chapter 13

347 38 7
                                    

'Oh Tuhan semoga kira baik-baik saja, sungguh saat sampai disana aku akan membunuh pangeran kicak itu'

di Kerajaan kicak

"Pangeran kicak keluar lah kau, dimana istriku? " karna berteriak di halaman kerajaan itu.

tidak lama setelah mendengar teriakan seseorang, pangeran kicak itu segera keluar dan melihat bahwa prajurit yang menjaga didepan gerbang sudah tak sadarkan diri, dan siapa dalangnya? tentu saja karna.

"Wahh, cukup mengesankan, prajurit sebanyak itu bisa kau kalahkan sendiri"

"Sudahlah tidak usah basa-basi lagi, katakan dimana istriku? "

"Istrimu? ah maksdunya pengantinku? dia ada didalam"

karna yang mendengar istrinya akan dijadikan pengantin oleh pangeran dari kicak pun emosi, dan segera menghampiri pangeran itu.

"Apa maksudmu mengatakan kiraya akan menjadi pengantinmu? "

karna yang sudah emosi langsung memukul pangeran kicak itu. namun setelah memukul pangeran kicak banyak pengawal yang menodongkan senjatanya ke arah karna, yang membuat karna mematung dan tidak bisa bergerak.

"Haha, kau tidak salah dengar dia akan menjadi pengantinku malam ini"

setelah mengatakan hal itu, pangeran kicak pergi meninggalkan karna yang sudah dibawa oleh prajurit menuju ruang bawah tanah.

pov kiraya

"Tunggu bukannya itu suara karna? "

kiraya yang mendengar suara suaminya segera mendekati jendela, dan benar saja itu adalah suaminya, kiraya dengan segera mencari jalan keluar agar bisa menemui suaminya, namun seorang pelayan masuk dan membuat kiraya kaget.

"Apa yang kau lakukan disini? mengapa masuk tanpa mengetuk pintu? "

tanya kiraya kepada pelayan itu, segera pelayan itu membuka kain yang menutupi kepala sampai wajahnya.

"tuan putri, apa kau mengingatku? aku adalah pelayan tuan putri drupadi, aku kemari ingin mengajakmu pergi dari sini, ayo"

pelayan itu segera menjelaskan siapa dirinya dan langsung menarik tangan kiraya, saat sampai diluar kamar, kiraya yang melihat karna sudah di todong oleh senjata dari perajurit kicak pun berteriak, namun pelayan itu segera menutup mulut kiraya.

"Tuan putri, sebaiknya kau jangan berteriak jika tidak ingin ada yang tau bahwa kau kabur, sebelum kita kabur, kita harus segera menyelamatkan yang mulia terlebih dahulu".

setelah mengatakan hal itu mereka berdua berlari mencari jalan pintas menuju ruang bawah tanah, namun, naas ternyata disana banyak sekali penjaga yang mengawasi ruang bawah tanah itu. Melihat itu pelayan tadi memberikan sebuah pedang kepada kiraya

"Tuan putri, bukankah kau ahli dalam bermain pedang? "

"Tunggu, aku tidak bisa.. sungguh"

setelah mengatakan hal itu sekilas ingatan-ingatan di masa lalu muncul di benak kiraya yang membuat kepalanya sakit, dia segera berteriak dan membuat para prajurit itu menghampiri dirinya, kiraya dengan percaya diri segera mengambil pedang yang terjatuh tadi dan menyerang prajurit yang ada didepannya, namun saat kiraya menoleh ke arah belakang prajurit-prajurit itu, dia melihat karna yang sudah di ikat, dan di tangannya banyak sekali goresan-goresan luka, melihat itu kiraya amat sangat marah dan

"Kalian.. berani-beraninya kalian melukai suamiku"

setelah mengatakan hal itu dia segera menyerang prajurit yang ada didepannya.

disisi lain..

"DIMANA PUTRI ITU? MENJAGA SATU ORANG WANITA SAJA KALIAN TIDAK BISA, SEGERA CARI PUTRI ITU"

the power of love karn & kira (on going) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang