HADIAH UNTUK JENNY (LAGI)

1.1K 4 0
                                    

Ditempat lain, Didit bersama Liza dan Jenny yang tadi malam berhasil disetubuhinya bareng itu baru terbangun. Mereka kemudian sama-sama duduk di tanah bersandar batu besar yang menjadi saksi bisu sengitnya pergumulan threesome mereka semalam dengan Didit berada ditengah diapit oleh dua cewek seksi itu.

Tetiba Didit mencubit tangan Liza.

“Aduh, sakit tau..!” kata Liza.

“Tolong sekarang kamu yang cubit aku.." pinta Didit.

Liza pun menuruti mencubit lengan Didit.

"Kenapa sih, sayang?" Liza bertanya pada Didit soal aksinya cubit mencubit.

"Pengen mastiin, tadi malam itu beneran apa nggak ya.." ujar Didit.

"Maksudnya?" tanya Liza.

"Maksud ku, aku mimpi gak sih ngencuk kalian berdua tadi malam..? kata Didit.

"Hahaha... ya beneran dong, sayang.. kok bisa gak inget sih..!" Ujar Liza.

"Iya soalnya agak kurang sadar gitu tapi enak banget... hehe.." kata Didit.

"Kamu sih kebanyakan minum.." ucap Liza.

Jenny yang disamping Didit sedari tadi hanya memperhatikan ikut menyela obrolan sepasang kekasih itu.

“Eh, translate dong, ‘ngencuk’ itu apa artinya?”

“HS. Tau kan HS? Having Sex." Kata Liza.

"Oh, iya iya. Soalnya kalo aku taunya 'ngewe', bahasa indonesianya." Ucap Jenny.

"Yup, sama aja sih. Lebih tepatnya bahasa daerah. Kalau 'ngencuk' dari jawa timur, kalo 'ngewe' bahasa jawa barat. Kalo gak salah sih.. hehe." Ujar Liza menjelaskan.

"Kalo jawa tengah apa istilahnya?" Jenny masih bertanya lagi mode santai.

"Ya nggak tau, kok tanya saya. Hahaha... Tanya Ibu kamu dong, kan katanya asalnya dari Jawa tengah.." kata Liza.

"Hehehe.. itu kayak kalimat khasnya presiden konoha ya.." balas Jenny.

"Wah, kamu tahu juga ya.. hihihi.." ujar Liza.

"Tau dong.. meskipun aku bukan WNI tapi I Love Indonesia! Indonesia emang menakjubkan punya banyak banget bahasa. I love Indonesia, Wisatanya, makanannya, orang-orangnya yang ramah.. love banget." Ucap Jenny.

"Pindah kesini aja, Jen. Kamu bisa jadi artis loh disini." Ujar Didit.

"Iya Jen.." ujar Liza.

"Emmm... I love Indonesia, tapi engga dulu deh kalo jadi WNI.." kata Jenny.

"Kenapa?"

"Kalian lupa kalo aku dan keluarga ku nudis? Bisa dihujat orang se-indonesia lah aku sekeluarga kalo ketahuan nerapin gaya hidup nudis disini." Kata Jenny.

"Oh, iya ya. Eh, tapi sekarang ini kamu di Indonesia kan, kamu, kita semua nudis sebebasnya disini." Ucap Liza.

"Ya cuma disini aja dan ini tempat tersembunyi. Kalau disana gak perlu sembunyi-sembunyi. Emang ada tempat khusus nudis, tapi udah kayak kota karena banyak fasilitas umum dan banyak ketemu orang nudis juga jadi berasa bebas kemana aja di keramaian, belanja, olah raga, apa pun itu bebas. Bahkan orang bukan nudis pun ga akan mempermasalahkan gaya hidup kita." Jelas Jenny.

"Emm.. jadinya aku nih yang pengen pindah ke negara mu.. hihihi.." ujar Liza mupeng mendengar perkataan Jenny.

"Dan satu lagi yang buat aku ga minat tinggal di negara ini." Ucap Jenny.

"Apa itu?" tanya Liza dan Didit.

"Pejabatnya banyak korupsi duit negara!" Kata Jenny.

"Wah, bener banget tuh. Kita ga maju-maju ya karena korupsi udah jadi budaya.. alhasil masih banyak warga yang hidupnya miskin." Kata Liza.

Sahabat Tanpa Sehelai BenangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang