chapter 11

384 41 8
                                    

selang setahun kemudian.

sudah setahun lebih mereka menikah namun mereka masih belum memiliki keturunan, mereka berdua berniat menundanya terlebih dahulu.

"tuanku, aku ingin pergi ke Dwaraka apa boleh?" ucap kiraya meminta izin kepada karna.

"boleh, tapi aku akan mengantarmu, bagaimana? " ucap karna kepada kiraya, kiraya yang mendengar itu mengiyakan permintaan karna.

setelah mengatakan hal itu, mereka berdua langsung berjalan menuju Dwaraka.

sesampainya di Dwaraka mereka berdua disambut oleh pelayan dan juga Krishna yang baru keluar dari istana. "salam basudewa" ucap keduanya memberikan salam.

"salam, kiraya mengapa kau kemari?" tanya Krishna tersenyum kepada mereka berdua, "aku kemari hanya ingin bermain-main saja dan apakah subadra ada? " tanya kiraya kepada Krishna.

"dia ada dalam, dikamarnya" ucap Krishna membalas perkataan kiraya. "tuanku, kau bisa kembali ke angga atau kau ingin berbincang-bincang telebih dahulu dengan basudewa? " ucap kiraya.

"aku langsung kembali saja, dan aku akan menjemputmu lusa" ucap karna setelah itu berpamitan dan langsung pergi meninggalkan mereka berdua.

"bagaimana? apa kau berhasil? " tanya Krishna setelah melihat karna yang sudah menjauh dari istana itu. "maaf basudewa, sangat susah meyakinkan karna untuk tidak berselisih dengan arjuna" ucap kiraya kepada Krishna.

"baiklah tidak apa, kau bisa mencobanya kembali, dan subadra ada dikamarnya" ucap Krishna setelah itu mereka berdua pergi memasuki istana.

"subadraa, lihat siapa yang datang" ucap Krishna yang sudah ada didepan pintu kamar subadra.

"tunggu, menangnya siapa yang datang" ucap subadra berteriak setelah itu pintu kamar terbuka "WAHH KAK KIRA? KENAPA KAU TIDAK MEMBERITAHU KU JIKA KAU AKAN KEMARI? " ucap subadra dengan antusias, Krishna yang melihat itu segera meninggalkan mereka berdua.

"aku baru saja sampai"ucap kiraya kepada subadra, " baiklah-baiklah, ayo masuk" ucap subadra setelah itu menarik tangan kiraya.

selang beberapa bulan kemudian

"sayangkuu, mau kah kau menemaniku ke sungai dekat sini? " ucap karna kepada kiraya.

"biasanya kau memanghilku istriku, tapi hari ini tiba-tiba sekali kau memanggilku sayang? " ucap kiraya terkekeh.

"hehe, jadi bagaimana? mau atau tidak? " tanya karna kembali kepada kiraya, kiraya yang mendengar pertanyaannya di ulang lagi pun menganggukan kepalanya, setelahnya mereka berdua pergi menuju sungai yang dibicarakan karna tadi.

sesampainya di sungai mereka berdua berniat pergi ke tebing yang ada didekat sungai itu, setelah itu mereka berdua berniat duduk di pinggiran tebing dan melihat pemandangan sungai yang ada dibawahnya "tuanku" ucap kiraya yang masih menghadap ke arah sungai, karna yang mendengar istrinya memanggil pun menoleh "ada apa istriku? " tanya karna, namun kiraya menggelengkan kepalanya.

"maaf, karena kita masih belum memiliki keturunan" ucap kiraya dengan sedih dan menundukkan kepalanya.

"tidak-tidak, untuk apa kau meminta maaf istriku? bukankan kita berniat menundanya? " ucap karna setelah itu memeluk kiraya yang ada di sampingnya, "namun ini sudah sangat lama" ucap kiraya setelah itu membalas pelukan karna.

sudah sangat lama mereka berada disana, dan karna pun mengajak kiraya untuk pulang "istriku sebaiknya kita pulang saja, ini sudah sangat lama sekali" ucap karna setelah itu berdiri dan berniat membantu kiraya, kiraya yang melihat karna ingin membantunya pun menerimanya.

setelahnya karna berjalan sedikit menjauh dari kiraya , kiraya yang masih berdiri didekat tebing itu untuk membersihkan bajunya yang kotor terkena tanah.

namun.. tanpa disadari kiraya sedikit berjalan mundur dan dia tiba-tiba terjatuh kedalam sungai yang ada di bawah tebing itu. "TUANKUU!!" teriak kiraya yang membuat karna kaget dan langsung mendekati tebing itu, dia berniat untuk loncat dari tebing, namun jika dia loncat maka sama saja akan membahayakan keduanya, alhasil karna mencari jalan terdekat menuju sungai dan langsung menceburkan dirinya untuk mencari kiraya.

pov kiraya

saat kiraya sudah tercebur ke dalam sungai itu, tanpa sengaja kepalanya menghantam baru yang membuat kepalanya berdarah dan kehilangan kesadaran secara perlahan-lahan.

'tuanku, tolong aku' ucap kiraya didalam hatinya sebelum kehilangan kesadarannya.

pov kiraya off

karna yang sudah menceburkan dirinya kedalam sungai itu pun langsung mencari kiraya, setelah menemukannya karna segera membawa kiraya ke pinggir sungai. "istriku, istriku, bangun lah" ucap karna dengan satu tangannya yang memegang kepala kiraya, namun dia merasakan seperti ada air yang mengalir dari kepala kiraya, karna yang melihat itu panik dan segera membawa kiraya kembali ke istana.

sesampainya di istana

"TABIB, CEPAT KEMARI DAN OBATI ISTRIKU" ucap karna berteriak dan segera membawa kiraya kekamar mereka. radha yang mendengar anaknya berteriak pun segera menghampiri karna ke kamarnya dan disusul oleh tabib.

"ada apa anakku?" tanya radha dengan gelisah. karna yang melihat ibunya segera menghampiri radha dan memeluknya "ibu, aku sangat tidak becus menjadi suami kira, bahkan aku tidak bisa menjaganya hingga dia terluka seperti ini" ucap karna memeluk radha, sedangkan kiraya sedang di obati oleh tabib.

"tidak anakku, apa yang kau katakan? coba kau ceritakan" ucap radha setelah itu karna menjelaskan kejadian tadi. "tidak apa-apa anakku, itu sebuah kecelakaan" ucap radha mengelus kepala karna.

setelahnya karna segera menghampiri tabib yang sedang mengobati kiraya tadi "tabib, bagaimana keadaan istriku?" tanya karna kepada tabib itu "keadaan ratu kiraya baik-baik saja yang mulia, namun... sepertinya ratu mengalami hilang ingatan" ucapan tabib itu membuat karna kaget "apa maksudmu? hilang ingata? " tanya karna dengan lemas kepada tabib itu dan langsung menghampiri kiraya yang sedang terbaring di atas kasur

"tapi anda masih bisa mengembalikan ingatan itu yang mulia, dengan cara membantunya mengingat semua kejadian yang pernah kalian lakukan, jika sudah saya izin pamit yang mulia" setelah itu tabib tadi langsung pergi meninggalkan mereka ber3.

"kira... aku sungguh minta maaf, aku benar-benar bukanlah suami yang becus, bahkan menjagamu saja aku masih lengah" ucap karna memegang kedua tangan kiraya dengan menangis.

"tidak apa anakku, bukankah tabib tadi sudah mengatakan bahwa kau masih bisa mengembalikan ingatan kiraya" ucap radha menenangkan karna dan langsung pergi meninggalkan mereka berdua.

tidak lama setelahnya kiraya bangun, namun dia kaget karena ada lelaki yang sedang menangis dan memegangi tangannya. "kau siapa? dan mengapa kau menangis? lalu kenapa aku bisa ada di sini?" tanya kiraya kepada karna.



















HALOO MAN TEMAN, hwhe maaf ya baru up, udah berapa hari nih aku ga up? asli deh semingguan kemarin aku sibuk bangett, yaudah selamat membaca kawan.

see you next chapter (ˊ˘ˋ*)

the power of love karn & kira (on going) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang