CINTA PERTAMA FENY

1.7K 8 3
                                    

Seperti yang sudah diceritakan sebelumnya, Feny memiliki sahabat bernama Liza. Liza adalah tipe cewek gaul yang menarik, dan cukup banyak membuat terpesona lawan jenisnya namun tidak sembarangan cowok yang berani mendekati, dikarenakan latar belakang Liza yang dari keluarga terpandang dan kaya. Meskipun pada dasarnya dia juga tidak pilih-pilih teman.

Dan kini hati Liza telah tertambat pada hati seorang cowok. Meskipun dia pernah bilang tidak ingin pacaran dulu, tapi hati memang mudah berubah. Saat ini Liza baru jadian sama seorang cowok ganteng yang berhasil merebut hatinya diantara beberapa cowok yang mendekatinya.

Cowok itu juga kuliah dikampus yang sama namun beda fakultas. Nama panggilannya Didit. Latar belakangnya hampir sama seperti Liza, Didit juga anak orang kaya, bahkan bisa jadi lebih kaya dari orang tua Liza. Orang tua Didit seorang pengusaha tambang batu bara yang punya beberapa anak perusahaan lainnya.

Sementara Feny, sang sahabat masih jomblo juga sampai saat ini. Ia belum pernah merasakan yang namanya punya pacar. Namun ada perkembangan menarik, kini Feny mulai dekat dengan seorang cowok yang satu kelas dengannya dan tentu Liza juga mengenalnya.

Namanya Rony. Feny mulai dekat dengannya karena sama-sama penggemar buku, beberapa kali bertemu di perpustakaan dan beberapa kali juga bertukar informasi mengenai referensi buku. Tak jarang dari kelas keduanya pergi berdua ke perpustakaan kampus. Bukan maksudnya hanya ingin berduaan, tapi teman yang lain lebih memilih langsung ke kantin karena memang kurang minat baca.

***

Disebuah warung bakso pinggir jalan Feny dan Liza bertemu dan mengobrol.

“Mmm… dari caramu nyeritain tentang Rony, sepertinya kamu suka sama dia ya? Ciyee.. ada yang jatuh cinta nih.” kata Liza menggoda Feny yang tengah membicarakan rony.

“Apaan sih, Masak cuma ngomongin dia aja dibilang jatuh cinta.” ujar Feny mencoba menyanggah.

Dari sikapnya memang tidak bisa dibohongi, Feny seperti jatuh hati sama Rony. Tapi bagaimana dengan rony, apa punya perasaan yang sama? Kita lihat saja nanti.

“Iya juga gak apa-apa loh, Fen. Kamu sudah saatnya punya cowok. Kamu cantik dan baik, pasti sebenarnya banyak cowo yang mau sama kamu. Kalau dari sekian banyak cowok di kampus tidak ada yang menarik hatimu, wah jangan-jangan…?”

“Jangan-jangan apa..? Jangan asal ya, aku masih normal!”

“Iya-iya. Gak usah nge-gas..hehe.. pokoknya aku siap membantu kamu jika dibutuhkan. Okey?!”

"Iya.. thanks ya, za. Kamu temenku yang paling perhatian.."

Tak lama setelah itu, Didit sang pacar baru Liza datang menjemput. Karena Liza tadi berboncengan dengan Feny pakai motornya Feny. Kemudian Liza pun pergi meninggalkan Feny sendiri di warung bakso itu. Bakso yang mereka makan memang sudah habis, Feny juga bergegas segera pulang.

***

Hari ke hari Feny dan Rony bertambah dekat. Bahkan disuatu waktu Feny sempat menemani Rony pergi ke sebuah toko buku terkenal yang tempatnya ada didalam mall. Mereka janjian bertemu difood court area.

“Hai..” sapa Rony ketika melihat Feny datang menghampirinya. Saat itu Feny mengenakan hoodie warna ungu dengan bawahan celana skinny hitam ketat.

“Hai, ron.. udah lama nunggunya?”

“Belum, ini barusan duduk. Mau makan atau minum? Ku traktir..”

“Minum aja deh, ron. Jus alpukat ya..”

“Okey.. cantik.”

Terdengar gombalan Rony ditelinga Feny yang membuat darahnya berdesir, hatinya berbunga namun berusaha tidak ditampakkan karena Feny merasa harus jaim. Karena pujian itu belum tentu karena rasa suka. Begitu pikirnya.

Sahabat Tanpa Sehelai BenangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang