PESTA TELAH USAI

392 6 0
                                    

Pagi yang sunyi setelah hingar bingar pesta ulang tahun di kediaman Liza hingga hampir pagi. Untungnya jarak antar rumah dengan tetangga cukup berjauhan, ada pekarangan dikanan kiri rumah Liza tersebut maka tak ada yang merasa terganggu dengan acara semalam.

Pagi itu matahari telah bersinar sangat terang. Jam menunjukkan sekitar pukul 8. Para tamu yang tadi malam meramaikan pesta telah pulang. Namun ada beberapa orang yang menginap di rumah itu, mereka tepar karena minuman.

Mereka adalah pasangan kekasih Feny dan Rony, Sang DJ cewek yang diketahui bernama Yolanda, juga ada sepasang pembawa acara tadi malam namun bukan sepasang kekasih, mereka adalah Sherly dan Johan.

Mereka semua teman baik Liza. Para anak muda tersebut tertidur dengan posisi tak beraturan disebuah karpet lebar dalam satu ruang. Ruangan yang sangat luas.

Feny yang pertama membuka mata tatkala sinar matahari menyelinap masuk melalui kisi-kisi jendela tepat mengenai wajahnya. Perlahan ia bangun dan duduk. Ia masih berusaha mengingat mengapa ia bisa tertidur disitu dan dengan kondisi dirinya yang tidak berpakaian sehelai pun. Seingatnya semalam ia memakai bikini. Bahkan benda berupa 2 helai kain itu ia tak tahu dimana sekarang.

Lalu saat melihat sekeliling ternyata semua temannya saat itu juga tubuhnya polos tanpa pakaian apapun alias telanjang bulat semua.

Feny masih tidak ingat apa yang ia lakukan. Ia hanya mengingat saat mereka minum-minum didalam kolam renang. Setelah itu tak ingat apapun. Ia lalu pelan-pelan membangunkan Rony yang tidur tepat disampingnya. Posisi tidur Rony yang telentang membuat batang kejantanannya yang tak tertutup apapun itu terekspose sangat jelas.

"Yang.. sayang...!" Panggil Feny lirih sambil menepuk pipi pacarnya itu.
Yang dibangunkan pun tidak lama segera membuka mata kemudian ambil posisi duduk seperti Feny.

"Mmmmhhh..." Roni membuka kedua tangannya sambil menguap. Setelah itu ia mengecup bibir Feny.

"Yang, gimana ceritanya kita semua bisa tidur disini dan kenapa kita semua jadi bugil gini? Aku gak ingat sama sekali." Tanya Feny pada Rony sambil memandangi teman yang lain.

"Hah, kamu beneran gak ingat? Oh, iya tadi malam kamu mabuk berat. Aku juga sama tapi aku masih ingat semuanya."

"Gimana, gimana?? Ceritain!.." rengek Feny agak keras.

"Masak sih kamu gak ingat, yang..? kita main disini loh tadi malam! Jadi mentas dari kolam kamu kayak sempoyongan gitu. Langsung deh aku bopong aja masuk sini. Trus kita main disini dan kamu hebat banget. Hehe.. Masih gak ingat?"

"Iya, Fen.. tadi malam kita sex party loh...hihihi.. seru banget. Masak lupa? Ayo coba inget-inget! Wong kamu ampe teriak-teriak." Ujar Liza yang ternyata  sudah terbangun dan menyahut pembicaraan Feny dan Rony.

"Mmm... ya ya aku mulai ingat.. iya iya aku ingat sekarang. Eh, apa? kita sex party? Orgy? tukar pasangan dong?" ujar Feny yang ternyata belum mengingat seluruhnya.

"Nggak.. maksudnya kita main bareng-bareng, ditempat ini. Kalau ngeseksnya ya sama cowo kita masing-masing dong.. gitu. hahaha.." ujar Liza sambil memegang batang kejantanan Didit yang sudah melek tapi masih terbaring telentang dan hanya senyum-senyum.

"Oh..yah yah.. soalnya aku cuma inget enak enak nya aja sih.. hahaha.. eh, trus ketiga anak ini ngapain? Mereka kan gak pacaran, masak ngeseks juga?" Kata Feny dengan sifat lugunya menanyakan Sherly, Yolanda dan Johan yang masih tidur pulas dengan kondisi semua bugil.

"Hahaha... polos amat sih ini anak." Kata Liza tanpa memberi penjelasan lagi, hanya tertawa menertawakan keluguan Feny.

"Hah, jadi Sherly sama Johan gituan meskipun gak pacaran? Wah, bisa gitu ya... lho, terus ini Yola sama siapa?" Ujar Feny masih penasaran.

Sahabat Tanpa Sehelai BenangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang