Keinginan Jaehyuk

131 15 0
                                    

Jam menunjukkan pukul 10 pagi saat Jaehyuk yang telah diperbolehkan pulang dibawa oleh Jeongwoo menuju Marriote. Dan setiba di sana, Jeongwoo dan Jaehyuk telah disambut oleh Kim Seungmin dan beberapa staff yang sejujurnya cukup membuat Jaehyuk bingung.

"Selamat datang Nona Park, saya Kim Seungmin, Sekretaris pribadi Direktur Park. Jika dalam beberapa waktu ke depan anda membutuhkan sesuatu, anda bisa langsung menghubungi saya atau beberapa staff yang ada di sini."ucap Seungmin memperkenalkan diri di depan Jaehyuk yang masih terduduk di atas kursi rodanya sembari tersenyum kecil.

"Aku akan membawa Jaehyuk menuju penthouse, tolong berikan instruksi khusus pada bagian dapur untuk membuatkan makanan pagi, siang dan malam untukku dan Jaehyuk. Dan tunjuk satu pelayan khusus untuk membawanya ke atas. Ingat, Seungmin-ssi pastikan dulu dia aman."pesan Jeongwoo yang hanya mampu di dengar jelas oleh Seungmin. Seungmin pun mengangguk. Memahami apa yang diperintahkan oleh sang bos.

Setelahnya, Seungmin pun mengantar Jeongwoo dan Jaehyuk menuju lantai tertinggi Marriote Palace. Tidak sampai memasuki penthouse, karena Seungmin harus berhenti di lantai 15, ruangan di mana ia biasa bekerja. Jeongwoo sendiri lah yang membawa Jaehyuk untuk memasuki penthouse.

Sejujurnya, Jeongwoo bisa melihat ada kerutan bingung yang terpampang di kening Jaehyuk. Mungkin ia berpikir bahwa jika Jeongwoo mengajaknya untuk pulang, mengapa justru sekarang pria itu tidak mengajaknya ke apartemen atau pun rumah dan malah membawanya ke hotel ?

Klik /

Pintu terbuka, menampakkan ruangan yang begitu mewah yang telah ditata sedemikian rupa hingga membentuk seperti sebuah rumah.

"Dulu aku tinggal di sini ?"tanya Jaehyuk pada Jeongwoo. Pandangannya mengedar untuk melihat dan mengenali setiap sudut tempat yang baginya terasa sangat baru.

"Dulu kita punya apartemen, tapi karena aku pemilik hotel ini dan sekarang aku tengah sibuk untuk mengawasi pembangunan hotel, jadi aku putuskan untuk membawamu kemari. Aku ingin tetap bisa bekerja sekaligus menjagamu, Noona." Jawab Jeongwoo sembari mendorong kursi roda Jaehyuk dan membawa sang kakak masuk lebih dalam ke dalam penthouse.

"Aku pasti sangat merepotkanmu, Jeongwoo-ya."celetuk Jaehyuk yang seketika membuat Jeongwoo memberhentikan dorongannya pada kursi roda Jaehyuk. Lantas berjongkok tepat di depan sang kakak. Mengusap lembut kepala sang kakak dan menampilkan sedikit senyumannya

"Sebelum ini, aku bahkan lebih merepotkan dirimu. Jadi jangan terlalu banyak berpikir."balas Jeongwoo sembari bergerak untuk menelusupkan tangannya di bawah lutut dan di pinggang Jaehyuk.

"Tunggu, kau mau apa ?"panik Jaehyuk begitu Jeongwoo terlihat akan menggendongnya.

"Membawamu ke kamar. Kau tidak mungkin berjalan sendiri dengan kaki dibalut gips."balas Jeongwoo yang dalam sekali sentak berhasil membuat tubuh mungil Jaehyuk berada di gendongannya.

Jaehyuk tersentak. Reflek melingkarkan tangannya di pundak Jeongwoo yang kini mulai melangkah perlahan memasuki kamar utama.

Deg...Deg...Deg

Jaehyuk memejam. Ia tidak tahu, mengapa kini jantungnya terus berdetak kencang saat Jeongwoo menggendongnya menuju kamar. Rasanya seperti ada sensasi aneh yang membuat sekujur tubuhnya meremang. Apalagi saat Jeongwoo dengan begitu lembut menurunkan dirinya di atas ranjang. Rasanya perut Jaehyuk dipenuhi oleh gelenyar yang berujung membuat area bawahnya memanas. Jaehyuk menggigit bibir bawahnya. Tangannya masih senantiasa bertengger di pundak Jeongwoo.

"Jangan menggigitnya nanti terluka."ucap Jeongwoo pada Jaehyuk. Dengan lembut ibu jarinya mengusap bibir bawah sang kakak dan membuatnya melepaskan gigitan pada bibir bawahnya.

LITTLE SECRET || JEONGJAE GSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang