Indri tersenyum puas menatap hasil coretan Dylan. Tangannya dengan bangga mengelus permukaan kertas itu. Tujuannya hampir tercapai, sedikit lagi. Setelah pistol ditangannya melesatkan peluru, lalu tertampan di kepala Dylan. Baru tujuannya tercapai sepenuhnya.
"Satu tahap lagi. Setelah ini tidurlah dengan nyaman dalam gundukan tanah."
"TIDAK!! LEPAS!" Ryo berusaha terlepas dari cekalan dua pria didekatnya. Kenapa dia selalu berada diposisi yang sama, diwaktu yang sama. Hal didepannya ini membuat Ryo teringat akan peristiwa hanyutnya Dion, saat itu dia tak bisa menyelamatkan Dion. Jangan lagi, Ryo tak mau kembali gagal dalam usahanya menyelamatkan orang yang dia sayang.
"Teman mu itu berisik sekali." Indri menatap malas Ryo yang terus memberontak. Seketika senyuman terbit diwajah Indri saat melihat Ryo mulai meneteskan air matanya.
"Lihat! Temanmu menangis." tunjuk Indri pada Ryo.
"I-Yo ... " tubuh Ryo melemas, kepalanya menggeleng ribut saat pendengarannya menangkap suara lemah Dylan.
"Jangan lakukan itu! Lo mau hartanya kan?! Ambil!! tapi jangan ambil nyawanya BRENGS*K!!" amuk Ryo pada Indri.
"Repot sekali. Orangnya saja ga masalah nyawanya saya ambil." Dylan memejamkan mata saat kulit keningnya dapat merasakan sentuhan dingin dari ujung pistol. Batinnya berkali-kali mengucapkan kata maaf dan terimakasih untuk orang-orang yang selama ini mau membantunya. Tak disangka mungkin beberapa detik lagi kesadarannya akan direnggut.
"Ibu, tolong sambut Didi dengan pelukan." batin Dylan berkata.
DOR
Suara tembakan menggema, tapi Dylan sama sekali tak merasakan sesuatu menebus permukaan kulitnya. Sayup-sayup Dylan dapat mendengar kembali suara orang-orang saling pukul. Entah harus senang atau khawatir. Saat membuka mata Dylan dapat melihat semua teman-temannya tengah melawan para lelaki berbadan kekar.
"Lo sakitin dia sekali, gue balas pukulan sepuluh kali." ucap Riki saat melihat Indri kembali memungut pistolnya yang terlempar karena bidikan Syakir.
"Biar gue yang urus. Lo mending bawa Didi." cegah Miko saat Riki hendak mendekat kearah sang ibu. Riki menatap tajam Miko, tak terima dengan apa yang Miko perintahkan. Indri telah membuat Dylan terluka, hampir skarat. Mana mungkin dia diam saja, tak memberikan balasan apapun.
"Gue tau Lo marah. Tapi Didi lebih perlu bantuan, biar gue yang urus ibu gue sendiri." kurang baik apa sebenarnya Miko menjadi anak. Atas segala perlakuan dan kejahatan yang telah Indri perbuat, Miko masih mau memanggilnya ibu.
Hati Riki terasa diiris saat melihat penampilan Dylan. Disaat tubuhnya terkulai lemas, wajahnya dipenuhi luka sayatan, bibir pucat itu masih bisa menampilkan senyum dengan netra redup. Riki mengusap kasar airmatanya, ia mendongak untuk menahan luncuran airmata selanjutnya.
"Jangan bicara apapun, Didi." uca Riki yang masih mendongakkan kepalanya."Aa ... " wajah marah Riki mengundang senyum Dylan.
"Jangan. Pasti sakit, tahan oke? Kita pergi dari sini." Riki sangat ingin menyentuh wajah yang tersenyum didepannya ini, namun dia takut sentuhannya dapat menyakiti sipemilik senyum. Dylan sempat melirik mencari keberadaan Ryo, Riki yang paham berkata jika Ryo telah dibantu yang lain. Riki menggendong Dylan dipunggungnya, meninggalkan Miko yang tengah berhadapan dengan Indri. Ibunya sendiri.
"Puas?" tanya Miko pada Indri.
"Hampir. Sebelum akhirnya kamu gagalin semua usaha saya!" teriak Indri dihadapan Miko.
"Bagus jika semua usaha ibu gagal. Sekarang, ibu harus tanggung semua kesalahan ibu." ujar Miko sambil mengeluarkan sebuah borgol dari saku celananya.
"Cobalah. Sebelum kamu menangkap saya, peluru ini telah bersarang di jantung mu!" tanpa rasa takut Miko melangkah mendekat, tak peduli dengan pistol ditangan Indri yang kapan saja akan melesatkan pelurunya. Gerakan Miko sangat cepat, belum sempat Indri menarik pelatuk, tangan Miko lebih dulu mengunci pergerakan Indri.
KAMU SEDANG MEMBACA
02. DYLAN [END]
Nouvelles[Nct Wish lokal] Dylan Dwi Abraham, pria yang menyukai ketenangan harus berhadapan dengan lima orang asing. "LO SEMUA BISA JAUHIN GUE GA?" "We love you, dilann~~" "OGAH GUEE, SYUHHH PERGI SANAA!!!" Fanfic ini nyambung sama "Aa with Adek" kalo ada y...