di pagi harinya, karna berpamitan kepada kiraya untuk pergi ke pantai dan berdoa, lalu karna segera pergi menuju pantai, disana dirinya berdoa kepada sang surya, saat dirinya berbalik ternyata sudah ada ibu ratu kunti disana"setiap peminta, setiap pemohon maupun setiap pengemis atau yang terhilang, apakah ada seseorang disana yang siap menerima sedekahku dan bisa pula membantuku"
"karna putraku.. aku adalah seorang pengemis, inilah aku ibumu, aku datang kesini untuk meminta, maukah kau mengabulkannya?"
"ibu ratu"
mendengar ucapan karna yang memanggilnya ibu ratu, kunti berjalan mendekati karna
"tidak nak, panggil saja aku ibu, butuh keberanian yang besar untuk mendatangimu, butuh keberanian yang sangat besar"
kunti memegangi pundak karna, namun karn langsung bergerak untuk mundur
"apa butuh waktu begitu lama bagi seorang ibu kesatria untuk datang menemuiku?"
"pada saat kau dilahirkan, aku tidak punya keberanian, aku harus menghadapi pertanyaan masyarakat, aku bisa menerima karakterku dipertanyakan, aku bisa menerima itu, tapi bagaimana dengan kehormatan ayahkuayahku, aku tidak mungkin menodai itu nak"
"sudah jelas martabat ayahmu lebih berharga daripada kehidupan anakmu sendiri"
"tidak nak.. aku melakukan kesalahan yang sangat besar, aku, aku kurang bisa memahami akibat dari kesalahan yang sudah aku perbuat"
"aku adalah hasil dari kesalahanmu. Seluruh hidupku ini adalah hasil dari kesalahanmu"
"aku, aku kesini untuk memperbaiki kesalahan itu nak, aku kesini untuk menjadi ibumu"
"sekarang baru datang untuk menjadi ibuku? sekarang kau baru datang? apa yang harus aku lakukan kepada ibuku? yang sudah terjaga beberapa hari, dan menangis setiap kali aku tidur dengan lapar, setiap kali orang mengejekku, setiap melihat busur ditanganku dan dia selalu mengajariku, tentang toleransi, apa yang harus kulakukan kepada ibu itu? yang sedang menangis saat ini, karena semua orang sudah tidak menganggapku anaknya lagi tapi sebagai orang lain"
"aku telah meninggalkanmu, dan itu adalah kesalahanku, maafkan aku nak"
....
"bahkan setelah aku menyerah kepada Duryudana,kenapa kau tetap juga tidak mau menerimaku? jika kau mau melakukan itu, maka hari ini aku akan di kenal sebagai putramu ibu ratu, maka hari ini aku akan berada disampingmu dan mendukungmu, tapi sekarang waktu sudah berubah, aku suda Terikat saat ini, aku menyaksikan kekejaman disetiap langkahku, tapi aku sudah terikat janji saat ini, terkubur dibawah bebatuan yang ditimpa olehnya, aku tida bisa mengorbankan sang pangeran aku tidak bisa melanggar janji itu ibu ratu, kalau tidak aku akan kehilangan harga diriku"
"kalau begitu jangan ikut berperang nak,itu tidak kan melanggar keyakinan"
"kiraya punya sebuah pertanyaan untukmu ibu ratu, apakah masuk akal bila kebanggaan seseorang menjadi keyakinan bagi mereka? apa itu layak?"
"keyakinan yang berubah menjadi kelayakan adalah hak yang sah"
"aku sadar benar akan keyakinanku, aku tidak bisa meninggalkannya, baik kayakinanku maupun pangeran Duryudana, sampai nanti ibu ratu.. kau memilih diam selama hidupmu, tapi semuanya ditanggung olehku sendiri, aku sudah terbiasa hidup dalam penderitaan, tapi dengan memecah keheningan mu itu tolong jangan sakiti semua orang, jangan katakan kebenaran ini kepada kelima adikku, aku juga tau, mereka memegang teguh keyakinan mereka, mereka nanti akan segera menyerah dan aku, aku akan memburu mereka dan mempersembahkan mereka kepada pangeran Duryudana, biarkan perang ini terjadi ibu ratu, jangan beritahu mereka tentang penderitaanku ini, suka cita mereka terletak pada ketidak tahuan mereka, aku, aku selalu hidup sebagai putra ibu radha, itu akan menjadi identitasku sampai mati"
KAMU SEDANG MEMBACA
the power of love karn & kira (on going)
Ficção Históricaseseorang yang bernama araya tiba" bereinkarnasi kedunia yang tidak dia ketahui. bagaimana kisah araya selanjutnya? apakah dia kan bertahan berada di dunia itu? mari kita baca di chapter berikutnya sebelumnya perlu diperjelas karena aku udah lumay...