Hallo gais! Bagaimana perasaan kalian hari ini?
Sebelum lanjut ke cerita, aku ingin memberitahukan kepada kalian semua para readernim tercinta, bahwa chapter ini adalah chapter terakhir dari book ini.
tapi jangan khawatir! karena aku mungkin akan membuat epilog setelah ini, itupun jika kalian ingin untuk di buatkan epilog ☺️
Silakan tinggalkan kesan-kesan kalian tentang book ini di kolom komentar gais! Kalian juga boleh bertanya tentang apapun, khusus di sini aku akan menjawab pertanyaan apapun itu yang bisa aku jawab.
Terimakasih sudah selalu setia membaca book aku sampai akhir 😭
Sudah enam bulan semenjak Jin keguguran dan ibunya meninggal dunia, sejak saat itu juga Jungkook sudah tidak pernah lagi merasakan kehadiran Jin yang dulu, tidak pernah ada lagi Seokjin yang ceria, Seokjin yang manja dan kekanakan, Seokjin yang sering mengeluh dan merengek, semua sifat lama Seokjin sudah tidak ada lagi dan digantikan dengan Jin yang dingin dan pendiam.
Jungkook benar-benar sangat merindukan Seokjin yang dulu, Seokjin yang banyak tingkah dan sering membuatnya kesal, Jungkook benar-benar sangat rindu pada Seokjin yang yang suka sekali memancing emosinya. Berbagai macam cara sudah Jungkook lakukan untuk membuat Jin kembali ceria seperti dulu, tapi tidak ada yang berhasil.
Seokjin tidak pernah marah, tidak pernah menangis, tidak pernah tertawa, dan tidak pernah mengeluh tentang apapun, Jin bahkan tidak pernah berbicara jika tidak benar-benar butuh, Jin benar-benar seperti telah kehilangan semangat untuk melanjutkan hidupnya.
Tiga bulan yang lalu Jungkook melamar Seokjin atas saran dari Yoongi, awalnya Jungkook tidak ingin menikahi Seokjin dalam keadaan mentalnya yang seperti tidak baik-baik saja ( walaupun psikolog yang sempat didatangkan oleh Jungkook, untuk memberikan sesi konsultasi pada Seokjin mengatakan bahwa, kondisi mental Seokjin baik-baik saja, Jin hanya sedang berada pada fase berusaha untuk mengobati lukanya dalam diam.)
Tetapi Yoongi terus meyakinkan keponakannya saat itu, bahwa menikahi Seokjin adalah jalan yang terbaik, supaya status hukum Seokjin juga menjadi jelas, sebagai orang yang sudah lebih dewasa dibandingkan dengan Jungkook dan Seokjin, Yoongi tentu memiliki pemikiran yang jauh ke depan.
Yoongi tidak ingin Jungkook kembali melakukan kesalahan yang sama dengan membuat Jin hamil di saat mereka belum menikah. Yoongi juga merasa bahwa kemungkinan untuk Jin hamil kembali itu sangatlah besar, mengingat Jungkook dan Jin yang masih tinggal dalam satu rumah dan bahkan tidur di ranjang yang sama.
Meskipun sempat ragu, tapi akhirnya Jungkook melakukan apa yang disarankan oleh pamannya, dan Jungkook tidak menyangka bahwa ternyata Jin mau menerima lamarannya dengan begitu mudah saat itu. pernikahan dilangsungkan di Belgia atas permintaan Seokjin dua Minggu setelah Jin menerima lamaran Jungkook. semua Jungkook lakukan untuk membuat Jin bahagia dan terutama untuk mengembalikan Jin yang ceria seperti dulu.
Pesta pernikahan mewah khas negri dongeng Jungkook persembahan untuk Seokjin, ia bahkan menyewa sebuah kastil terkenal yang terletak di pinggir sebuah danau indah di Belgia untuk acara pernikahan mereka, tentunya dengan harga yang sangat fantastis, setelan jas pengantin mewah, cincin pernikahan mewah bertabur berlian Jungkook pesan dari brand ternama secara khusus, dengan ukiran namanya dan Seokjin juga tahun pernikahan mereka terukir di sana.
Bulan madu keliling eropa selama hampir satu bulan lamanya, mengunjungi tempat-tempat indah dan mewah di seluruh negara yang ada di benua Eropa, hadiah-hadiah pernikahan mewah dan juga hal-hal romantis, semuanya Jungkook berikan dan lakukan untuk Seokjin seorang.
KAMU SEDANG MEMBACA
black and white Love (End)
FanfictionJeon Jungkook jatuh cinta pada Kim Seokjin yang polos dan suci. Kim Seokjin yang tidak merasa tertarik pada Jeon Jungkook yang menurutnya terlalu kasar dan pemaksa. Hingga pada suatu hari terjadi sebuah tragedi besar yang menimpa kedua orang tua Ju...