SUSU GRATIS

4.7K 18 0
                                    

Akhirnya mata kuliah Pak Puguh si dosen killer itu berakhir. Feny lega karena tadi hampir saja telat. Kurang 3 menit saja si dosen tersebut menutup pintu dan jika sudah tertutup tidak ada yang boleh masuk.

Saat otak sudah rileks, ia pun terpikirkan kejadian tadi pagi bersama Andre.

"Hmm... apa yang sudah kulakukan tadi pagi sama Andre.. nekat bener aku.. wah, gawat nih kalau dia sampe cerita papa atau mama.." 

Feny baru sadar bahwa ia telah mandi bareng dan menunjukkan seluruh tubuhnya ke Andre tadi pagi. Ia khawatir jika kemudian Andre berani macam-macam sama kakak sepupunya itu. Dan ada kekhawatiran juga kalau Andre cerita hal tersebut ke orang tuanya.

"Sebaiknya aku WA sekarang aja si Andre, dari pada nunggu ketemu nanti bisa hari sudah malam.. " ujarnya dalam hati.

"Ndre, jangan cerita siapa-siapa ya soal kita mandi tadi pagi.. apalagi sama papa mama.." begitu isi pesan whatsapp Feny pada Andre.

Tak lama, balasan yang dinanti tiba.

"Siap mbak!" kata Andre dalam balasannya. Namun pesan balasan tersebut diakhiri dengan emoticon mengedipkan satu mata yang membuat Feny bertanya.

"Eh, emot apaan itu. Apa maksudnya?"

"Maaf, salah pencet. Harusnya ini (emot senyum)."

"Ooh..."

***

Hubungan Feny dan Andre semakin dekat. Tentu dalam hal hubungan sebagai saudara sepupu.

Suatu pagi, Andre bersiap keluar rumah untuk lari pagi dan mendapati Feny tengah duduk di teras rumah.

"Eh, mbak, tumben pagi-pagi udah bangun?"

"Aku mau ikut kamu lari pagi. Boleh?"

"Oh, boleh banget. Udah siap? Ayo langsung berangkat!"

"Sebentar pamit dulu sama papa mama, biar gak repot nyariin kita ntar.."

"Mah.. pah.. Feny ikut Andre lari pagi.." ucap Feny didepan pintu kamar orang tuanya.

"Iya, sayang.. jangan lupa bawa kunci depan!" terdengar suara mama menjawab dari dalam kamar.

Pagi itu Feny ikut Andre lari pagi. Jarang-jarang Feny keluar rumah sepagi itu. Mengenakan kaos olah raga ketat dengan celana pendek yang juga ketat se-paha, membuat Feny tampak sangat seksi. Dadanya tentu saja terlihat membusung besar dibalik kaos yang split body itu.

"Ooh.. pantesan kamu rajin lari pagi, ternyata banyak cewek ABG seksi yang juga lari-lari toh...!" kata Feny ketika sampai di taman kota dan ia melihat banyak anak-anak remaja perempuan berseliweran juga sedang berolah raga dengan bermacam model pakaian yang mereka kenakan dan tentunya seksi-seksi.

Ada yang tertutup tapi tetap sangat ketat memperlihatkan tiap lekukan tubuh, ada yang keterlaluan terbukanya hingga persis ala cewek barat. Tapi tak sedikit pula perempuan dewasa yang ada pagi itu dengan dandanan tak kalah dengan anak remaja tersebut.

"Gak lah, mbak.. aku emang niat olah raga kok. Biasanya gak serame ini. Kok bisa kebetulan ya pas mbak ikut jadi rame gini.. dan jangan salah, gini-gini aku atlet loh, pemain bola. Jadi harus selalu jaga kebugaran badan.." jelas Andre tak terima hobi olah raganya dituduh hanya karena ingin cuci mata melihat cewek-cewek seksi.

"Iya-iya, percaya.. mbak cuma godain kamu aja kok. Ayo, kita lari berapa putaran ini?"

"20 kali."

"Hah??"

***

"Andreee!!! Tungguin dong!!"

Dipanggil Feny, Andre pun memperlambat larinya. Saat dilihatnya kakak sepupunya tersebut tertinggal cukup jauh ia pun berjalan pelan dan menunggunya. Waktu itu mereka sudah menuju arah pulang.

Sahabat Tanpa Sehelai BenangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang