LITTLE SECRET || JEONGJAE GS

Pertemuan Kedua

Marriote Palace Hotel, Seoul City

Di ruangan kerjanya, sosok Park Jeongwoo tak bisa menahan tatapan tajamnya pada sosok laki-laki dewasa yang kini duduk dengan begitu santai di sofa mewah miliknya. Sungguh,untuk pertemuan pertama dan bahkan hanya sekedar tahu nama, laki-laki yang sepertinya berusia di bawah dirinya itu telah bertingkah tidak sopan dengan memandangi setiap inci ruangannya.

"Aku suka hotel ini, sangat modern dan canggih."komentarnya yang sontak membuat Jeongwoo tertawa jengah.

Bagaimana tidak ? Pagi-pagi, di jadwal kerja pertamanya, Seungmin berkata jika ada seorang Direktur dari Jeguk Group, sebuah perusahaan perbankan Korea Selatan yang ingin bertemu dengannya. Jeongwoo pikir mungkin akan ada tawaran kerja sama mengingat hotel pasti butuh beberapa mesin ATM atau kebutuhan yang mungkin berurusan dengan sektor perbankan. Tapi lihat, hingga detik ini, pria tinggi dan gagah di hadapannya hanya terus menelisik ruangannya.

"Daripada mengomentari hotelku bukankah lebih baik kau jelaskan siapa dirimu dan maksud kedatanganmu Junghwan-ssi."sindir Jeongwoo pada sosok yang ia ketahui namanya dari Seungmin bernama Seo Junghwan.

"Kau bahkan sudah tahu namaku."balasnya dengan sikap santai cenderung masa bodoh.

"Karena kau membuat janji temu atas namamu. Siapa dirimu dan apa tujuanmu datang kemari ?"tanya Jeongwoo lagi. Kali ini, nadanya terlihat tidak suka dengan kehadiran Junghwan.

"Tidak ada tujuan khusus. Hanya, awalnya aku berniat untuk melihat kakak tiriku tapi sepertinya dia tidak ada di sini."ucapnya yang sontak membuat kening Jeongwoo mengernyit.

"Kakak tiri ?"tanyanya pada Junghwan.

Junghwan tersenyum. Berdiri dari duduknya, berjalan mengitari meja kerja Jeongwoo lantas berkata,"Aku dengar dari Ayah dia ada di sini."

Ayah ? Siapa yang laki-laki di hadapannya ini maksud ? Jeongwoo berpikir. Hingga wajah pria paruh baya yang selalu bertanya tentang keadaan Jaehyuk kini melintas di wajahnya.

"Maksudmu, Yoon Siwon ?"tanya Jeongwoo yang lantas dibalas anggukan oleh sang pria Seo.

"Kau mau membodohiku ? Margamu Seo, Siwon bermarga Yoon. Aku bahkan telah melakukan kerja sama dengannya sejak dulu dan aku tidak pernah tahu dia punya seorang putra." Jeongwoo masih menatap remeh Junghwan.

"Benarkah ? Mau bagaimana lagi, dia memang tidak pernah menganggapku sebagai anak. Yang dia akui hanya Yoon Jaehyuk. Tapi aku serius, aku adik tirinya, margaku dalam dunia bisnis mengikuti ibuku, tapi dalam identitas asliku margaku adalah Yoon." Junghwan menunjukkan ID miliknya.

"kau tidak berpikir Orang tua itu akan melajang sampai usiannya menginjak kepala 6 kan ?" tanya Junghwan sembari tertawa.Penjelasannya, tentu tak serta Merta diterima Jeongwoo.

"Aku ingin bertemu Jaehyuk-noona, di mana aku bisa menemuinya ?"tanya Junghwan lagi.

Mendengar ada pria lain yang memanggil Jaehyuk dengan sebutan "Noona" sejujurnya Jeongwoo merasa tak suka. Ia cemburu.

"Untuk apa kau mencarinya ?"

"Ayolah, hanya ingin menyapa sosok yang membuatku tidak pernah diakui di keluarga Yoon. Aku ingin melihat sehebat apa dirinya hingga Ayah mau membeli JP CORP."senyumnya terlihat begitu sinis.

Hanya dengan melihat senyum itu, Jeongwoo tahu bahwa pria di hadapannya ini menyimpan rasa tidak suka pada Jaehyuk. Semacam, adik yang iri karena sang kakak lebih terasa dispesialkan. Padahal, jika ia tahu betapa sakitnya Jaehyuk yang hidup di antara keluarga Park, dia mungkin tak akan tega memperlihatkan ekspresi benci itu.

Jeongwoo, pria itu kini menghela nafas dalam.

"Maaf-maaf saja tapi aku tidak tertarik untuk ikut campur dalam drama keluarga Yoon Siwon. Aku hanya mengijinkan dia untuk menemui Jaehyuk dan tahu bagaimana keadaannya, jika kau ingin bertemu Jaehyuk maka cari saja sendiri. Ah, atau kau bisa minta Ayahmu untuk mengatur janji temu antara dirimu dan Jaehyuk. Meskipun aku harus bilang bahwa, Ayahmu saja tak pernah diketahui dan diakui keberadaanya oleh Jaehyuk. "Ucap Jeongwoo yang seketika membuat perasaan Junghwan tertohok. Dari rahangnya yang mengeras dan kedua tangannya yang mengepal, Jeongwoo bisa tahu bahwa pria yang lebih muda darinya itu tengah marah.