chapter 23

217 29 8
                                    


sesampainya Kira dan Ray di Dwaraka

saat sampai du Dwaraka, mereka berdua disambut oleh krishna sendiri, yang membuat krishna heran adalah kiraya membawa adiknya, walau krishna sudah tau sih

"Selamat datang di Dwaraka kira, tak kusangka kau akan mengajak adikmu"

"Salam madawa, maaf adikku memaksa untuk ikut, bahkan dia sudah tau lebih dulu"

kira langsung menyenggol adiknya untuk segera memberikan salam

"Salam, hehe jika tidak boleh aku akan langsung kembali ke Kerajaan ku"

Ray tertawa canggung dan langsung membalikkan badannta berniat untuk pulang, namun krishna menghentikannya

"Tunggu, sepertinya kehadiranmu akan meringankan pekerjaanku"

setelah itu krishna mengajak mereka berdua untuk masuk ke istana, namun Ray hanya menginap beberapa hari saja, setelah itu dia langsung pulang ke kerajaannya

saat ini krishna sedang menjelaskan semuanya, tidak semuanya sih hanya beberapa potongan kejadian yang akan terjadi nanti

saat ini kiraya dan krishna sedang melatih Pancakumara, kiraya membantu melatih anak arjuna terlebih dahulu, karena kiraya ahli dalam bermain busur

"Srutakarma, coba kau panah lingkaran yang ada disana seperti ini"

kiraya mencontohkannya terlebih dahulunya, saat Srutakarma ingin melepas panahnya, Tiba-tiba saja ada panah dari belakang mereka menembus panah kira

kiraya yang melihat itu kaget, dan dia langsung mengalihkan pandangannya kebelakang, ternyata Abimanyu lah yang membidik panah itu

"Salam bibi, bisakah aku berlatih denganmu juga?"

"Sungguh? tentu saja bisa Abimanyu"

setelah itu mereka bertiga berlatih bersama, kiraya yang melihat Srutakarma teringat dengan Kai putranya, kiraya memutuskan untuk latihan hari ini selesai, mereka akan melanjutkan latihan besok

kiraya langsung pergi meninggalkan mereka dan berjalan ke arah hutan, disana kiraya melamun, memikirkan anaknya sedang apa, apakah dia sudah makan atau belum

beberapa tahun sudah terlewati, dan kiraya masih di Dwaraka

"wahh Srutakarma, kau sudah sangat hebat memainkan busur itu"

"Terimakasi bibi, ini juga berkat bantuanmu"

"Haha sama-sama, jika sudah kita akhiri saja latihan hari ini"

lalu kiraya pergi meninggalkan Srutakarma memasuki istana, didalam kamarnya kira membaca surat yang adiknya kirim

-yang terhormat kakak kira

"kakak, apakah kau tau? kakak ipar karna sering melamun beberapa tahun ini, aku sering ke angga untuk mengunjungi kai, tidak jauh berbeda dengan kakak ipar, kai juga tidak seceria dulu, dia sekarang lebih sibuk berlatih, setiap kali bertanya 'untuk apa kau berlatih sangat keras kai? kau masih kecil' kau tau apa yang selalu kai jawab? dia menjawab 'tidak apa, aku ingin melindungi ibuku, paman apakah paman tidak bisa membawa ibu kembali kesini? aku sangat merindukannya', setiap kali aku bertanya seperti itu pasti kai selalu menyelipkan kata-kata itu, aku tidak bisa menjawabnya jadi aku langsung menggendong kai untuk mengajaknya jalan-jalan maupun bermain, kak apakah kekecewaanmu masih sangat dalam? apakah kakak tidak merindukan kai? sudah hampir 5 tahun kakak meninggalkan kai sendiri bersama ayahnya, bahkan jika aku lihat-lihat kakak ipar sering sekali murung dan melamun, dia hanya akan tersenyum jika dihadapan orang tuanya dan kai, jika sudah sendiri dia pasti langsung menujukan raut wajah yang sangat amat lelah dan seperti merindukan sesuatu, dan itu adalah dirimu kak, kakak aku mohon cepatlah kembali."

the power of love karn & kira (on going) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang