Kiss

107 8 0
                                    

Di pinggir jalanan utama Gangnam, tepatnya di sebrang minimarket, seorang pria terlihat memasuki sebuah mobil mewah berjenis Mercedes-Benz Exelero. Pria dengan setelan jas hitam itu, mengeluarkan beberapa barang yang baru saja ia beli dari minimarket.

"Biarkan aku saja, Haruto-ssi."cegah Junkyu begitu tissue di tangan Haruto hendak menyentuh wajahnya.

Junkyu, wanita yang wajahnya basah kuyup karena lemparan minuman dari Choi Yena itu pun mengambil alih tissue dari tangan Haruto. Mengarahkan kaca mobil ke wajahnya dan mulai membersihkan diri. Untungnya, takaran gelas untuk cocktail tidaklah besar, dan Yena mengarahkan semuanya tepat di wajah, hingga baju yang Junkyu kenakan hanya terkena cipratan-cipratan kecil saja.

"Lain kali jangan diam saja jika ada yang bersikap kurang ajar padamu. Apalagi menuruti perintah konyolnya untuk meminum satu botol penuh whiski. Kau mau mabuk atau bekerja."omelnya pada Junkyu.

"Tentu saja bekerja. Tapi dia mengancam akan membuatku kehilangan pekerjaan jika tak menurutinya."sahut Junkyu sembari mengambil tissue basah untuk kedua kalinya. Mengelap di beberapa bagian wajah yang ia rasa masih perlu di usap secara berulang.

"Cih, dan kau percaya ?"tanya Haruto lengkap dengan decihan khasnya.

"Tentu saja. Dia bahkan pernah melakukan yang lebih parah padaku."jawab Junkyu pada Haruto.

"Benarkah ? Apa yang pernah dia lakukan padamu ?"tanya Haruto yang seketika menimbulkan respon sedikit berbeda dari wajah Junkyu, ekspresi itu, sama seperti saat Haruto membahas tentang pernyataan cinta Junkyu pada dirinya. Terlihat tidak nyaman dan....terluka.

Junkyu terdiam, memilih untuk mengabaikan pertanyaan dari Haruto dan kembali fokus dengan wajahnya.

"Baiklah jika kau tak mau menjawabnya. Tapi, bagaimana kau bisa kenal orang sepertinya?"tanya Haruto yang sontak membuat Junkyu terkekeh. Daripada menanyakan ' bagaimana Choi Yena bisa mengenal seseorang semacam Junkyu' Haruto justru memilih kalimat yang sebaliknya. Seakan bahwa sosok seperti Junkyu harusnya tak mengenal sosok semacam Yena. Padahal, di sini, Junkyu lah Upik abunya.

"Kenapa kau tertawa ? Ada yang lucu dari pertanyaanku Junkyu-ssi ?"

"Tidak ada, hanya ingin tertawa saja. Tapi, ngomong-ngomong kau sungguh tak ingat siapa dia ?" Tanya Junkyu yang justru dibalas gelengan kepala oleh Haruto.

Junkyu membuka mulutnya, terkejut, sangat terkejut. Tapi, ekspresi bingung Haruto seakan mengatakan bahwa ia sungguh tak mengenal sosok Choi Yena.

"Heol, dia Choi Yena, ratu SMA Chungdam, dia wanita tercantik dan terkaya di sekolah yang pernah menyukaimu Haruto-ssi. Kau yakin tidak mengingatnya ? Kau pasti bercanda."tutur Junkyu lagi. Ia bahkan sampai menghentikan kegiatannya membersihkan wajah sangking terkejutnya. Ia kira Haruto hanya ingin sekedar membuat malu Yena dengan berpura-pura tidak mengingat eksistensi wanita Choi itu, tapi ternyata Haruto benar-benar tidak tahu siapa Yena.

"Aku serius, kau pikir apa yang bisa kuingat dari hanya satu semester di Chungdam. Lagipula banyak yang menyatakan cinta padaku, dan satu-satunya yang kuingat ya hanya dirimu, Kim Junkyu. Aku bahkan mungkin tak akan mengingat Jaehyuk jika bukan karena dia kakak Park Jeongwoo."ucap Haruto yang lagi-lagi membuat seorang Kim Junkyu tercengang.

Haruto hanya mengingat dirinya ?  Ah, benar. Pasti karena pernyataan cintanya terlampau konyol.

"Kenapa kau tiba-tiba diam ?"tanya Haruto yang kini melihat sorot mata sedih di mata sang wanita Kim. Ia juga bisa melihat betapa berat helaan nafas yang Junkyu keluarkan.

"Maafkan aku, pasti saat itu kau begitu menahan malu karena ulahku. Kau bahkan sampai bisa mengingatku pasti karena tindakan konyolku juga. Maafkan aku Haruto-ssi. Seharusnya dulu tak kulakukan tindakan bodoh semacam itu."balas Junkyu dengan wajah menunduk dalam.

LITTLE SECRET || JEONGJAE GSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang