part 6

716 97 20
                                    






      🌺🌺🌺🌺🌺🌺





"Tuan, apakah kita akan langsung ke kantor sekarang?" 

"Iya, ke kantor saja. Ada beberapa hal yang harus aku diskusikan dengan tuan Min (Paman Yoongi)"  Jungkook menjawab pertanyaan Mark yang merupakan asisten sekaligus bodyguard kepercayaan nya.

Mark dan Lee adalah orang kepercayaan tuan dan nyonya Jeon semasa mereka masih hidup. Dua orang tersebut begitu loyal dan berdedikasi tinggi terhadap majikannya, itulah sebabnya Jungkook langsung cocok dan mempercayai Mark dan Lee untuk membantunya dalam segala hal.

Jungkook menyandarkan kepalanya ke sandaran kursi mobil, sementara Lee yang mengemudikan mobil dengan Mark duduk di kursi di samping Lee.

Jungkook membuka ponselnya untuk melihat bagaimana keadaan Jin pagi ini melalui ponsel pintarnya.
Beberapa hari yang lalu Jungkook memang sengaja menyuruh Lee untuk memasang kamera tersembunyi di samping lift yang mengarah langsung ke sel yang di tempati Jin. Jungkook merasa penasaran apakah Jin berbohong atau tidak tentang Jakson yang sudah mencoba untuk melecehkannya.

Jungkook mengeraskan rahangnya ketika melihat apa yang terjadi di dalam sel tempat Jin di kurung. Di layar ponselnya tersebut Jungkook melihat Jin sedang berusaha untuk mendorong tubuh Jakson supaya menjauh darinya. Jungkook merasa cukup beruntung karena mereka belum terlalu jauh dari mansion.

"Putar balik sekarang juga Lee!! Ada bedebah yang harus kita urus di rumah!"
Jungkook memberikan perintah kepada Lee dengan nada suaranya yang sarat akan amarah.

"Baik Tuan muda."  Lee langsung memutar balik kemudi mobilnya tanpa mengatakan apapun lagi.

Jungkook kembali fokus ke layar ponselnya dan di sana Jungkook melihat Jakson yang sedang kembali mencoba untuk mencium bibir Jin dengan paksa, Jin kembali berusaha mendorong tubuh Jakson yang lebih tinggi dan lebih besar daripada dirinya. Jin terus meronta-ronta dengan panik, ia begitu kesulitan untuk mengalahkan tenaga besar Jakson.

Jungkook melihat Jin seperti menendang selangkangan Jakson dan hal itu berhasil membuat Jakson melepaskan cengkeramannya dari tubuh Jin. Jin berusaha untuk berlari keluar dari dalam sel nya, akan tetapi Jakson langsung menarik kerah bagian belakang kaos yang digunakan Jin.

"Akkkkhhh.."  Jin memekik kesakitan begitu Jakson membanting tubuhnya ke lantai.

Jakson kemudian menindih tubuh Jin tepat di bagian perut bawahnya. Jin meronta-ronta dan berusaha memukul wajah Jakson, tapi Jakson tentu tidak akan mau menyerah begitu saja. Jakson lalu mencengkram erat dan menyatukan kedua tangan Jin di atas kepalanya. Jakson menundukkan kepalanya untuk mulai memakan bibir Jin, tapi belum sempat Jakson menyentuh bibir plum Jin. Jakson sudah lebih dulu melepaskan cengkeramannya dari tangan Jin.

"Brengsek! Beraninya kau meludahi ku."  Jakson terlihat sangat murka ketika Jin meludahi wajahnya.

PLAAAAK... PLAAAAK....

Jin merasakan kepalanya seperti berputar ketika Jakson memukul pipi kiri dan kanannya secara bergantian. Seolah belum puas Jakson lalu menonjok tepat di bagian tulang hidung Jin membuat darah kental menetes dari hidung Jin.  "Kau iblis."  Jin bergumam lemah sebelum akhirnya kehilangan kesadarannya secara total.

Jakson yang melihat Jin terkulai tidak sadarkan diri hanya tersenyum miring. Ia menarik nafasnya dalam-dalam lalu memegang ujung kaos lusuh yang di kenakan Jin dan tanpa aba-aba Jakson merobeknya menjadi dua bagian.

"BRENGSEK."  Jungkook mengumpat sambil bergegas memasuki lift yang ada di basement mansion mewahnya untuk turun ke ruang bawah tanah dengan di ikuti Mark dan Lee di belakangnya. Mereka baru saja sampai dan Jungkook meminta pada Lee untuk langsung memarkirkan mobilnya di basement.

black and white Love (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang