Memori Dalam Mimpi

83 9 0
                                    

Malam ini, akan kubuat kau mengingat setiap detiknya Jaehyuk, setiap detik saat kedua tanganku menjamah tubuhmu....

"Eunghh...." Dalam Kondisi lemah, setegah telanjang dan tak berdaya, Jaehyuk melihat ketika sosok Jeongwoo melepaskan kemejanya dan setengah menindihnya. Mulutnya sangat dekat dengan bibir Jaehyuk, hingga napas panas keduanya sama-sama beradu. Jeongwoo menundukkan kepalanya, mencium sisi leher Jaehyuk, membuat jaehyuk berjingkat dan berusaha meronta lagi. Jaehyuk berpikir bahwa jika mereka adalah kakak adik, tidak seharusnya mereka melakukan ini.

"Shhhh....Relax Noona, kau akan menyakiti lenganmu kalau kau meronta-ronta terus seperti itu." Bibir Jeongwoo merayap dan mendarat di bibir Jaehyuk. Pria itu mengecup sedikit ujung bibir Jaehyuk, lalu lidahnya menelusup masuk, membuka bibir Jaehyuk yang terasa amat lembut, mengecapnya dan merasakan seluruh tekstur bibir jaehyuk yang hangat dan panas. Tak mau ketinggalan, lidahnya bahkan mengait lidah Junkyu dan memainkannya dengan begitu ahli.

Ketika Jeongwoo melepaskan bibirnya, napas Jaehyuk pun terengah-engah. Ciuman ini adalah ciuman yang paling intens yang pernah Jaehyuk rasakan."kau menyukainya bukan ? sepertinya aku lebih ahli darimu meski usiaku masih 17 tahun, noona."

Deg /

17 tahun ? tunggu, apa sekarang Jaehyuk tengah kembali ke masa lalu ? bukankah Jeongwoo harusnya berusia 30 tahun ? tapi mengapa---

"Eungh..."lenguhan menguar lagi dari bibir Jaehyuk begitu ia rasakan satu gigitan kecil mendarat di bibir bawahnya. Membuyarkan pikiran-pikiran yang sempat memenuhi kepala Jaehyuk.

Jeongwoo, pria tampan nan sexy itu kini berbisik lembut dengan nafasnya yang panas di telinga Jaehyuk."Aku sangat menyukai bibirmu dan sensasi kelembutannya dibibirku, Jaehyuk-noona..."Tangan jeongwoo merayap ke bawah, meraba kulit leher Jaehyuk.

" Seluruh tubuhmu hangat sayang, seakan menggodaku untuk terus menyentuhmu..." Jemari Jeongwoo menelusup ke dalam celana Jaehyuk dan menyentuhkannya ke dalam sana, menggoda pusat gairah milik Jaehyuk." Di sini...yang paling panas."

Jaehyuk menggelinjang, mencoba meronta, tapi tubuhnya berangsur-angsur lemas saat Jeongwoo terus menindihnya sembari menyatukan kedua tangannya, menggengamnya dan meletakkan di atas kepalanya. Jeongwoo menahan tangan Jaehyuk hanya dengan tangan kirinya, sementara tangan kanannya tak henti menjamah area sensistif Jaehyuk.

Sejenak, Jeongwoo melihat ke arah tangannya yang tengah mencengkram pergelangan tangan Jaehyuk dan menyadari bahwa ia telah mencengkramnya terlalu kuat dan keras. Cengkraman tangan itu mungkin saja akan berakhir membuat tangan Jaehyuk memar nantinya.

"Jangan bergerak-gerak, atau kau akan mengalami memar-memar ketika ini selesai, Noona." Setetes air mata mengalir di sudut mata Jaehyuk, dia putus asa dalam usahanya melepaskan diri karena jujur saja, tubuhnya amat menikmati setiap sentuhan sang adik.

Adik ! Astaga, tidak seharusnya Jaehyuk menerima perlakuan semacam ini dari Jeongwoo."Jeongwoo-ya kita tidak bisa melakukan ini...eunghhh. lepaskan noona, kumohon..."

Mata Jeongwoo sedikit melembut ketika mendengar permohonan Jaehyuk, tetapi kemudian senyumannya tampak mengeras. "Aku hanya ingin membuatmu sadar bahwa kau juga mencintaiku noona, jangan menampik perasaan yang kau miliki, apalagi mencoba lari bersama laki-laki lain. Kau, hanya milikku, Jaehyuk noona."

Jeongwoo, pria itu mulai membuka kancing kemeja Jaehyuk satu persatu, membiarkan bahu sempit dengan dada yang menonjol penuh itu terbuka bebas untuknya.

"Ini milikku..." Jeongwoo menyentuh dada Jaehyuk, menikmati mendengar erangan tersiksa Jaehyuk.

"Seluruh tubuhmu adalah milikku, Jaehyuk-noona..." Jeongwoo mengecup ujung payudara Jaehyuk, mencecapnya dengan lidahnya. Lalu, bibirnya berpindah menelusuri bagian samping dada Jaehyuk, menikmatinya dengan bibirnya sehingga meninggalkan jejak-jejak basah dan panas di sana.

LITTLE SECRET || JEONGJAE GSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang