Warning:
Ini cerita tentang bxb.. so jangan salah lapak! Kalau tidak suka bxb just skip.."Hyung! Masuklah ke sini! Kenapa kau malah berdiri di depan pintu?" Jungkook memerintah Seokjin seperti biasanya.
Jin menoleh ke kiri dan ke kanan sebelum akhirnya memutuskan untuk masuk ke dalam kamar putra dari majikan ibunya tersebut dengan langkahnya yang sedikit ragu-ragu. "Ada apa Jungkook?"
"Tolong bantu aku menyelesaikan tugas kuliah ku Hyung!" Jungkook membuka laptop di atas tempat tidurnya sambil berbaring tengkurap. "Naiklah ke sini." Jungkook memerintah Seokjin dengan santai.
Seokjin jelas merasa ragu dan canggung ketika Jungkook memintanya untuk naik ke atas tempat tidurnya. Karena meskipun dirinya dan Jungkook sudah saling mengenal sejak bertahun-tahun yang lalu, tapi kenyataannya tetap saja Jungkook adalah putra dari orang yang mempekerjakan ibunya.
Semenjak suaminya meninggal, ibu Jin lalu memutuskan untuk pindah dari kampung halaman nya di gwacheon menuju ke Seoul, berharap kehidupannya di kota besar akan membaik, tapi ketika dirinya bahkan tidaklah berbekal pendidikan yang tinggi, ibu Jin yang bernama Kim Yoona akhirnya hanya bisa bekerja sebagai pelayan di sebuah rumah mewah yaitu rumah orang tua Jungkook.
Seokjin masih berusia tujuh tahun ketika Yoona membawanya untuk merantau ke Seoul. Saat itu kedua orang tua Jungkook yang secara tidak sengaja di temui nya begitu baik dengan mengajak Yoona untuk bekerja pada mereka, bahkan orang tua Jungkook juga tidak keberatan jika Yoona membawa seorang anak. Saat itu ibu Jungkook merasa sangat senang karena Jungkook bisa memiliki seorang teman di rumah.
Namun berbeda dengan perkiraan orang tua Jungkook yang menganggap bahwa Putra tunggal mereka akan senang jika mendapatkan teman baru. Jungkook yang usianya lebih muda dua tahun dari Jin justru malah sering membully Jin dan membuat anak cantik itu menangis dan tidak betah tinggal di rumah mewah Jungkook.
Jin memang lebih tua dua tahun dari Jungkook, tapi Jin memiliki postur tubuh yang mungil dan terlihat rapuh, berbeda dengan Jungkook yang sudah memiliki postur yang tinggi dan tegap bahkan sejak Ia masih balita.
"Astaga Kim Seokjin! Mau sampai kapan kau bengong seperti itu?" Jungkook mulai kesal karena tingkah lamban Seokjin.
Jin mengerjapkan matanya merasa terkejut ketika Jungkook mulai berbicara dengan nada yang cukup tinggi. "Maafkan aku Jungkook!" Jin akhirnya mulai naik ke atas tempat tidur Jungkook yang berukuran besar dan berbaring tengkurap di samping Jungkook.
"Sebenarnya aku sudah menyelesaikan semua tugas-tugas ku, tapi aku merasa tidak yakin, jadi ku rasa kau perlu memberikan pendapat mu pada semua jawaban ku." Jungkook mulai membuka file tugas di laptopnya dan memperlihatkannya pada Jin.
"Baiklah! Aku akan memeriksanya terlebih dahulu dan memberikan pendapat ku setelah itu." Jin menggeser tubuhnya untuk lebih dekat dengan laptop milik Jungkook dan mulai memeriksa jawaban Jungkook.
Jin begitu fokus pada hasil tugas Jungkook, sampai-sampai ia tidak menyadari bahwa sejak tadi Jungkook terus mengintip dadanya yang mulus melalui kerah kemeja Jin yang memang berpotongan rendah.
Jungkook sendiri juga sebenarnya sudah tidak ingat sejak kapan tepatnya dirinya mulai melihat Jin dengan tatapan mesumnya, yang pasti semenjak Jungkook memasuki masa pubertas ia merasa bahwa Jin sangat cantik dan mempesona sampai-sampai Jungkook selalu memimpikan Jin ketika dirinya bermimpi basah.
"Menurutku Jawaban mu semuanya bagus Jungkook. Kau itu kan sangat pintar, makanya kau bisa berada di semester yang sama dengan ku padahal kamu lebih muda." Jin sudah selesai memeriksa tugas Jungkook dan ia merasa bahwa jawaban Jungkook sangat bagus bahkan di atas rata-rata.
KAMU SEDANG MEMBACA
black and white Love (End)
FanfictionJeon Jungkook jatuh cinta pada Kim Seokjin yang polos dan suci. Kim Seokjin yang tidak merasa tertarik pada Jeon Jungkook yang menurutnya terlalu kasar dan pemaksa. Hingga pada suatu hari terjadi sebuah tragedi besar yang menimpa kedua orang tua Ju...