WELCOME TO THE NUDIST WORLD

1.5K 10 0
                                    

Tak terasa waktu sudah dini hari dan pagi akan menjelang. Kurang lebih tiga jam lagi matahari akan menampakkan cahayanya. Keadaan sekitar resort dan pantai itu hening hanya terdengar suara binatang.

Dian bersama Tony, juga Patrick sama Tuti tidur berada dikamar masing-masing. Sedangkan Feny dan Rony, Liza, Jenny dan Didit semua tergeletak tidur di pantai beralas pasir dan masih ditempat mereka saling beradu panasnya nafsu seksual semalam.

Pagi pun akhirnya datang, matahari sudah muncul terang sinarnya. Namun suasana masih sepi. Pun dengan anak-anak muda yang tidur di pantai itu, masih lelap dalam tidurnya. Mereka melewatkan sunrise yang sebenarnya tiap hari ingin menyaksikan.

Patrick dan Tuti yang biasanya bangun awal pun masih terlelap. Karena semalam mereka berdua paling banyak minum hingga mabuk berat.

Tony membuka mata dipagi itu. Kemudian dilihatnya jam dinding dalam kamar menunjukkan pukul 7. Ia teringat bahwa tadi malam tidur bersama Dian. Bahkan tidak hanya tidur, tapi juga melakukan hubungan seks malam pertama yang seharusnya dilakukan mereka saat sudah menikah nanti.

Seharusnya Dian ada disampingnya, tapi ternyata tidak ada ditempat tidur itu. Ia hanya mendapati bikini Dian yang tergeletak di lantai yang dikenakan saat pesta malam tadi. Dan ia mengingat semalam mereka berdua tidur tanpa sehelai pun pakaian sehabis melakukan hubungan seks. Jika bikini ini ada disini, berarti Dian masih telanjang. Tapi kemana dia? Begitu yang ada dipikiran Tony.

“Ah, iya, mungkin sedang di kamar mandi..” Tony berkata sendiri dalam benaknya.

Namun setelah beberapa menit ditunggu, tidak ada tanda-tanda bahwa ada orang di kamar mandi dalam kamar itu, Tony pun kemudian turun dari ranjang dengan kondisi telanjang bulat ia menghampiri kamar mandi itu dan mencoba mengetok pintu kamar mandi sambil memanggil manggil. Namun tak ada jawaban.

Pintu pun ia buka dan ternyata yang dicari juga tidak ada didalam. Kondisi lantai kamar mandi juga kering, tanda belum terpakai sama sekali pagi ini.

Kemudian Tony memungut sepasang atasan dan bawahan bikini Dian. Ia lalu terpikir apakah kekasihnya itu saat ini keluar kamar memakai handuk kimono yang ada di lemari. Iseng dilihatnya lemari tempat handuk kimono biasa tergantung, ternyata dua potong handuk kimono yang pernah dipakainya dan yang dipakai Dian juga masih tergantung ditempatnya.

“Lalu Dian keluar kamar pake baju apa?” tanya Tony dalam benaknya sendiri sambil masih menggenggam dua helai bikini Dian. Ia benar mengingat bahwa cuma bikini ini satu-satunya pakaian yang terbawa ke villa Patrick ini.

“Jangan-jangan…..?!?” Seketika bibir Tony tersungging memikirkan sesuatu.

“Uhhuiiiii….!!” Tiba-tiba Tony berteriak girang dalam kamarnya karena ia menyimpulkan bahwa Dian keluar kamar dengan keadaan telanjang bulat!

Lalu ia pun dengan percaya diri keluar kamar tanpa mengenakan celana pendeknya yang juga satu-satunya pakaian yang terbawa. Dengan kondisi telanjang bulat Tony hendak mencari dimana Dian berada. Meski agak deg-deg an karena pertama bugil ditempat umum, ia menikmati sensasi saat kontolnya gundal gandul dibuat mondar mandir mencari keberadaan Dian. Namun setelah dicari di dapur maupun di ruangan lain tak ditemuinya kekasihnya itu. Suasana didalam villa masih sepi.

Kemudian ia coba keluar ke pantai mungkin disana. Dan matanya melihat sosok perempuan berada dipinggir laut seorang diri sedang duduk menghadap laut. Sepertinya habis berenang karena seluruh rambut dan badannya basah.

Meskipun hanya nampak tubuh dari belakang, Tony tahu dan yakin perempuan itu adalah Dian. Tony pun girang dan berteriak memanggil Dian sambil berlari kearah ceweknya itu.

Dian menoleh kemudian berbalik dan berdiri melambaikan tangan sambil berjingkrak. Sesuai dugaan Tony, Dian kini tak mengenakan pakaian apapun alias bugil gil. Entah dia lupa atau sudah se-pede itu telanjang ditempat terbuka.

Sahabat Tanpa Sehelai BenangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang