Sampai detik ini, Jaehyuk tak menyangka bahwa hidupnya yang selama ini hampa kini justru mulai terisi dengan teka-teki yang dibuat oleh sang Eomma. Membuatnya kini mengangkat tinggi-tinggi selembar tiket pesawat yang bertuliskan nama dan negara yang dituju oleh si pemesan.
"Amerika...siapa yang kau temui di sana Eomma ?"tanyanya yang hanya di balas oleh keheningan.
Jaehyuk bingung, dan juga sedikit frustasi. Bahkan harum bath bomb yang bercampur dengan hangatnya air di bathtub tak berhasil membuatnya relax.
"Siapa pun yang membawa stempel itu, aku harap dia benar-benar orang baik, Eomma."lirihnya sembari bersandar di punggung bathtub. Meletakkan tiket di atas meja kecil di samping bathtub dan kembali memejamkan mata. Ini pukul 9 malam, dan seharian ini Jaehyuk telah lelah bekerja dan melakukan banyak meeting dengan beberapa klien. Jadi biarlah, Jaehyuk bersantai sejenak di kamar mandi mewah apartemennya sembari menghirup wanginya lilin aromaterapi.
Ting Tong !
"Aishhh......siapa pula yang bertamu di jam 9 malam."omelnya begitu terdengar suara bel apartemen.
Awalnya Jaehyuk berniat untuk mengabaikan, namun suara bel yang tak kunjung berhenti cukup memekakkan telinga ya dan membuatnya jengah. Dengan sedikit rasa kesal dan hati yang berat Jaehyuk pun beranjak dari bathtub. Membilas tubuhnya di bawah shower lalu melilitkan handuk untuk menutupi tubuhnya meski hanya sampai sebatas paha atasnya.
Jaehyuk, sebelum wanita itu membuka pintu, ia terlebih dahulu melihat siapa yang bertamu. Dan saat melihat sosok sang adik bungsu lalh yang ada di depan apartemennya tanpa banyak kata ia pun lekas membukanya.
"Park Jeongwoo..."panggilnya dengan wajah yang sedikit terkejut. Seingatnya, ia tidak pernah memberitahu dimana ia tinggal pada satu pun anggota keluarganya kecuali sang Eomma, Park Jinhwan.
Sebenarnya, bukan hanya Jaehyuk yang tengah terkejut. Jeongwoo pun juga. Ia tak menyangka bahwa sang noona akan menyambut seorang tamu hanya berbekal tubuh yang dibalut handuk putih.
"Apa kau selalu menyambut tamu dengan penampilan seperti ini ? Berniat menggoda mereka ?"sindir Jeongwoo yang masih terlihat berdiri di ambang pintu.
Jeongwoo mendapati perhatiannya teralihkan pada bahu telanjang Jaehyuk, tempat tetes-tetes air yang membuat kulit mulusnya basah. dengan hanya berbalut handuk sepanjang lutut. Rambut wanita itu di jepit longgar, beberapa helai rambutnya terurai di tengkuk rampingnya.
"Jangan asal bicara. Lagipula tidak ada yang mengunjungiku selain sekretaris pribadiku."balas Jaehyuk yang kini mulai berbalik masuk ke dalam apartemennya. Membiarkan Jeongwoo yang bergerak untuk kembali menutup pintu.
"Kau tidak akan kemari tanpa tujuan, ada apa ?"tanya Jaehyuk sembari membuka kulkas di dapur. Mengambil dua kaleng soda untuk ia suguhkan pada sang adik bungsu yang kini duduk dengan begitu nyaman di sofa mewah di ruang tengah. Kebetulan ruang tengah dan dapur tidak bersekat.
"Kau tidak ingin mengganti apa yang kau kenakan lebih dulu ? Ingin berbicara denganku seperti ini saja ? Ah...atau, setelah pembicaraan ini kau ingin kita melakukan hal lain ?"goda Jeongwoo yang sontak membuat Jaehyuk berdecih ringan.
"Aku ingin kau pergi setelah mengatakannya jadi cepat katakan apa maksud tujuanmu kemari dan setelah itu kau bisa kembali ke rumahmu."
"Ayah dan Hyunjin Hyung berniat mengakuisisi perusahaan Eomma. Jadi, jika rencana itu berhasil dan mereka memenangkan tender. Tanpa stempel itu pun keduanya bisa menguasai setidaknya hampir seluruh saham di JP Group."jelas Jeongwoo yang membuat Jaehyuk tercengang. Jaehyuk terduduk lemas di sofa sebrang Jeongwoo.
"Bodoh, mengapa aku tak memikirkan kemungkinan ini. Perusahaan besar seperti Sinhwa dan Daesang. Tentu bukan hal sulit untuk mengakuisisi perusahaan yang bahkan tak lagi memiliki pemimpin."lirih Jaehyuk sembari menyangga kepala dengan kedua tangannya. Meremat sedikit rambutnya karena pusing yang tiba-tiba mendera.
KAMU SEDANG MEMBACA
LITTLE SECRET || JEONGJAE GS
FanficGENDER SWITCH !!! Park Jaehyuk, wanita 32 tahun, putri sulung keluarga Park. Permasalahan hidupnya dimulai sejak kematian park Jinhwan, sang ibu sekaligus nyonya besar keluarga Park. Bukan hanya meninggalkan nama, Jinhwan pun pergi dengan meninggalk...