Menginginkanmu

270 22 3
                                    

Triinggggg ... Triinggg ...

Dering telepon berbunyi saat Jaehyuk tengah melakukan meeting dengan beberapa staff divisinya. Awalnya Jaehyuk terus mematikan panggilan itu, namun saat sebuah pesan tertera di layar ponselnya dan tak sengaja terbaca oleh matanya, Jaehyuk tak bisa untuk tidak peduli. Bahkan, dengan begitu terburu Jaehyuk melakukan panggilan ulang pada nomor yang sama. Nomor sekretaris Ahn, sekretaris di perusahaan milik Park Jinhwan.

"Apa yang terjadi di sana, Sekretaris Ahn ?"tanya Jaehyuk pada sosok di sebrang begitu ia telah berada di luar ruangan.

"Maaf Jaehyuk-nim, maaf mengganggu waktumu. Tapi, di sini benar-benar kacau. Tuan besar datang bersama para bodyguard dan menggeledah ruang kerja nyonya Jinhwan. Maaf Jaehyuk-nim, tapi saya benar-benar tidak tahu harus meminta bantuan kepada siapa untuk mencegah tuan besar."ucap sekretaris Ahn dengan nada panik dan nafas yang bisa Jaehyuk dengar begitu memburu.

Mendengar ucapan sang sekretaris, tentunya membuat Jaehyuk lantas memijat pangkal hidungnya.

"Baiklah, aku akan ke JP Group sekarang. Terus coba cegah Ayah, sekretaris Ahn."perintah Jaehyuk pada ssang sekretaris sebelum mematikan panggilannya, kembali ke dalam ruangan meeting dan mulai berbisik pada sekretaris Kim. Meminta sekretaris pribadinya itu untuk menggantikan dirinya.

Setelah diangguki oleh sekretaris kim, Jaehyuk lekas berjalan menuju ruangan kerjanya, mengambil tas jinjing dan berjalan menuju lobi sembari menelpon sopir pribadinya. Meminta sang sopir untuk mengantarnya ke JP Group yang berlokasi tidak terlalu jauh dari Amour, perusahaan Jaehyuk.

Hanya butuh 15 menit untuk Jaehyuk sampai di JP Group. Dan sesuai yang telah di beritahukan oleh sekretaris Ahn di telepon. Sang Ayah benar-benar menggeledah semua isi ruang kerja Jinhwan. Mulai dari laci, lemari bahkan rak-rak buku. Semua di geledah sampai yang ada di hadapan Jaehyuk sekarang bak kapal pecah.

"Ayah !!! Hentikan !!!" Teriak Jaehyuk yang masih berdiri tepat di daun pintu. Menatap nyalang pada sosok Park Hanbin dan ketiga pengawalnya yang sontak menghentikan aksinya menggeledah ruangan sang mendiang istri.

"Apa yang kau lakukan di sini ? Ah...kau juga mau bergabung dengan Ayah untuk menemukan stempel Eomma ? Baiklah, silahkan saja."ucap Hanbin tanpa sedikit pun merasa bersalah.

Jaehyuk mengepalkan kedua tangannya, melangkah maju dengan begitu cepat untuk...

Plak

Satu tamparan mendarat di pipi tuan Park. Suasana menengang. Bahkan bodyguard dan sekretris Ahn sama sekali tak ada yang berani berkutik.

"Park Jaehyuk, kau sadar kau baru saja menampar Ayah ? Apa kau sudah menjadi anak tak beretika sekarang..."ucap Tuan Park dengan wajah penuh amarah. Rahangnya mengeras dengan gigi yang saling bergemelatuk karena menahan diri untuk tak balik menampar sang putra.

"Ayah sendiri yang tak tahu etika. Menggeledah ruang kerja orang lain tanpa seijin pemiliknya. Ayah pikir apa yang baru saja ayah lakukan !" Pekik Jaehyuk pada Tuan Park. Pandangan keduanya terus beradu. Mengeluarkan aura yang mampu membuat orang-orang di sekitar mereka menunduk takut.

"Apa kau gila, kau pikir Ayah harus meminta ijin pada Eommamu yang bahkan sudah menjadi abu. JP Group adalah milik Park Jinhwan, Istriku !!! Jadi aku berhak melakukan apa pun di sini !" Balas Park Hanbin tak kalah memekik. Membuat Jaehyuk yang mendengarnya seketika tertawa sumbang.

"Sekarang Ayah baru mengakuinya sebagai istri, hanya karena ingin menggeledah tempat ini dan menemukan stempelnya Ayah jadi mengakuinya sebagai istri, Ayah benar-benar bajingan berengsek !" Ucap Jaehyuk yang justru dibalas kekehan oleh Tuan Hanbin.

"Hey nak, jangan sok suci ! Kau dan Ayah sama saja. Kau juga mencari stempelnya. Kau, Hyunjin dan Jeongwoo. Kita semua sama saja. Dan jika kau bersikap seperti ini karena takut Ayah telah menemukan stempel Jinhwan di sini maka jangan khawatir, karena benda itu tidak berada di sini." Balas Tuan Park sebelum memberi kode pada ketiga bodyguard miliknya untuk mengikutinya pergi. Meninggalkan Jaehyuk yang kini berdiri terdiam sembari melihat ke seisi ruangan yang begitu berantakan.

LITTLE SECRET || JEONGJAE GSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang