Chapter O2

679 63 23
                                    

Cinta yang paling menyakitan adalah ketika dua insan yang saling mencintai namun sadar ada benteng tinggi menghalangi.

###

Sejak Ruth mengatakan bahwa pria yang akan dikenalkannya pada Gika bernama Nathan seorang pemain sepak bola, otak Gika langsung tertuju pada Nathan Tjoe A On player football of Timnas Indonesia. Di Indonesia, siapa yang tidak kenal dengan pemain bola berdarah Indonesia-Belanda itu? Apalagi, antusiasme rakyat Indonesia terhadap sepak bola begitu gila. Termasuk Gika yang juga sudah mengikuti perkembangan sepak bola Indonesia dari era Evan Dimas—saat Gika masih SD—karena dicekoki abangnya dan mendiang sang papa yang sangat menyukai permainan bola kaki itu. Bahkan, beberapa tahun lalu Gika pernah terbang langsung bersama sang papa ke Qatar untuk menonton Timnas Indonesia yang saat itu berlaga dalam event Piala Asia 2023. Dari dulu, semasa papanya masih hidup, Gika sudah sering diajak nribun papa, juga abangnya—beda sama si mama yang tak suka bola.

Gika mencari tahu lebih dalam tentang Nathan Tjoe A On, pria yang saat ini berusia 32 tahun—selisih 3 tahun lebih tua dari Gika. Tidak terlalu sulit mencari tahu tentang Nathan, tinggal ketik saja namanya di google dan keluar segala tentangnya. Dari biodata diri sampai jenjang karir. Tetapi, sangat sulit untuk Gika mencari tahu kisah asmara pria blasteran itu. Yang Gika tahu, Nathan tidak suka perempuan. Itulah gosip yang selalu muncul tiap Nathan pulang kampung untuk membela timnas.

“Seganteng ini masa lebih suka buah pisang daripada buah dada?” Gika geleng-geleng menatap foto profil instagram Nathan yang terlihat sangat macho.

Gika juga salah satu yang termakan dengan gosip itu karena dia juga tidak pernah mendengar isu Nathan berkencan dengan perempuan. Gosip terakhir Nathan dekat dengan seorang perempuan saat pria itu masih berusia 23 tahun, Nathan dikabarkan menjalin hubungan dengan Kanindya Hanum Mega—tetapi isu itu hanya sebentar, karena tidak ada bukti akurat—lalu yang kedua, dengan seorang artis cantik bernama Michella Agatha—kalau ini ada bukti fotonya saat di Bali, mereka juga saling follow di instagram—.

Gika dulu sekadar tahu saja karena dia tidak terlalu kepo dengan kisah asmara para pemain timnas, yang penting saat di lapangan harus tampil bagus. Kalau mainnya lagi butut, Gika juga tak segan-segan memaki meski lewat layar kaca. Apalagi buat pemain yang lebih banyak gaya daripada skill dan kontribusinya saat di lapangan. Bikin emosi doang.

Saking terlalu fokus mengulik tentang Nathan, Gika bahkan tidak menyadari sudah berapa jam dia berkutat dengan ponselnya, dia juga belum mandi saat Ruth pulang dengan membawa banyak belanjaan di kedua tangannya.

“Giiiii, bantuin Mama masak, Giiiii!” teriak Ruth yang baru sampai, meletakkan semua tentengannya di atas meja dapur.

Gika segera melempar ponselnya asal ke kasur dan bangkit dari rebahannya. Dia turun dengan pakaian yang masih sama, persis pakaian yang ia kenakan sebelum mamanya pergi tadi siang untuk mengantar Mbak Tere ke rumah sakit.

Ruth geleng-geleng melihat anaknya. “Dari Mama berangkat sampai Mama udah pulang, masih begitu aja kamu, Gika.”

“Tadi Gika di suruh ngapain?” Perempuan itu mengalihkan ucapan mamanya.

“Bantunin Mama masak sini, biar cepat. Nanti bestie Mama datang jam 7an,” ucap Ruth seraya mengeluarkan sayur-sayuran segar dari totebag belanjanya. Wanita itu lalu menghentikan aktivitasnya saat menangkap sesuatu, ada yang timbul dari balik kaos oblong yang putrinya kenakan.

“Kamu, tuh, nggak pakai bra, ya? Nanti kendor, Gikaaa!” tegur Ruth blak-blakan.

Gika langsung menarik bagian dada bajunya ke depan. “Apa, sih, Ma. Nggak enak, ih. Sesek tau. Lagi cuma di rumah doang, nggak ada orang. Paling Mbak Ida.” Mbak Ida adalah tukang cuci dan beberes di rumah Ruth yang hanya kerja dari pagi sampai sore.

Partner [Nathan Tjoe A On]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang