🍁 Deel 17

48 10 0
                                    

Verzy sudah mandi dan bersiap siap, hari ini dia akan datang ke pesta ulang tahun Sammy. Verzy tidak dapat membayangkan pesta dari anak konglomerat itu.

Namun ditengah tengah berdandannya, dia sangat tidak mood karena bingung menggunakan baju apa.

Tiba tiba pintu terbuka, menampilkan Draven yang sudah rapi dengan jasnya.

"Kenapa kamu belum siap, sayang?" Tanya Draven bingung, sudah 1 jam dia menunggu.

"Gue bingung pake baju apa, bagusnya apa ya?" Tanya Verzy dengan wajah cemberut menatap Draven.

Draven terkekeh pelan. "Mau saya pilihkan?"

Verzy terduduk dikursi riasnya, menghadapi cermin sembari merapikan sedikit make up nya.

Draven kembali kekamar Verzy dengan 1 paper bag ditangannya. Verzy menatap bingung, namun dia tetap menerima.

Draven menunggu Verzy, dia tidak sabat melihat Verzy menggunakan dress pilihannya.

Verzy pun keluar membuka pintu wardrobe nya, memperlihatkan penampilan barunya. Draven sangat terpseona sampai dia lupa jika dia harus bernafas.

"Kok jadi kek hantu bolong gini gue?" Tanya Verzy membalikkan badannya. Draven berkedip melihat punggung yang menawan itu.

"Saya rasa itu cocok untuk kamu, sayang," ucap Draven kembali berdiri.

"Apa gak kebuka banget?"

Draven mendekat dan mengusap punggung itu. "Tidak, kamu sangat cantik."

Verzy melanjutkan memakai blezer yang juga diberikan Draven.

"Ayo."

"Wait! Gue punya syarat!" Pekik Verzy membuat Draven terhenti.

Draven menaikkan sebelah alisnya. Syarat?

"Syarat apa?" Tanya Draven bingung.

"1, jangan halangin gue. 2, jangan larang larang gue buat ini itu. 3, jangan pasang muka jelek lo itu ke orang orang, karena gue malu disangka bawa monster. 4, kalo lo ngelanggar syarat gue, gue bakal kabur sama Sammy atau Kyril buat keluar dari rumah lo." Verzy menatap Draven dengan songongnnya.

"Tidak. Lagi pula, mereka tidak akan berani membawa kamu pergi," ucap Drave enteng.

"Berarti jangan harap lo bisa dapet perhatian gue lagi!" Kesal Verzy. Drave melotot mendengar itu, tidak! Perhatian Verzy adalah pelengkap jiwanya.

"Baiklah baiklah baiklah, saya akan menurut," pasrah Draven. Verzy tersenyum lebar.

"Bener? Janji?"

Draven tersenyum dan mengangguk pelan.

"Ayo pergi." Verzy keluar dengan semangat.

Draven pun memeluk pinggang Verzy dan turun kebawah.

.

Acara hari ini berada dirumah ayah Sammy, walaupun siang hari, mereka tetap datang ke pesta mewah tersebut.

Sekitar 30 menit, Draven dan Verzy sudah sampai dipekarangan rumah Sammy yang ramai dengan mobil mobil mewah terparkir.

Verzy menatap takjub, rumah ini lebih besar dari rumah Draven?!

"Gilaaaaa, bener bener anak orang kayaaa." Batin Verzy berteriak.

Draven membukakan pintu untuk Verzy, dia juga mengulurkan tangannya untuk memegang tangan dan menghalangi kepala Verzy agar tak terbentur.

Sangat manis sampai Verzy terasa akan terbang bersama dayang jika bisa.

|| Prisoner to be Loved || End ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang