dua hari kemudian
karna sudah pulang sejak dua hari yang lalu, dan sekarang di istana sangat sibuk mempersiapkan pesta ulang tahun yang akan di adakan oleh sang putri nanti malam, sang putri berniat memberikan undangan untuk teman-temannya saja, namun sang ayah juga berniat mengundang pangeran-pangeran dari Kerajaan lain tujuannya untuk mempererat ikatan perdamaian.
"putriku apakah kau sudah menyiapkan undangan yang akan dibagikan" tanya sang ayah kepada putrinya.
"sudah ayah, hanya tinggal mengantarnya saja" ucap sang putri dengan memegang 1 undangan yang nampak berbeda dari yang lain. sang ayah yang melihat undangan itu hanya tersenyum.
"baiklah, akan aku beritahukan kepada pengawal untuk mengantar semua undangan itu" ucap sang ayah membalas perkataan sang putri, setelah itu sang ayah pergi untuk menemui pengawal dan menyuruhnya mengantarkan semua undangan yang akan dibagikan.
"apakan dia akan benar-benar datang? " tanya sang putri pada dirinya sendiri sambil melihat cincin yang ada dijari tengahnya, setelah itu ia menatap ke arah jendela ada di hadapannya. Dan tanpa sang putri duga, ternyata orang yang sudah dia tunggu-tunggu sedang berjalan menuju istananya menggunakan kereta kuda.
tanpa pikir panjang sang putri langsung berlari menuju pintu depan istana, hingga tanpa sadar dia menabrak seorang pelayan yang sedang membawa bunga, namun kejadian itu tak membuatnya berhenti untuk berlari menuju pintu kedepan pintu istana. Hingga terlihatlah kereta kuda yang dinaiki oleh karna menuju halaman istana, sang putri yang melihat itu sangat senang dan langsung berlari menuju kereta kuda yang sudah berhenti lalu memeluk karna.
"heii apa-apaan ini, mengapa kau berlari? jika kau jatuh kau akan terluka" ucap karna setelah itu membalas pelukan sang putri.
"tidak apa, kan ada dirimu yang akan membantuku untuk membaluk lukaku" ucap sang putri dengan cengiran manisnya yang membuat karna ngeblus.
"hah kau ini, ah salam yang mulia, kira tolong lepaskan ada ayahmu" ucap karna memberikan salam kepada sang raja. "tidak mau" jawab singkat sang putri tanpa melepas pelukannya.
"haha tak apa raja angga, dan mengapa mau datang sepagi ini? bahkan kami belum mengirimkan surat kepadamu" tanya sang raja, pasalnya suratnya saja baru dikirim dan karna sudah berada disini.
"karena putrimu yang mulia, putrimu sudah memberitahukannya sejak dua hari yang lalu, jadi aku memutuskan untuk datang lebih awal" jawab karna membalas pertanyaan sang raja.
"jadi begitu, baiklah kau bisa masuk kedalam, aku akan pergi dulu" setelah mengatakan hal itu, sang raja langsung pergi mempersiapkan koin dan bahan pangan yang akan dibagikan ke warga desa.
"hei ayolah, disini cukup panas, boleh kau lepaskan dulu? kau boleh memelukku lagi jika sudah didalam" ucap karna yang langsung dituruti oleh sang putri.
"baiklah baiklah, apakah kau mau ke kamarku? aku akan memperlihatkan sesuatu" ucap sang putri.
"boleh saja, dan apa yang ingin kau perlihatkan? " tanya karna dengan penasaran.
"kalau kau mau tau ayo ikut aku" setelah itu sang putri langsung mengecup pipi karna lalu segera berlari menuju kedalam istana. karna yang sempat kaget langsung menyusul sang putri berlari. ditengah perjalanan banyak pelayan yang sedang membawa bunga.
"heii minggir" ucap sang putri dengan berlari, namun pelayan yang tak sempat menghindar akhirnya terjatuh dan melayangkan bunga yang ada di nampannya.
"kira tunggu kau, aku akan menagkapmu" ucap karna sambil berlari menyusul kira, dan keduanya dihujani oleh bunga yang dibawa pelayan tadi. adegan kejar mengejar itu tak berlangsung lama, karena karna sudah menangkap sang putri.
"nah ketangkap kau, kau ini sangat usil" ucap karna sambil memeluk sang putri dan menaruh dagunya di pundak sang putri, karna merasakan hal yang sangat aneh, jantungnya berdetak begitu kencang sebaliknya sang putri juga merasakannya, setelah itu karna berucap "apa yang ingin kau tunjukan padaku? ayo kita ke kamarmu" ucap karna setelah itu mereka berdua menuju kamar sang putri dengan menautkan tangan mereka (sebenarnya karna sih yang megang tangan kiraya, alhasil kiraya pasrah aja, karena pegangan karna sangat kuat).
sesampainya mereka di kamar sang putri, dia langsung menunjukan lukisan wajah karna, karna yang melihat itu sangat kaget dan dia langsung melihat ke arah sang putri yang sedang tersenyum ke arahny.
"kau sungguh melukis ini? terimakasih" setelah itu karna langsung memeluk kiraya dengn tersenyum.
"tentu saja, siapa lagi kalau bukan aku" ucap sang putri membalas pelukan karna.
setelah membahas lukisan itu sang putri langsung menuju kasurnya dan merebahkan tubuhnya ke atas kasur itu, karna yang melihatnya hanya tersenyum, lalu sang putri malah duduk dan melihat ke arah karna.
"apakah kau tidak lelah? bukannya kau habis melakukan perjalanan yang jauh? setelah itu kau langsung bermain kejar-kejaran bersamaku" tanya sang putri, pasalnya dia tidak melihat wajah karna yang lelah, namun sebaliknya dia malah melihat karna yang amat sangat segar dan senang.
"tidak, lelahku seketika hilang saat melihatmu pertama berada di depan istana" setelah mengatakan hal itu, karna langsung duduk disamping sang putri, sang putri yang mendengar hal itu seketika ngeblus.
"kau ini bisa saja, kalau begitu kau istirahat lah di sini, aku akan mengambilkan mu makanan, kau pasti sudah lapar" setelah itu sang putri langsung pergi kedapur untuk mengambilkan makanan untuk karna.
"haha kau sangat lucu, ingin ku nikahi saja" ucap karna setelah itu beranjak dari kasur dan berkeliling di kamar sang putri.
saat malam harinya, dimana pesta akan segera dimulai.
saat semua tamu sudah datang semua, acara akan segera dimulai, sang raja pun langsung mengumumkan dan mengatakan beberapa patah kata, yang mengatakan pesta ini bertujuan untuk merayakan ulang tahun putrinya, setelah mengatakan hal itu sang putri langsung masuk kedalam pesta, banyak pangeran yang meliriknya karena kecantikannya, karna yang melihat itu seketika merasa panas, dia tak suka jika ada seseorang yang melihat ke arah sang putri dengan tatapan seperti itu.
"Tenanglah temanku, mereka hanya mengaguminya saja, aku pun begitu, jujur saja putri kiraya memiliki wajah yang cantik, dan kudengar-dengar dia juga seorang putri yang rendah hati" ucap Duryudana yang membuat karna sedikit lega.
saat sudah di pertengahan acara, karna mendekati kiraya yang sedang berbicara kepada temannya lalu berkata "kira ada yang ingin aku katakan kepadamu" ucap karna yang membuat kiraya menoleh kepadanya.
"hmm? kau ingin mengatakan apa kak? katakan saja" ucap kiraya, setelah itu karna langsung memposisikan badannya seperti orang yang sedang melamar kekasihnya. semua orang langsung mengalihkan pandangannya ke arah kiraya dan karna lalu.
"tuan putri kiraya, apakah kau mau menikah denganku? " ucap karna dengan mengeluarkan kotak cincin dihadapan mereka, kiraya yang mendengar itu seketika kaget.
"yaa aku mau" ucap kiraya setelah itu langsung meneteskan air matanya, karna yang mendengar itu langsung memasangkan cincin di jari manis kiraya dan langsung memeluknya, para tamu yang mendengar itu seketika langsung heboh dan merasa senang
"sudah tidak usah menangis, kau sangat lucu jika menangis" ucap karna sambil menghapus air mata yang ada di pipi sang kekasih.
haii man teman, maaf ya kemarin aku ga sempet update, aku banyak tugas asli, happy reading man teman
see you next chapter, oh iya kalo ada kata-kata yang typo maafin yaa, nanti aku revisi kok
KAMU SEDANG MEMBACA
the power of love karn & kira (on going)
Historical Fictionseseorang yang bernama araya tiba" bereinkarnasi kedunia yang tidak dia ketahui. bagaimana kisah araya selanjutnya? apakah dia kan bertahan berada di dunia itu? mari kita baca di chapter berikutnya sebelumnya perlu diperjelas karena aku udah lumay...