Chapter O4

506 57 13
                                    

Hal paling menyebalkan itu ketika kamu rindu dengan seseorang tetapi hanya bisa kamu pendam.

###

kanin - nathan✨️

✨️kanin - nathan✨️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

###

"Ooh gituu hahah Mommy kamu tuh selalu punya cara, ya, Nath. Tapi ngeri ah kalau bercanda bawa-bawa kecelakaan," sahut Kanin yang sedang berdiri di depan meja rias. Ia memasukkan kembali peralatan make-upnya setelah selesai digunakan.

Nathan baru saja menceritakan kejadian semalam yang membuat Kanin terpaksa menunggunya di apartement sampai ketiduran.

"Ya makanya aku panik dan langsung cabut," balas Nathan dari ruang makan, sedang anteng makan bubur ayam.

Kanin keluar dari kamar Nathan seraya memakai sebelah antingnya. "Aku khawatir banget waktu tiba-tiba kamu main pergi gitu aja. Makanya semalam aku nunggu kamu sampai ketiduran."

Gadis itu sudah mengenakan blouse putih yang dipadukan blazer pink pastel dan celana yang sama dengan warna blouse-nya. Fyi, Kanin selalu mencadangkan beberapa set baju di apartement Nathan, buat jaga-jaga aja seperti hari ini jadi dia tak perlu repot-repot pulang dulu untuk ganti baju.

"Sorry, aku lupa ngabarin kamu, baru megang handphone pas mau pulang," kata Nathan.

Kanin tersenyum, antingnya sudah terpasang. "It's okey, yang penting everything is fine. Ah ya, terus gimana anak teman Mommy kamu itu? Siapa tadi namanya?" Dia mendekati Nathan. Pria itu sudah rapi dengan kaos warna hitam. Pagi ini ceritanya Nathan mau mengantar Kanin meeting dengan Aletta mengenai brand ambassador produk kosmetiknya.

"Gika, namanya. Ya nyambung sih di ajak ngobrol, beda banget sama perempuan-perempuan yang Mommy kenalin ke aku sebelumnya," jawab Nathan.

"Cocok dong, nih?" goda Kanin.

"Kami iyain sementara perjodohan ini cuma pura-pura aja dan udah sepakat cuma jadi partner, biar nggak di bawelin suruh nikah terus sama nyokap masing-masing," terang Nathan.

"Partner gimana maksudnya?"

"Yaa anggap lah partner kerja. Kalau ada acara-acara aku bakal bawa dia buat jadi gandengan. Begitu pun dia ke aku. Pokoknya ini udah win-win solution. Kamu tau, kan, Nin sefrustasinya apa aku di tuduh gay terus? Di kenalin ke perempuan A, B, C."

"Tapi kan jo--"

"--doh nggak ada yang tau, Nath, siapa tau itu beneran jodoh kamu cie-cie," potong Nathan langsung, dia sudah hafal banget Kanin pasti akan mengucapkan itu seperti sudah jadi template tiap kali Nathan abis dikenalin perempuan sama mamanya.

Kanin tertawa pelan. Gadis itu menarik kursi di hadapan Nathan. Ia melirik dua kotak bubur ayam di atas meja. "Kapan kamu order-nya?"

"Tadi pas kamu mandi," jawab Nathan.

Partner [Nathan Tjoe A On]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang