chapter 8

375 42 5
                                    

di pagi yang cerah ini ternyata sang putri sudah bangun, dan dia sedang merias dirinya, karena dia akan bertemu dengan seseorang.

"menurutmu bagusan yang ini atau yang ini? " tanya sang putri kepada pelayannya sambil menunjukkan dia baju yang berwarna biru dan maroon.

"aku tidak tau putri, tapi menurutku yang biru sangat bagus" ucap sang pelayan membalas pertanyaan sang putri. "baiklah aku akan menggunakan yang ini saja" setelah mengatakan hal itu sang putri menaruh kembali baju yang berwarna maroon itu.

"ayah, kau dimana? " ucap sang putri sedikit berteriak memanggil ayahnya.
"ayah disini, ada apa? " tanya sang ayah.

"ayah, aku izin untuk pergi ke taman bunga yang ada didekat sini untuk menemui seseorang" ucap sang putri yang langsung dituruti oleh sang ayah, "Berhati-hatilah" setelah ayahnya mengatakan itu, sang putri langsung berangkat menuju taman bunga yang ada didekat kerajaannya.

sesampainya kiraya di taman bunga

dia segera turun dari kudanya dan mencari seseorang yang ingin dia temui.
Saat sedang sibuk mencari mata kiranya ditutup oleh seseorang, kiraya merasakan ada tangan yang menutupi matanya pun kaget, kiraya berpikir bahwa dia akan diculik lalu dia berkata.

"hei apa-apaan ini? lepaskan aku, atau tidak aku akan melukaimu" ucap kiraya  yang diam-diam mengeluarkan belatinya.

"hei sudah, jangan menyerangku" ucap seseorang yang menutup matanya tadi. "kak karna? mengapa kau menutup mataku tadi?" tanya kiraya dengan kesal.

"hee, aku melihatmu sedang diam disini dan sepertinya sedang mencari seseorang, jadi aku berniat menjahilimu" ucap karna dengan dengan cengirannya.

"aku disini sedang menunggumu, bukan kah kau yang mengajakku kemari? kau ini" ucap kiraya dengan kesal.

"haha benar juga, maaf-maaf" ucap karna yang sedang mengelus tengkuknya dan dibalas deheman saja oleh kiraya. setelah itu, mereka berdua sama-sama diam, hening. namun ternyata karna masih memiliki niat jahil kepada kiraya, tiba-tiba saja karna berlari dan berteriak kepada kiraya.

"KIRA COBA TANGKAP AKU KALAU KAU BISA" ucap karna, kiraya yang melihat tiba-tiba berlari dan mengatakan hal itu pun kaget dan segera menyusulnya.

"HEII, KAU CURANG, KAU TIBA-TIBA SAJA BERLARI" ucap kiraya berteriak membalas perkataan karna. "HAHA, KATAKAN SAJA KALAU KAU TIDAK BISA MENGEJARKU" ucap karna meledek kiraya, kiraya yang mendengar itu pun berkata "kau ini, awas saja" ucap kiraya namun kali ini dia tidak berteriak.

saat kiraya berhenti sejenak, dan berniat untuk mengejar karna kembali namun saat menoleh ke depan dia tak menemukan karna disana, kiraya pun berniat mencari karna "KAK, KAK KARNAA, DIMANA KAU" namun tiba-tiba saja karna muncul dan mengagetkan dirinya.

"KAU INI  SUKA SEKALI MENGAGETKANKU" ucap kiraya berniat memukul karna namun tidak sampai karena karna yang tiba-tiba berlari lagi.

"BENAR BUKAN, KAU MANA BISA MENGEJARKU" ucap karna namun setelah itu dia tiba-tiba berhenti dan menghadap ke arah kiraya yang ada dibelakangnya sedang mengejar dirinya, niat karna ingin meledek kiraya, tapi tak disangka ternyata kiraya sudah ada dibelakangnya dan kaget karena karna yang tiba-tiba saja berhenti.

kiraya yang tidak sempat berhenti pun menabrak karna, akibatnya mereka berdua jatuh. mereka berdua sempat kaget namun setelahnya mereka malah tertawa.

"sudah-sudah, ayo bangun" setelah mendengar karna mengatakan itu, kiraya pun segera bangun dan duduk disamping karna yang masih tertidur akibat kejadian tadi. mereka berdua masih terengah-engah dan merasa sangat capek.

"kira, aku akan ikut Kekerajaanmu setelah ini" ucap karna yang membuat kiraya bingung.

"kau tak kembali ke Kerajaanmu? " tanya kiraya.

"tidak, ada sesuatu yang harus aku bicarakan kepada ayahmu" ucap karna setelah itu beranjak bangun dari duduknya, setelah itu karna mengulurkan tangannya untuk membantu kiraya berdiri.

"jadi begitu, baiklah, ayo kita kembali ke istana sekarang" ucap kiraya yang menerima uluran tangan karna.

diperjalanan mereka menuju kudanya, kiraya tiba-tiba berteriak dan segera duduk di tanah. "kira! ada apa? " tanya karna yang berbalik lalu segera menghampiri kiraya yang sudah terduduk kesakitan di tanah.

"kakiku tiba-tiba saja sangat sakit" setelah mengatakan hal itu karna pun segera melihat ke arah kaki kiraya, dan ternyata kaki kiraya sudab tertancap oleh ranting berduri. karna yang melihat itu segera berkata kepada kiraya "kira kau tenanglah dulu, aku akan mencabut ranting ini dari telapak kakimu" ucap karna setelah itu menarik Ranting yang ada di telapak kaki kiraya.

kiraya yang merasakan perih seketika meringis kesakitan, saat ranting yang menusuk kakinya sudah dicabut karna pun menggendong kiraya dan segera membawanya ke istana.

...

sesampainya di istana karna langsung turun dan menggendong kiraya, pelayan yang melihat itupun segera menghampiri karna, namun karna menyuruh pelayan itu untuk memanggilkan tabib. setelah mengatakan itu, karna segera membawa kiraya ke kamarnya.

"bersabarlah kira, tabib akan segera kemarin" ucap karna sambil memberikan segelas air untuk kiraya. tak lama setelahnya tabib pun datang dan langsung mengobati kaki kiraya. selesai mengobati kaki kiraya tabib itu langsung berpamitan untuk pergi.

"kira apa masih sakit?" tanya karna setelah itu duduk disamping kiraya.

"sudah mendingan, terimakasih" ucap kiraya kepada karna.

"berterimakasih untuk apa? sudah seharusnya aku melindungi kekasihku" ucapan karna berhasil membuat kiraya ngeblush, namun segera kiraya memukul karna dan berkata "kau ini, suka sekali menggoda diriku"

"apa ayah tau soal ini? " tanya kiraya kepada karna. "tidak ayahmu belum tau, namun setelah ini aku akan memberitahunya, kau beristirahat lah, aku akan kembali ke kerajaanku" ucap karna, karna saat ini sedang sangat sibuk, jadi dia harus segera kembali ke istananya.

kiraya yang mengetahui karna sangat sibuk di kerajaannya, maka kiraya meng iyakan saja. setelahnya karna langsung pergi meninggalkan kiraya.

beberapa hari kemudian..

"putriku kau akan menikah minggu depan, dan ayah sudah memilihkan calon untukmu" ucap sang ayah yang membuat putrinya kaget.

"apa?! tunggu-tunggu, mengapa mendadak sekali? dan bukannya ayah tau bahwa kak karna sudah melamarku? " ucap kiraya kaget, pasalnya dia sudah bertunangan dengan karna dan ayahnya pun sudah tau, tapi mengapa ayahnya malah menikahkan dirinya dengan orang lain?

"menurutku karna tak pantas untuk menjagamu, bahkan dia saja sudah membuatmu terluka, jadi ayah memutuskan untuk menikahimu dengan orang yang sudah ayah pilih" ucap sang ayah, saat putrinya ingin membantah ucapannya,sang ayah langsung pergi meninggalkan putrinya.

haii, maaf ya kemarin aku ga up, selamat membaca semuanya

see you next chapter(。>‿‿<。 )

the power of love karn & kira (on going) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang