Tepat pukul 10 malam, Kyril dan Sammy sampai dirumah sakit dimana Draven dibawa.
Terlihat Draven masih tertidur dengan pulas.
"Kemana saja kalian?" Tanya Anthony menatap dua putranya.
Kyril duduk dengan wajah gusarnya, sedangkan Sammy sudah berbaring dilantai dengan tubuh lunglai.
"Kita berhasil menemukan lokasinya, tapi sangat banyak penjaga, kita tidak akan bisa menghabiskan mereka," jawab Kyril dengan nada menyesal.
"Lalu apa rencana kalian?" Tanya Anthony lagi, dia sebenarnya sudah menyiapkan anggotanya, dia juga sudah menyangka jika Kyril akan menemukan lokasinya.
"Aku udah ngumpulin anak anak buat bantu besok yah, gak banyak sih, tapi pasti bakal ngebantu banget buat ratain mereka," ujar Sammy melirik ayahnya.
"Aku juga, sudah memerintah anggotaku untuk bersiap meratakan mereka besok," timpal Kyril.
Anthony mengangguk bangga mendengar itu. Ternyata, tanpanya pun anak anaknya sudah bisa mengambil keputusan sendiri.
"Baguslah jika kalian sudah menemukan mereka."
Mereka bertiga terkejut saat mendengar celetukan Draven yang tiba tiba.
"Astagaa!! Beri aba aba jika kamu sadar bodoh! Aku kaget!" Kesal Kyril melotot menatap Draven.
"Tau, gue kira setan," malas Sammy kembali memejamkan matanya.
"Kamu baik baik saja?" Tanya Anthony.
Draven menggerakkan kaki dan tangan kanan nya dengan kencang.
Draven mengangguk pelan. "Tidak separah itu."
"Apa Verzy baik baik saja?" Tanya Draven.
"Aku tidak tau, aku tidak mengikuti sampai dalam karena banyaknya penjaga disana," jawab Kyril.
Draven mencoba tenang untuk berpikir. Sejak bersama Verzy, dia belajar untuk tidak terbawa emosi dan meledak seenaknya, dia harus berpikir tenang untuk mencari jalan keluar.
"Apa dia baik baik saja? Bagaimana dia tidur malam ini? Apa dia sudah makan? Bagaimana dengan kandungannya..." Cerocos Draven dengan tatapan tidak stabil, dia cemas akan istrinya.
Ketiganya hanya bisa diam.
"Dia akan baik baik saja, dia adalah gadis yang tau bagaimana dia harus bertindak. Istirahatlah agar besok kamu memiliki tenaga untuk menyelamatkan Verzy," ujar Anthony membaringkan Draven dan menyelimuti anak keduanya.
"Aku akan tidur disini," ucap Sammy yang langsung berlari kesofa bed yang ada disana.
"Me too!" Pekik Kyril berbaring disamping Sammy, memeluk tubuh Sammy yang lebih besar itu.
Anthony mengangguk pelan menanggapinya, dia akan pulang untuk merancang rencananya bersama Grey.
Dia harus membalas mereka lebih dari mereka memperlakukan menantu dan anaknya!
.
Sore menjelang malam, pukul 5 sore, mereka sudah bersiap dihalaman rumah Anthony.
Sekitar 50 teman Sammy, 100 anggota Kyril, lalu beberapa ratus anggota Anthony dan Draven.
Halaman itu sangat penuh dari ujung sampai ujung.
"Bagaimana persiapannya?" Tanya Anthony menatap Grey.
"Semuanya sudah siap tuan, yang berjaga sejak kemarin dilokasi pun siap bergerak kapan saja atas perintah tuan," jawab Grey dengan yakin.
"Jaga diri okey? Gue gak mau ada korban disini," ucap Sammy menatap teman teman sirkuitnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
|| Prisoner to be Loved || End ✔
Teen Fiction📌 𝙲𝚎𝚛𝚒𝚝𝚊 𝚒𝚗𝚒 𝚑𝚊𝚗𝚢𝚊 𝚞𝚗𝚝𝚞𝚔 𝚑𝚒𝚋𝚞𝚛𝚊𝚗. 📌 𝙼𝚞𝚛𝚗𝚒 𝙵𝚒𝚔𝚜𝚒. ***** Jika dikehidupan ada kurva. Mungkin kurva terendah Verzy adalah saat dia bertemu Draven Kyester Anthony. . Satu hari yang membuat kehidupannya seolah direng...