NAKED BREAKFAST

74 2 0
                                    

Sesampai diarea kolam, ternyata sudah ada mamanya Liza yang tengah berenang.

"Pagi, tante...!" Ujar Feny, Rony dan Didit menyapa tante Dewi, panggilan mereka ke mamanya Liza nyaris bersamaan sewaktu kepala tante Dewi muncul dipermukaan air dan bergerak menepi.

"Hai, pagi anak-anak.. mau renang? Ayo silahkan..!" Kata tante Dewi mempersilahkan berenang pada teman-teman puterinya tersebut.

"Iya tante, kita mau pemanasan dulu." Jawab Feny.

"Loh, tante kok mentas? Udahan renangnya?" tanya Didit.

"Iya, tante udah hampir satu jam berenang tadi. Mau istirahat dulu.." jawab tante Dewi yang telah keluar dari kolam lalu berjalan menuju tempat duduk dimana disitu terdapat handuk.

Feny, Rony dan Didit terlihat biasa saja terhadap Tante Dewi karena memang sudah terbiasa main disana dan bertemu tante Dewi. Tapi tidak dengan tiga yang lain, yakni Sherly, Yolanda dan Johan. Mereka nampak kaget menyaksikan tante Dewi, bukan karena belum pernah ketemu, tapi tentu karena melihat penampilan tante Dewi yang juga telanjang bulat.

Tentu tubuh telanjang tante Dewi itu menarik mata Johan sebagai seorang laki-laki, terutama pada bagian buah dada yang mentul-mentul ketika berjalan. Namun ia tak berani menatap lama-lama.

Melihat itu, Rony menggoda teman-temannya yang masih berpakaian, "heh, lihat tante Dewi, aturannya disini gak boleh berpakaian apapun. Ayo lepas!"

"Iya, lepas-lepas!" Didit dan Feny ikut menggoda Sherly, Yolanda dan Johan.

Tante Dewi yang melihat itu hanya tersenyum sambil mengelap tubuhnya dengan handuk. Ia seperti sengaja memelankan gerakan mengelap dengan pelan-pelan. Dari gerakan pada kedua buah dadanya yang cukup besar sampai pada selangkangan yang ditumbuhi jembut hitam lebat basah kuyup itu. Setelah itu, tante Dewi menyampirkan handuk tersebut ke kursi dan ia duduk di kursi sebelahnya dengan telanjang. Setelah minum jus, ia menyulut sebatang rokok.

Bersamaan dengan itu, Liza datang dengan pembantu rumah tangga setianya, yang biasa ia panggil bibi Tika. Liza membawa beberapa handuk sedangkan bibi Tika membawa makanan dan minuman. Saat itu bibi Tika sudah diperintahkan Liza agar menanggalkan seluruh pakaiannya dari dapur. Maka saat mengantar makanan dan minuman itu ia juga telanjang bulat seperti Liza.

"Silahkan...!"
Kata Bibi Tika ketika selesai menaruh makanan dan minuman di meja lalu berbalik kembali ke dapur. Tanpa beban meskipun tubuhnya gendut berlemak disana sini terlihat jelas.

"Sudah biasa.."
Kata Liza pada tiga temannya yang nampak heran dengan situasi tersebut.

"Mmm.. iya deh gue ngikut." Kata Sherly kemudian melepasi bikininya dan dengan cepat ia sudah telanjang bulat. Akhirnya sikap Sherly diikuti oleh Yolanda dan Johan yang dengan sekali plorot langsung nampak burung kesayangannya.

"Eh, ngapain itu bangun?"
Kata Yolanda yang ternyata memperhatikan kontol Johan.

"Entahlah. Dia bangun sendiri kok." Jawab Johan sekenanya yang kemudian diiringi tawa teman-temanya. Mereka pun kemudian menceburkan diri ke kolam tempat mereka berpesta semalam.

"Eh, Yol. Andai lu ga mabok, lu sadar seratus persen, lu mau ga ngentot sama Johan kek semalam?"
Sherly bertanya pada Yolanda ketika sudah setengah jam berenang dan posisi keduanya berhenti dipojokan kolam agak menjauh dari teman yang lain.

"Kalo cuma ngentot aja sih mau aja.. soalnya hati ku, cinta ku udah buat cowok ku." jawab Yolanda.

"Iya, gue ga nanya lu mau pacaran apa ga ama Johan. Gue cuma pengen tau lu mau ngentot apa ga ama dia."

"Emang kenapa sih, Sher?"

"Hehe.. gimana ya.. bisa-bisanya gue pengen ngerasain lagi ngentot ama tuh orang. Dalam kondisi sadar pastinya. Abisnya ngentot kondisi mabuk kek ga kerasa enaknya. Hehe.. iya ga sih?"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 7 hours ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Sahabat Tanpa Sehelai BenangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang