🌺🌺🌺🌺🌺🌺
"Jungkook!" Jin masuk ke dalam kamar Jungkook tapi ia tidak menemukan jungkook di dalam kamarnya.
Jin berjalan masuk semakin dalam dan melihat jendela besar yang ada di kamar Jungkook terbuka lebar. Jin asumsikan bahwa Jungkook sedang berada di balkon kamar nya.
Dan benar saja ketika Jin mendekat ke arah jendela ia melihat Jungkook sedang duduk di sebuah kursi yang ada di balkon kamar nya. Jungkook bahkan masih mengenakan setelan jas nya yang dari pemakaman tadi. Ada sebatang rokok yang terselip di antara jari-jari Jungkook yang dihiasi tatto.
"Jungkook!" Jin berjalan mendekat lalu berdiri di samping kursi yang di duduki Jungkook.
"Hyung." Jungkook terlihat terkejut dengan kedatangan Jin, ia lalu berdiri dengan tergesa-gesa melemparkan puntung rokok nya dan memeluk erat tubuh Jin yang sedikit lebih pendek darinya. "Kau dari mana saja Hyung?"
Jin tidak kuasa menahan air matanya ketika untuk pertama kalinya ia melihat Jungkook yang selama ini selalu terlihat kuat dan tangguh menangis. Jungkook bahkan menangis di dalam pelukannya.
"Mianhae Jungkook ah." Jin membalas pelukan Jungkook dengan melingkarkan kedua tangan kecilnya di pinggang Jungkook. Ini sebenarnya adalah kali pertama mereka melakukan kontak fisik sedekat itu.
"Jangan tinggalkan aku hyung! Aku sudah tidak punya siapa-siapa lagi sekarang." Jin merasakan hatinya begitu teriris, Jungkook jelas menganggap Jin spesial di hidupnya, karena orang seperti Jungkook tidak akan pernah menunjukkan sisi rapuhnya pada seseorang yang tidak membuatnya merasa nyaman.
"Mianhae Jungkook ah." Lagi-lagi Jin hanya bisa mengatakan hal itu pada Jungkook.
Jin tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi pada kedua orang tua Jungkook, dan Jin juga tidak tahu apa yang terjadi pada ibunya sendiri.
"Ayo bersihkan tubuhmu Jungkook! Hyung akan membantumu, kamu juga pasti belum makan kan? Hyung akan memasakkan sesuatu untukmu." Jin meraih tubuh Jungkook yang mulai limbung dan membawanya masuk ke dalam kamar.
"Kenapa semua ini harus terjadi pada keluarga ku Hyung? Tuhan benar-benar sangat jahat padaku." Jungkook bertanya dengan air matanya yang mengalir.
Jin mulai membuka jas yang dikenakan Jungkook. "Maafkan Hyung Jungkook, Hyung tidak tahu apa jawabannya, tapi Hyung yakin tuhan pasti memiliki rencana yang baik untukmu."
Jin meletakkan jas hitam Jungkook yang sudah terlepas di atas tempat tidurnya. Jin lalu mulai membuka kancing kemeja hitam Jungkook satu persatu. Jin sebenarnya merasa canggung ketika harus melakukan hal itu pada Jungkook yang notabene adalah anak dari majikan ibunya, tatapi Jin berusaha untuk menyingkirkan rasa gugupnya demi merawat Jungkook yang sedang sangat rapuh.
Jungkook menatap wajah Jin yang sedang merawatnya dengan tulus dan terlihat penuh kasih sayang.
"Hyung! menikahlah denganku!"
Jin langsung menghentikan kegiatannya membuka kancing kemeja Jungkook begitu mendengar Jungkook mengatakan sesuatu yang membuatnya cukup terkejut.
Jin menghela nafas panjang seraya menatap mata Jungkook dalam-dalam. "Kamu sedang lelah dan kalut Jungkook, pergilah mandi sekarang juga supaya kamu bisa cepat makan dan beristirahat"
Jungkook tersenyum tipis. "Kau menolak ku Hyung?"
"Bukan begitu Jungkook, aku hanya berpikir ini bukanlah saat yang tepat untuk membicarakan hal seperti itu."
Jin mencoba untuk memberikan pengertian kepada Jungkook.
KAMU SEDANG MEMBACA
black and white Love (End)
FanfictionJeon Jungkook jatuh cinta pada Kim Seokjin yang polos dan suci. Kim Seokjin yang tidak merasa tertarik pada Jeon Jungkook yang menurutnya terlalu kasar dan pemaksa. Hingga pada suatu hari terjadi sebuah tragedi besar yang menimpa kedua orang tua Ju...