Hangover

156 19 0
                                    

Haruto bingung. Sejak beberapa menit lalu ia telah mengelilingi Lawson untuk mencari Jeongwoo, namun nihil. Pria pemilik Tencent Inc itu bahkan tak lagi terlihat batang hidungnya.

"Kebiasaannya benar-benar tidak berubah. Suka tiba-tiba menghilang."ucap Haruto yang kini memilih untuk berbalik ke area bar.

Ia tak berniat untuk segera kembali, karena untuk apa ? Toh di apartemen mewahnya ia akan kembali sendiri. Lebih baik tetap di bar selama beberapa saat dan menikmati banyak kenikmatan duniawi yang ada di dalamnya.

"Buatkan aku segelas Vodka."pinta Haruto pada seorang bartender yang kini terlihat membelakanginya. Terlihat tengah mengambil sebuah gelas khusus Vodka dari rak atas sebelum berbalik dan...

"Kim Junkyu !?"pekik Haruto terkejut.

Tidak salah lagi, gadis berpipi chubby yang kini juga tengah menghadap ke arahnya dengan pandangan terkejut ini adalah Kim Junkyu. Mantan teman SMAnya saat dulu Haruto pernah bersekolah di Korea Selatan selama kurang lebih 1,5 semester. Gadis itu, wajahnya tak bisa ia lupakan dengan mudah lantaran pernah menyatakan cinta dengan cara yang teramat bodoh kepadanya. Dan tentu saja, ia tolak mentah-mentah.

Junkyu, tentunya ia juga sangat ingat mengenai si wajah tampan beraroma khas orang kaya di hadapannya ini. Tapi, daripada ikut terlihat terkejut, kaku dan bersikap sok kenal. Junkyu lebih memilih untuk tetap bersikap layaknya seorang barista kepada pelanggan.

Junkyu membungkuk hormat, lantas mulai membuat pesanan sang pria Watanabe. Membuat Haruto kini tak henti menyeringai melihat sikap sok tak kenal sang gadis Kim.

Tak !

"Ini vodkamu, silahkan dinikmati tuan."ucapnya bahkan tanpa berani melihat mata Haruto.

Dan jangan harap setelah itu Haruto akan pergi begitu saja. Ia tetap berada di depan meja bar. Melihat bagaimana Junkyu sibuk membuatkan pesanan satu demi satu pelanggan sembari sesekali membersihkannya meja dan segala perabotannya.

Bahkan, saat seorang pelanggan melambai dan meminta Junkyu untuk mendekat. Mata Haruto akan setia mengekori kemana pun langkah kaki Junkyu melaju. Haruto terus memperhatikan Junkyu. Sampai rasa jengahnya membuat dirinya berakhir menyapa sang namja Kim terlebih dahulu.

"Beberapa bulan lalu aku berada di Korea dan mengunjungi bar ini, aku belum melihatmu. Kenapa kau bisa bekerja di sini, Junkyu-ssi ?"

"Karena uang. Apalagi ?"jawabnya masih dengan tatapan acuh.

Lihat, padahal dulu dia begitu terlihat memuja seorang Haruto. Mengapa sekarang justru berbalik 180 derajat ? Ah, apa karena Haruto telah menolaknya ?

"Aku pikir siswa pintar pemegang rangking paralel sepertimu tak akan menyentuh lantai bar."sindir Haruto tiba-tiba.

"Kau berharap masih ada manusia suci di jaman sekarang ? Jangan naif."balas Junkyu yang berarti secara tidak langsung ia juga tengah mengatai Haruto sebagai salah satu manusia tidak suci.

"Maksudmu, kau juga memberikan servis like being a slut for other man ?"

Tak !

Gelas kaca yang tengah Junkyu lap beradu dengan meja bar. Haruto dan mulut kematiannya ternyata belum berubah. Jika saja Haruto bukan pelanggan, Junkyu akan memukul wajah tampan yang telah berbicara sembarangan padanya dan melukai harga dirinya. Tapi tidak daripada membalas dan melakukan hal-hal yang akan merugikan salah satu sumber penghasilannya, akan lebih baik jika Junkyu diam dan mengabaikannya. Lagipula, beberapa menit ke depan jam kerja Junkyu akan berakhir dan ia tak akan lagi kembali menatap wajah yang dulu pernah ia dambakan ini.

******

Apartemen Jaehyuk, Mapogu, Seoul City

Blak !

LITTLE SECRET || JEONGJAE GSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang