Oke sebelum lanjut ke cerita, aku akan menjelaskan dulu sedikit tentang kenapa ibu Jin bisa diancam dan ditipu dengan mudah oleh kedua orang tua Ester.
Jadi karakter ibu Jin di book ini adalah, ia merupakan seseorang yang berasal dari desa dan tidak memiliki banyak pengalaman ataupun pengetahuan, dengan kata lain ibu Jin itu adalah sosok yang terlalu baik dan polos, sehingga ia menjadi begitu mudah untuk di manipulasi.
Ibu Jin begitu ketakutan ketika kedua orang tua Ester mengancam akan menculik, dan menjadikan putranya yaitu Jin sebagai salah satu pelacur di klub malam milik mereka atau akan menjual Jin ke luar negeri.
Sehingga dengan mudahnya ibu Jin menuruti keinginan mereka, untuk membocorkan informasi tentang keberangkatan, kapan dan kemana orang tua Jungkook akan pergi. Dan Saking polosnya Kim Yoona bahkan tidak pernah terpikirkan untuk mengadukan hal ini kepada orang tua Jungkook.
Selama ini keluarga Ester bebas keluar masuk ke mansion keluarga Jungkook karena sudah di anggap seperti keluarga sendiri, tapi kalau untuk informasi tentang perjalanan bisnis atau apapun yang bersangkutan dengan masalah bisnis, keluarga Jungkook memang tidak pernah memberitahunya meskipun itu pada sahabat mereka, itulah sebabnya orang tua Ester membutuhkan Yoona untuk menjadi mata-mata mereka.
Oke segitu saja penjelasannya ya, semoga bisa menjawab pertanyaan kalian yang mungkin berpikir kenapa juga ibu Jin tidak mengadukan hal itu kepada kedua orang tua Jungkook. Intinya kalau seseorang sedang kalut biasanya kan pikirannya akan menjadi buntu..
🌺🌺🌺🌺🌺🌺
Jam sudah menunjukkan pukul sebelas malam tapi Jungkook belum sedikitpun merasa mengantuk, ber botol-botol minuman beralkohol telah Jungkook tegak selama beberapa jam belakangan ini.
Kamarnya yang mewah dan luas dipenuhi oleh botol-botol kosong yang berserakan di lantai, juga asap tebal yang berasal dari hasil pembakaran tembakau mahal yang dihirup nya sejak tadi, Jungkook seolah-olah ingin membakar kamarnya sendiri.
Jungkook benar-benar merasa terguncang saat ini, ia tidak pernah menyangka bahwa pelaku pembunuh kedua orang tuanya adalah, orang yang merupakan sahabat baik mendiang kedua orang tuanya yang sudah di anggap seperti keluarganya sendiri. Dan sahabat masa kecilnya juga terlibat dalam hal itu.
Jungkook juga merasa sangat bersalah pada Seokjin atas semua hal buruk yang telah ia lakukan padanya selama ini, Jungkook berandai-andai, jika saja dirinya tidak dibutakan amarah maka mungkin saja saat ini Jin masih berada di sampingnya dan memeluknya untuk menenangkan dirinya.
Jungkook berdiri dengan sempoyongan lalu berteriak sambil melemparkan semua benda yang ada di atas meja rias Jin, termasuk semua produk perawatan wajah dan tubuh milik Jin, juga botol-botol parfum hingga semua benda-benda itu pecah dan berserakan di lantai, membuat aroma wangi mulai menyebar di dalam kamar tersebut hingga bercampur dengan aroma asap rokok yang menyesakkan.
"Wah Daebak!!"
Yoongi masuk ke dalam kamar Jungkook bahkan tanpa mengetuk pintunya terlebih dahulu. Ia lalu menekan saklar lampu yang ada di samping pintu, dan membuat cahaya memenuhi ruangan kamar Jungkook yang sebelumnya temaram.
"Kau hebat keponakanku! Kau sudah bisa menyulap kamarmu menjadi seperti kapal pecah." Yoongi berjalan sambil menggeser benda-benda yang berserakan di lantai dengan menggunakan kakinya yang masih berbalut sepatu pantofel.
KAMU SEDANG MEMBACA
black and white Love (End)
FanfictionJeon Jungkook jatuh cinta pada Kim Seokjin yang polos dan suci. Kim Seokjin yang tidak merasa tertarik pada Jeon Jungkook yang menurutnya terlalu kasar dan pemaksa. Hingga pada suatu hari terjadi sebuah tragedi besar yang menimpa kedua orang tua Ju...