekuk begitu?" Gyuvin bertanya dengan nada ringan, mencoba memecah kesunyian yang melingkupi temannya. "Kau tidak terlihat bersemangat. Ada apa?"

Ricky mengalihkan pandangannya dari jendela sejenak, menatap Gyuvin yang menunggu jawabannya dengan penuh perhatian. "Aku... hanya tidak terlalu suka dengan acara seperti ini," jawabnya singkat, suaranya datar. Ricky tidak ingin merusak suasana dengan mengeluh, tetapi ia juga tidak bisa menyembunyikan ketidaksenangannya.

Gyuvin tersenyum, mencoba memberikan semangat. "Ayolah, Ricky. Ini akan menyenangkan, kau lihat saja nanti. Lagipula, kita akan menghabiskan waktu bersama-sama. Aku yakin kita bisa menemukan cara untuk menikmatinya."

Ricky hanya mengangguk pelan, masih merasa ragu. Namun, senyum dan antusiasme Gyuvin sedikit banyak membuatnya merasa lebih baik. Setidaknya, ia tidak sendirian di sini.

Sesampainya mereka di lokasi retret, para siswa disambut oleh pemandangan alam pedesaan yang indah. Udara segar menyelimuti mereka, dipenuhi dengan aroma tanah basah dan dedaunan hijau yang rimbun. Pegunungan tampak menjulang di kejauhan, memberikan latar belakang yang sempurna untuk liburan ini. Ricky terpaksa mengakui bahwa setidaknya, lingkungan di sini jauh lebih menyenangkan dibandingkan dengan keramaian kota.

Mr. Kim, guru pendamping mereka, memegang toa dan segera memberikan arahan setelah mereka turun dari bus. "Baiklah, anak-anak! Kita punya waktu satu jam untuk pembagian kamar dan beristirahat sebelum acara pertama dimulai. Gunakan waktu ini dengan baik. Jangan lupa untuk menjaga kebersihan dan ketertiban, ya!"

Ricky melirik ke arah Gyuvin dengan bingung. "Pembagian kamar? Aku belum dengar soal itu," ucapnya, lebih kepada dirinya sendiri. Ia tidak terlalu memperhatikan detail acara ini, yang jelas tidak ia nantikan.

Gyuvin tertawa kecil mendengar kebingungan Ricky. "Kau benar-benar tidak pernah membaca grup kelas, ya? Tenang saja, kita satu kamar kok, bersama Gunwook dan Junhyeon juga. Jadi kau tidak perlu khawatir."

Ricky merasa sedikit lega mendengar itu. Setidaknya ia tidak perlu berbagi kamar dengan orang yang tidak ia kenal baik. Namun, ia juga merasa sedikit malu karena kurang mengikuti informasi yang sudah dibagikan. "Aku... ya, mungkin aku harus lebih sering membuka grup kelas," Ricky tersenyum kikuk, merasa canggung karena ketidaktahuannya.

"Tidak apa-apa," Gyuvin menepuk bahu Ricky dengan lembut. "Yang penting sekarang kau tahu, dan kita akan bersenang-senang bersama di sini. Siapa tahu, kau mungkin akan berubah pikiran dan benar-benar menikmati retret ini."

Ricky tersenyum tipis, Ia berharap Gyuvin benar bahwa ia bisa menemukan sesuatu yang bisa ia nikmati selama kegiatan ini. Dengan semangat yang sedikit terangkat, ia mengikuti Gyuvin dan yang lainnya menuju penginapan, berharap bahwa retret ini tidak akan seburuk yang ia bayangkan.

BE MY BROTHER | GYUICKY FT. JEONGRI ♡Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang