chapter 1

980 62 2
                                    

haii semuanya, kita ketemu lagi di chapter 1, jangan lupa vote dan komen yaa

kiraya : udah deh ryn langsung ke ceritanya aja gausah banyak bacot
karna : nah bener tuh, ayo ryn langsung ke ceritanya aja, masih banyak chapter yang harus diselesaikan
saya/ryn : IYA IYA, ORANG BARU JUGA BAB 1,BARU PEMBUKAAN LOH? SABAR NAPASIH, sebagai penulis baru kan harus memberikan sambutan yang hangat ya
kiraya : iya iya, udah berhenti bacot langsung aja ke ceritanya
ryn : huh, lama" gw jadiin ubi juga lu kir

yaudah kita langsung ke awal cerita aja


























" oek oek oek "

" selamat yang mulia, ratu melahirkan seorang anak perempuan "

" ohh putriku, biarkan aku menggendong nya, sayang lihatlah putri kita, sangat cantik bukan? sama seperti dirimu " ucap sang raja.

" kau benar suamiku, anak kita sangat cantik, tapi bisakah aku menggendongnya? " ucap sang ratu dengan keringan disekujur tubuhnya

" ya tentu saja boleh, dia adalah anakmu" ucap sang raja sembari memberikan putrinya kepada sang istri untuk di gendong

" putriku kau sungguh cantik, aku berdoa semoga kau memiliki takdir yang indah, mendapatkan suami seorang kesatria yang baik dan tangguh, sepertinya aku tidak bisa menemanimu untuk kedepannya putriku, aku sungguh minta maaf, suamiku aku mohon tolong jaga putri kita sebaik mungkin, aku merasa hidupku sudah tidak lama lagi, dan tolong, carikan lah dia suami yang baik dan bisa menyayanginya " ucap sang ratu se akan-akan ingin meninggalkan mereka semua

" tunggu, apa yang kau katakan? berhentilah mengatakan itu, kita pasti bisa membesarkan putri kita bersama - sama " ucap sang raja sembari mengambil putrinya yang masih didekapan istrinya

" tidak suamiku, aku merasa sebentar lagi hidupku akan berakhir, aku mohon tolong jaga putri kita, dan aku meminta maaf kepada mu, jika aku memiliki salah aku mohon maafkan aku " ucap sang ratu dengan memegang salah satu tangan suaminya, tidak lama kemudian sang ratu meninggal dunia

" pelayan tolong gendong putriku sebentar " ucap sang raja memberikan putrinya kepada pelayan, dan segera memeluk istrinya yang sudah tiada

" hei istriku? ayo bangun lah, tidak ada yang menyuruhmu untuk tidur, kau bilang kita akan membesarkan putri kita bersama-sama? HEI TABIB COBA KAU PERIKSA ISTRIKU TIDAK MUNGKIN KAN DIA MENINGGAL? " ucap sang raja dengan menangis

" mohon maaf yang mulia istri anda sudah meninggal " sang tabib berkata dengan mata yang berkaca-kaca

setelah tabib mengatakan hal itu sang raja langsung menangis sejadi-jadinya, namun tidak lama kemudian dia segera mengambil putri nya dan mengangkatnya ke atas dan berkata
" kau putri dari Kerajaan Barasena, putri dari raja Darayana, bahwa aku, menamai mu dengan nama kiraya, dan aku memberimu anugrah dari dewa indra sebagai pelindung maupun kekuatan mu nanti " ucap sang raja dengan tegas namun masih ada rasa sedih karena sang istri meninggal

saat kiraya berumur 5 tahun

" kirayaa, kau dimana? putri kiraya "

" hihi aku harus bersembunyi dari kedua pengasuhku itu, aku sangat lelah setiap bermain keluar selalu saja dibuntuti oleh mereka" ucap sang putri yang ternyata sedang bersembunyi dari ke-dua pengasuh yang sedang mencarinya

tanpa sang putri ketahui ternyata dia sudah sangat jauh dari sang pengasuh, dan ternyata dia sudah berada di tepi sungai, namun keadaan itu tidak membuat sang putri takut atupun cemas, malah dia seperti biasa saja, sang putri berniat untuk duduk di tepi sungai dengan merendam kakinya, namun 5 menit setelah dia duduk di tepi sungai sang putri melihat seseorang sedang belajar memanah, tanpa sadar ternyata sang putri malah mendekati seseorang itu.

the power of love karn & kira (on going) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang