part 23

856 154 47
                                    

                     






                        🌺🌺🌺🌺🌺🌺







Aku tepati janjiku untuk update setelah vote dan komennya mencapai target wkwkwk.. ya walaupun banyak komen yang sebenarnya tidak sah karena berasal dari akun yang sama, tapi tidak apa-apa ya guys ini hanya untuk seru-seruan aja kok 😅

Maaf kalau tulisannya berantakan ya! Selamat membaca..




Jin mengerjapkan matanya yang terasa berat, ia merasa Dejavu karena kembali terbangun di dalam kamar mewah milik Jungkook, yang memiliki aroma maskulin seperti sang pemilik kamar.

Jin berusaha duduk dan memegangi kepalanya, pencahayaan di dalam kamar Jungkook begitu temaram karena hanya lampu tidur yang menyala, Jin melirik jam yang menunjukkan pukul satu dini hari.

Jin menelan ludahnya dengan susah payah, tenggorokannya terasa sangat kering karena ia belum memakan atau meminum apapun lagi, sejak makan siang bersama Taehyung sebelum mengunjungi ibunya di rumah sakit.

"Kau sudah tahu? Dan sengaja menyembunyikannya dariku?"

Jin terkesiap karena Jungkook tiba-tiba muncul entah dari mana. Jungkook masih mengenakan celana jeans robek-robek berwarna hitam dan juga kemeja berwarna hitam yang dikenakannya sore tadi saat diruang bawah tanah.

"Apa maksudmu?"   Jin begitu kebingungan ketika Jungkook bertanya dengan nada menakutkan, dan tatapan tajamnya yang seperti ingin menerkam Jin saat itu juga.

Jungkook tersenyum miring sambil memutar-mutar gelas tinggi berisi wine yang ada di tangannya.   "Kau tahu bahwa kau sedang hamil dan sengaja menyembunyikannya dariku bukan?" 

"Kau sedang mabuk Jungkook! Itu sebabnya kau berhalusinasi."  Ucap Jin dengan nada kesal.

"Kalau aku sedang berhalusinasi, lalu ini apa?"  Jungkook merogoh sesuatu dari dalam saku celananya, lalu melemparkan benda seukuran jari telunjuk tersebut pada Jin, dan Jin tahu itu adalah alat untuk mengetes kehamilan.

"Aku menyuruh dokter pribadiku untuk memeriksa mu saat kau sedang tidak sadarkan diri, dan dia mengatakan bahwa kau sedang hamil tiga Minggu."

***Sebenarnya sejak seminggu yang lalu Jungkook sudah mulai merasa curiga ketika melihat tubuh Jin yang terlihat semakin berisi, Jungkook juga sering mendapati Jin ketiduran di jam yang tidak seperti biasanya, Jin selalu terlihat lelah dan sedikit pucat.

ditambah lagi dalam satu hari ini saja Jin sudah dua kali pingsan, yang pertama Jin pingsan ketika di ruang rawat ibunya, lalu Jin kembali pingsan ketika di ruang bawah tanah.

Oleh sebab itu Jungkook meminta dokter pribadinya untuk memeriksa kondisi Jin secara keseluruhan ketika Jin sedang tidak sadarkan diri, Jungkook juga terus berada di sana untuk menyaksikan sang dokter yang sedang melakukan tugasnya, hingga akhirnya dokter tersebut sudah selesai melakukan pemeriksaan, dan mengatakan hal yang membuat Jungkook sangat shock tapi juga sangat excited di waktu yang bersamaan.***

Mendengar Perkataan Jungkook membuat Jin merasa seperti tersambar petir di siang bolong, Jin menggelengkan kepalanya seraya menutupi mulutnya dengan tangan kecilnya, ketika memperhatikan dua garis merah yang tertera di alat tes kehamilan tersebut.

Melihat reaksi Jin yang begitu shock, Jungkook bisa menyimpulkan bahwa Jin juga belum mengetahui sebelumnya bahwa dirinya tengah mengandung benih Jungkook.

"Tidak mungkin Jungkook! Kau pasti sedang bercanda bukan?"   Jin menatap Jungkook dan berharap Jungkook mengatakan bahwa semua ini hanyalah sebuah kebohongan.

black and white Love (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang