chapter 25

221 28 11
                                    


bulan demi bulan sudah terlewati

mereka bertiga menghabiskan waktu bersama sepanjang hari, dengan berjalan-jalan, bermain, bahkan berlatih

semenjak kira sudah kembali ke istana, kai sudah lebih ceria, bahkan bisa dibilang kai tidak ingin jauh-jauh dari ibunya, saat berlatih saja terkadang dia ingin di latih oleh ibunya

dan saat ini mereka sedang menghabiskan waktu bersama di pinggir sungai, karna dan kira mengawasi kai yang sedang bermain air

namun dengan jail kai menyiram ayah dan ibunya dengan air, karna dan kira yang disiram segera menghampiri kai

"kau bermain-main dengan orang yang salah anakku"

segera setelah mengatakan hal itu, kira turun dan menyirami anaknya dengan air, mereka berdua saling menyiram satu sama lain dan alhasil mereka berdua basah kuyup

dengan keadaan basah seperti ini, kira memiliki niat jahil kepada karna, kira langsung membisikkan sesuatu kepada kai, lalu mereka berdua tersenyum aneh

karna yang melihat anak dan istrinya tersenyum aneh pun heran, namun dia tidak menghiraukannya

kira dan kai berjalan mendekati karna, lalu mereka berdua segera berlari dan memeluk karna dengan keadaan yang sangat basah, alhasil karna juga ikut basah

"HAHA KENA KAU AYAH"

"BENARR, SEKARANG KAU SUDAH SAMA DENGAN KAMI SUAMIKU"

karna yang sebelumnya kaget karena anak dan istrinya tiba-tiba berlari dan memeluknya pun tersenyum

"kalian ini, lihat aku juga sudah basar karena kalian, jika sudah ayo kita pulang"

"ayyooo"

kai berkata dengan girang, lalu mereka berdua segera kembali ke istana dengan keadaan yang masih basah

di malam hari

saat kai sudah tertidur, karna mengajak kira untuk berbicara, mereka berjalan menuju balkon

"kira, sebentar lagi perang akan terjadi, dan maaf aku masih berada di pihak kurawa, karena aku tidak bisa melanggar sumpahku kepada Duryudana"

"tidak apa-apa tuanku, aku mengerti, tapi apakah aku bisa ikut? aku sangat khawatir kepadamu, aku merasakan seperti akan kehilangan seseorang yang sangat aku cintai"

"tapi kira, apa sebaiknya kau tidak usah ikut? bagaimana dengan kai?"

"aku mohon tuanku, aku sangat gelisah tentang perang yang akan terjadi, aku akan meminta tolong kepada ibu untuk menjaga kai"

"hah.. jika sudah begini kau sudah pasti tau apa jawabanku bukan? aku selalu saja tidak bisa menolak permintaanmu"

"tentu saja aku tau Tuanku, terimakasih"

setelah itu mereka berdua menikmati angin malam yang sangat sejuk dengan saling

pov Krishna

"ada apa shri krish? mengapa raut wajahmu berubah?"

"melihat cinta mereka berdua yang sangat tulus membuatku sangat sedih"

"akan takdir yang memisahkan mereka berdua bukan? aku mengerti perasaanmu Shri krish"

"kau benar rukmani, takdir akan memisahkan mereka, namun jika takdir tiba-tiba berubah maka mereka akan tetap bersama bukan? "

"kau benar, tidak ada yang bisa melawan takdir, kecuali takdir itu sendiri"

keesokan harinya

saat ini mereka berdua sedang bersiap-siap untuk pergi menuju tempat yang akan menjadi medan perang

the power of love karn & kira (on going) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang