ULANG TAHUN

618 7 1
                                    

"Undangan apa ini, Za?"

Ujar cewek bernama Silvia kepada Liza yang memberinya sebuah surat undangan, siang itu didepan perpustakaan kampus tempat mereka belajar.

"Acara ultahku. Tapi sorry ya sebelumnya ini mungkin gak sesuai sama prinsip kalian karena konsep acaranya kayak kebarat-baratan gitu, tapi aku tetep ngundang soalnya kita kan temenan baik ya. Yang aku undang cuma temen-temen deket aja sih." Ucap Liza.

Bersama Silvia, ada juga teman yang bernama Fathia dan Ratih yang juga mendapat undangan dari Liza. Mereka bertiga termasuk teman baik Liza yang berbeda jurusan.

Fathia pun nyeletuk, "emang kebarat-baratannya kek gimana, sih?"

"He'em. Gimana?" timpal Silvia penasaran.

Mereka bertiga kemudian diajak sedikit merapat oleh Liza dan kemudian berbicara sambil agak memelankan suaranya.

"Jadi konsepnya ala-ala beach party gitu deh, tapi ini di kolam renang rumah ku aja, jadinya pool party. Nah karena pool party, maka semuanya wajib pakai baju renang. Yang cowok bercelana pendek dan telanjang dada, yang cewek berbikini. Nantinya termasuk kru, tukang masak apapun itu juga kena aturan loh."

"Hah???" Mereka bertiga kaget secara serempak dan saling berpandangan.

Ya meskipun di kampus mereka berteman baik, tapi tidak ada yang tahu bahwa Liza seorang nudis yang doyang bertelanjang. Mereka hanya tahu Liza memang suka berpakaian seksi dan terbuka.

"Gini, aku ngerti banget life style kalian yang ga pernah ikut party-party dan selalu pake baju tertutup. Kalian bertiga teman baikku, jadi anggap aja ini cuma info. Aku sangat paham kalo kalian ga mau datang. Nanti ku suruh orang aja buat nganterin makanan ke rumah kalian masing-masing..hehe." kata Liza.

Silvia, Fathia dan Ratih adalah teman Liza yang sehari-hari mengenakan pakaian serba tertutup. Sangat bertolak belakang dengan Liza yang suka berpakaian minim seperti kebanyakan temannya yang cewek. Dasarnya Liza yang ramah dan supel memang banyak teman walau berbeda latar belakang.

"Iya nih.. kalau kayak gitu konsepnya aku ijin gak hadir ya, Za.. Sorry ya.." ucap Fathia, gadis berkerudung itu dengan cepat memutuskan setelah mereka saling berpandangan, lalu diikuti Ratih dengan perkataan yang senada keberatan.

Hanya Silvia yang nampak bimbang karena sebenarnya ingin datang. Soal cara berpakaian, Silvia sepertinya lebih luwes dari pada Fathia dan Ratih.

Sebab beberapa kali diketahui Silvia tak keberatan melepas kerudungnya didepan umum. Bajunya juga cukup ketat meskipun tertutup.

"Mmm... kalau aku masih belum tau sih.. liat besok deh, Za.." ucap Silvia.

"Ya udah gak apa-apa, pokoknya kalian kalau mau dateng, dateng aja yah bawa undangan ini.. sekarang aku pergi dulu mau nganterin ini ke yang lain.. daah..." tutup Liza segera pergi meninggalkan tiga temannya itu.

Liza adalah salah satu cewek populer di kampusnya. Selain cantik, tinggi dan langsing, posturnya kurang lebih mirip Luna Maya, ia anak orang kaya. Bapaknya pengusaha percetakan yang sukses dan Ibunya seorang pejabat disatu instansi daerah, namun mereka telah bercerai. Bapaknya sudah menikah lagi dan hampir tak pernah mengunjungi Liza namun masih rajin mengirim uang dan cukup berkomunikasi lewat gadget. Sedangkan Ibunya belum pernah menikah lagi. Ia merawat Liza sedari bayi hingga kini remaja menuju dewasa sebagai single parent, dibantu oleh seorang pembantu yang setia hingga kini yang biasa dipanggil Bibi Tika.

***

Hari telah petang dan pesta ulang tahun berkonsep private pool party akan segera dimulai. Tamu undangan mulai berdatangan. Dipintu pagar, dua orang lelaki dan perempuan penerima tamu dengan setelan kemeja seragam menge-check satu persatu orang yang datang dan memastikan tidak ada tamu yang tidak diundang bisa masuk. Karena acara tersebut sangat privat dan tertutup.

Selanjutnya para undangan diminta masuk ke tenda besar tertutup yang didirikan di halaman agar langsung berganti pakaian dengan dress code sesuai ketentuan acara.

Jadi semua yang akan masuk ke rumah dan venue party yakni didalam rumah mewah keluarga Bu Dewi, nama panggilan ibunya Liza, pada malam itu sudah wajib berganti dengan dress code acara yang sudah ditentukan mulai dari halaman atau tenda tersebut, yakni pakaian renang. Yang laki-laki wajib telanjang dada hanya memakai celana renang pendek dan yang perempuan wajib memakai bikini two piece. Soal warna terserah masing-masing. Barang-barang seperti pakaian, tas, alas kaki dimasukkan diloker yang sudah disiapkan.

"Halooo selamat malaam!!!"

Terdengar suara sapa pembawa acara membuka pesta melalui sound dari atas panggung kecil dengan dekorasi dominan warna pink kesukaan Liza diujung kolam renang di lantai 2 yang jadi venue utama.

Sehari-hari lantai 2 rumah itu sebagian besar difungsikan untuk sport center, tapi malam itu semua peralatan olah raga dipinggirkan dan disulap menjadi cafe atau bar dadakan. Gratis. Lengkap dengan beberapa bartender yang siap melayani, yang juga wajib memakai kostum sesuai ketentuan. Hanya mereka diberi tanda khusus sebagai pelayan atau panitia.

Spontan mata para tamu mulai berfokus ke arah panggung saat acara telah dimulai dan sang pembawa acara berjumlah 2 orang yang cantik dan tampan itu mulai mengeluarkan keahliannya berkata-kata dan memandu acara.

Dan tentu pembawa acara tersebut juga mengenakan dress code acara seperti tamu-tamu yang hadir, yakni si cewek berbikini two piece warna pink senada dengan dekorasi dan si cowok hanya memakai bawahan celana dalam model boxer.

Tampak badan kedua pembawa acara itu sangat ideal, si cewek tinggi, langsing, perutnya ramping dengan aksesori tindik anting di pusarnya dan si cowok juga tinggi, tegap berperut six pack. Nampak terdapat sesuatu yang menonjol pada tengah boxer yang dipakainya.

Tamu-tamu yang tadinya didalam ruangan juga segera keluar untuk merapat ke area kolam renang sebagai venue utama.

"Mari kita panggil tuan puteri kita yang hari ini sedang berulang tahun..., LIZA AURELIA QUEEN..!!!"

Sahabat Tanpa Sehelai BenangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang