chapter 21 (di siksa?)

263 29 10
                                    


dan benar saja ada keajaiban yang membantu drupadi, disana kira sudah cukup lega, namun tetap saja kira memaksa untuk memasuki ruangan itu

kira segera mengambil pedang yang ada didekatnya

"Biarkan aku masuk atau aku akan membunuh kalian."

"Maaf yang mulia ratu, kami tetap tidak bisa"

"Prajurit bodoh, kau pikir aku akan menuruti perkataanmu?"

setelah mengatakan hal itu, kiraya mendorong tombak yang dipegang oleh prajurit itu, namun ada beberapa prajurit yang kekeh, terpaksa kira menyerang prajurit tadi, sehingga darah menciprat ke bajunya dan sedikit di wajahnya

Duryudana dan Karna yang melihat kiraya masuk pun kaget, pasalnya dibaju dan wajahnya terdapat darah

kira mengalihkan pandangannya keseluruh penjuru istana dan menemukan Asha yang terduduk lemas, kira melihat dibawah Asha terdapat rantai yang sudah putus

segera kira menghampiri Asha lalu menanyakan apa yang sudah terjadi

"Asha-asha, apa yang sudah terjadi? mengaps dirimu dan drupadi menajdi seperti ini?"

"Kakak.. hiks.. mereka.."

Asha tidak kuat melanjutkan perkataannya, kira segera menghampiri karna yang ada disebelah Duryudana

"TUANKU, JELASKAN SEMUA INI, SEBENARNYA APA YANG SUDAH TERJADI? JELASKAN"

kiraya berteriak dengan menangis, lalu memukul-mukul dada karna, karna yang di hujam oleh pertanyaan kira hanya bisa menundukkan kepala tanpa mengatakan apapun

"Duryudana.. kakek bisma, paman widura, yang mulia Drestarastra, MENGAPA KALIAN SEMUA DIAM SAJA? MENGAPA KALIAN SEMUA DIAM SAAT MENANTU KALIAN..MENANTU KERAJAAN KURU DILUCUTI? DAN KAU DURSASANA APA YANG SUDAH KAU LAKUKAN? KAU SUNGGUH MANUSIA BEJAT, TITISAN IBLIS, DAN TIDAK MEMILIKI PERASAAN, PUTRA DARI ORANG YANG BUTA TIDAK AKAN PERNAH BISA MELIHAT KEJALAN KEBENARAN"

Dursasana yang mendengar dirinya dihina segera menghampiri kira dan menarik lengannya, karna yang ingin menolong istrinya di tahan oleh Duryudana sehingga karna tidak bisa berbuat apa-apa

"Apa yang kau katakan? bejat? titisan iblis? dan kau menghina ayahku?"

Dursasana mengatakan hal itu dengan masih memegang lengan kira, namun pegangannya diperkuat, sehingga membuat kira meringis kesakitan

"Ingatlah, kau ini bukan bagian dari keluarga Hastinapura, apakah pantas wanita sepertimu mengatakan hal itu?"

setelah mengatakan hal itu Dursasana menampar pipi kira dengan keras, sehingga kira tersungkur ke bawah dan mengeluarkan darah dari ujung bibirnya, karna yang sudah tidak tahan lagi segera menghampiri kira, namun Duryudana menyuruh saudaranya untuk menahan karna

lalu Dursasana menarik rambut kira sehingga kira mendongak, lalu Dursasana mendorong kira kearah tempat Drupadi berdiri

Dursasana menghampiri kira yang tersungkur dengan memegang sebuah belati, lalu Dursasana menusukkan belati itu ke lengan kira dan sedikit merobeknya

kira yang diperlakukan seperti itu pun beteriak kesakitan, dia tidak segan-segan mendorong Dursasana dengan kakinya, lalu kira bangun dengan wajah dan kedua lengan yang penuh dengan darah

setelah itu ibu ratu kunti dan gandari masuk, ibu ratu kunti segera berlari bertujuan untuk memeluk menantunya, namun

"Kau jangan memelukku ibu ratu kunti, atau kau akan ternodai, aku bukan lagi menantumu sekarang aku bukan lagi istri dari putra-putramu, dan aku juga bukan lagi menantu dinasti kuru"

the power of love karn & kira (on going) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang